Prolog

3.2K 266 8
                                    

"Tolong buktikan. Jika asmara kita bukan kiprah menuju neraka"

-----------------------------------------------------------

Karakter milik Masashi Kishimoto
Tinggalkan vote dan komentar
Agar Mumu makin semangat
.
.
.
Selamat membaca

By : Aqueensha29

Ku sudah bilang

Kaulah asa 'tuk memikul ku pulang

Lapak desah ketika dunia meradang

Tanpa ancang-ancang

Buana bilang, "bukan"

Tuk bersamamu, mereka kata khayalan

Asmara kita berduri nan berlinang

Perihal engkau yang hendak ku halalkan

Romansa kita kerap dicap angan

Kendati fana yang kadang memberi lena

Mari bergandeng ke sana

Mari mengisi halaman dengan suka cita

Jagat raya yang tak bisa ku gapai hanya jika aku saja

Walau rundung 'kan menentang

Meski rangkaian dongeng sebatas ayang-ayang

Nirmala bahagia sedang menunggu kita tandang, sayang


❤❤
Untukmu.
Masa lalu yang ingin ku ulang.

_____________________________________

Naruto bangkit. Tubuhnya beranjak perlahan menghampiri Hinata agar memusnahkan jarak yang terbentang diantara mereka.
"Maafkan aku."

Hinata tidak pernah mengerti arti dua baris kata yang pria itu ucap. Tetapi, dari netra birunya tersibak ribuan kesakitan yang menghantuinya.

Kedua telapak tangan sang pria melingkupi pipi yang menebar rona merah.
"Mengapa di umurmu yang sekarang kau masih membiarkan dirimu sendiri?"
Sepasang biru samudera membidik mata perak sang jelita. Benaknya membutuhkan jawaban dari apa yang selama ini selalu Naruto tanyakan.
"Sejak aku tau tidak ada pria yang memilikimu. Aku semakin menginginkanmu."
Itu sebuah kejujuran. Naruto menjelma insan minim kewarasan ketika akalnya terombang-ambing gambar Hinata.

Tiada kata, Hinata terpana pada keindahan laksana jernih lautan. Tak ingin termakan hasutan setan, matanya segera melipir pandang. Dirinya kesulitan menelan ludah guna membasuh kerongkongannya yang terasa kering. Benaknya tak pernah menyangka jika warna biru bisa menjelma semeneduhkan itu.

"Lalu mengapa kau menikah?" Pemberontakan yang kerap disangkal kini lepas landas.
"Aku selalu berharap jika kita bertemu lagi kau akan menyesal dan bersujud. Tapi kenapa sinarmu semakin terang?" Dan Hinata sungguh tidak terima pada garis tangan yang Tuhan tetapkan. Ia rela memeras keringat demi kebutuhan dan cita-cita yang dirasa terlampau sulit diraihnya. Tapi Naruto melenggang bebas dengan marga jempolan di belakang nama.
"Apa arti diriku hanya seba---"

Kalimat Hinata terbungkam oleh bibir Naruto yang singgah sesaat. Kornea peraknya membelalak, perlakuan Naruto melebur kosakata murka yang sempat ia kemukakan.

"P-Prof---"

"Naruto," mata birunya menyorot tegas Hinata.

Si jelita menengadahkan kepala.

"Hanya Naruto namaku ketika kita sedang berdua," kalimat yang serupa desahan membungkam bibir yang sempat ingin menyanggah.

"Kenapa?" Hinata berusaha menghalau jemari yang menyandera pipinya.

"Aku tidak bahagia Hinata, surga di duniaku tidak semenyenangkan yang orang-orang tau." Dan Naruto tetap kukuh mengunci telapak tangannya di sana. Sekelebat warna merah muda di bibir Hinata merusuh benaknya. Jantung yang biasa memompa dengan ketukan koheren kini nampak bertabuh tanpa irama.

Hinata setia bergeming pada sambutan gelora yang sang pria cipta.

"Dan neraka di depan mataku... aku selalu ingin meraihnya."

Lantunan syair milik sang pria menggugah rasa yang telah terkubur lama.

"Aku gila karena menginginkanmu, Hinata." Satu tangannya membelai mesra surai halus berwarna ungu tua.

Rona-rona merah hinggap di pipi sang jelita. Tak kuasa menahan denyutan, Hinata menyembunyikan paras merah merekah di balik poni ratanya.
"Jangan seperti ini." Gumaman kecil ia berikan sebab sedari tadi bibirnya tak kuasa mengeja untuk bicara.

Naruto meraih dagu Hinata, mensejajarkan mata agar bertemu pandang dengan miliknya.
"Biarkan aku menambah dosaku lagi Hinata. Malam ini izinkan aku menyentuhmu."

###

Selamat datang di dongengku selanjutnya. Karena kebanyakan cerita dari kak Pipi buat aku menderita buat nulis berkat kenyesekannya huhuhu....
Mumu datang dengan kebucinan Naruto dan fantasi halu milik Hinata.

Terimakasih telah membaca.
Terimakasih telah mampir walau sesaat.
Maaf jika ada salah penulisan dan kata.

Sampai jumpa!
Dear ❤^_^❤

Straight Way to Hell (Season 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang