24. Memulai kembali

311 25 4
                                    

"Neng" Panggil Abimanyu kepadaku.

"Novi Khairunissa Purwanto" Panggilnya lagi kepadaku berhasil membuatku sadar kembali dari  lamunanku.

"Iya, mas. kenapa?" tanyaku kepada Abimanyu.

"Ngobrol dong, berasa gak bonceng siapa-siapa kalau pada hening gini" Katanya mencoba melemparkan guyonan kepadaku.

Aku tersenyum "Diem terus ya aku daritadi?" tanyaku tanpa lihat wajah Abimanyu karena gak kelihatan dengan posisiku yang diboncengnya.

"Iya, makanya mas berasa gak bonceng siapa-siapa"

"Novi gak mau ganggu fokusnya mas, makanya diem" kataku.

"Justru kalau dimotor itu enaknya sambil ngobrol ringan, biar gak kerasa" kata mas Abi.

"Oh" Aku hanya ber-oh ria lantas kembali terdiam, masih banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan kepada mas Abi namun aku takut dibilang kepo kalau terus bertanya kepadanya apalagi setelah mas Abi bilang kalau dia udah empat tahun tidak menjalin hubungan, penasaran gak sih kalian kalau ada cowok bilang gitu? kalau aku sih penasaran.

"Oh aja nih?" tanyanya.

Aku mencubit pelan pinggang Abimanyu "Ih ngeselin"

"Haha, kamu jangan nakal deh neng, lagi bawa motor ini" katanya sambil tertawa.

"Terus apa hubungannya?" tanyaku sambil menatap lurus spion motor.

"Karena mas gak bisa bales kamu" jawabnya membuat bibirku mencebik.

"Dih, kirain apa"

"Hahaha"

"Kita sebenernya mau kemana sih mas?" tanyaku penasaran.

"Ke KUA mau gak?" tanya Abimanyu sambil terkekeh.

"Apaan sih mas, gak lucu" kataku hendak mencubit pinggang Abimanyu kembali namun aku urungkan niatku saat mendengar ucapan mas Abi.

"Mas bercanda, lagian mas takut di labrak  pacar kamu gara-gara mas bawa kabur kamu ke KUA" lanjutnya.

Aku dibuat terdiam saat mendengarkan ucapan Abimanyu "Kenalin dong neng, mas mau tahu, lebih keren mana antara mas sama dia" katanya.

"Dih apaan sih mas, jangan mau  banding-banding lah" kataku.

"Kenapa emangnya?" tanyanya sambil tertawa pelan.

"Ya karena manusia ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing" jawabku.

"Pinternya adik bang Putra"

"Apaan sih mas" jawabku dan menjadi akhir percakapan kami karena mas Abimanyi tidak menanggapi jawabanku.

Fokus bawa motor mungkin.

Tidak terasa perjalanan kami berhenti saat Abimanyu parkirkan motornya disalah satu rumah makan.

"Turun neng" katanya diangguki aku.

"Kesini mas?" tanyaku memastikan, sebelum pulang aku barusaja makan di rumah Yuli dan sekarang aku dibawa ke rumah makan.

"Iya, kenapa?" tanyanya.

AWAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang