"Kesalahan terbesarku adalah mencintaimu secara berlebihan. Sampai aku lupa bahwa Tuhan tak pernah mentakdirkan kita sebagai pasangan."
______________________________________
Karakter milik Masashi Kishimoto
Tinggalkan vote dan komentar
Agar Mumu makin semangat
.
.
.
Selamat membacaBy : Aqueensha29
-----------------------------------------------------------
Cinta sejati itu apa?
Sebagian orang berusaha mendefinisikan secara berbeda dan beberapa di antaranya ingin merasakannya.Cinta sejati adalah perasaan yang tulus. Menerima kekurangan, menemukan kenyamanan, atau berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Karena cinta sejati dibentuk berdasarkan proses, bukan diciptakan secara sekejap mata.
Lalu pernah dengar kan, bahwa cinta adalah kekuatan terbesar di jagat raya?
Cinta memiliki makna sebagai bentuk rasa kasih sayang unik pada manusia lainnya. Bagaimana engkau memandangnya, bagaimana caramu berbicara, dan bagaimana-bagaimana tingkah lainnya yang manusia lakukan di luar logika. Cinta tak hanya mengambil alih perasaan, namun tubuh juga pikiran.Mereka menyebutnya sebagai cinta buta. Mereka akan melakukan apa saja demi yang dipuja. Melukai orang lain bahkan dirinya. Karenanya kita dituntut bijak.
Tapi sayang, Hinata kadung terlena dengan romansa.
Dengan teramat kepayahan, raga letih itu tetap menantang sang surya yang bersinar terang. Lingkaran hitam kian kelam membubuhi kelopak mata. Helaian ungu gelap kusut bak tanpa nyawa. Pipi yang biasa tercantum rona kemerahan, kering dan pucat. Kedua sudut matanya mulai mengeruh dan siap kapanpun jatuh.
Telapak tangannya yang pucat berusaha menyapu lelehan air asin yang mencoba menuruni garis wajahnya. Bayangan tentang kegagalan serta gamang, Hinata coba buang. Dia gigih dalam langkahnya menuju gedung tempat dimana segala kenangan manis dan pahit terekam di sana.
Katakan ia tak tahu malu.
Katakan ia kurang ajar.
Akan Hinata terima dengan lapang sebutan-sebutan menohok lainnya.
Asalkan... asalkan bibirnya mampu menyampaikan sebuah pesan. Kepada pria yang membuatnya jatuh cinta hingga buta. Kepada pria yang menjungkirbalikkan dunianya.Setelahnya Hinata janji akan membuat keputusan.
"Hinata!" Ino terperangah.
Wanita hamil yang bersiap menyambut langkah pulang terkejut menangkap siluet mantan rekan kerjanya yang berada di pelataran gerbang fakultas. Jalannya terseok parah. Dengan langkah cepat Ino segera menghapus jarak keduanya.
"Kau sakit? Wajahmu pucat," katanya menyelidik penampilan paras Hinata.
Hinata bergegas mengambil langkah mundur ketika lengan Ino terulur meraihnya.
"Aku... aku mau bertemu dengannya," balasnya disertai bibir gemetar.Ino paham. Dengan pelan ia meraih lagi lengan Hinata.
"Hinata, aku mohon tolong menyerahlah," nasehatnya. "Hubunganmu sudah berakhir. Tolong jangan siksa dirimu seperti ini."Hinata menggigit bibirnya. Jemarinya menekan erat pegangan sang teman.
"Ada sesuatu yang harus kukatakan padanya." Air mata lara kembali berderai membasahi pipinya. "Prof harus tau. Ada sesuatu yang harus dia tau."Laksana buah karma yang wajib mereka tuai. Di dalam perut datarnya kini tersimpan bakal nyawa. Darah daging akibat kenangan-kenangan yang pernah mereka cipta.
Ya, Naruto telah mengakhirinya, Hinata pun terima tanpa menuntut apa-apa. Hubungan dengan sang mantan suami yang telah menikah, ia paham pasti akan kalah. Namun, Tuhan sekali lagi menunjukkan kuasa. Kisah mereka belum usai. Ada calon bayi yang butuh pengakuan sang papa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Straight Way to Hell (Season 1)
Fanfic(The End) *Bahasa : Semi formal *Semi Hurt Semesta memang bukan panggung biasa. Tak harus menderita layaknya cinta Jack dan Rose yang dipisah buana. Impian Hinata sederhana, sesederhana arti namanya. Menikah lalu hidup bahagia hingga tua renta. Hany...