"Seperti masa depan. Dia wujud ragam kerahasiaan. Lalu kamu bak denyutan pereda kesepian."
______________________________________
Karakter milik Masashi Kishimoto
Tinggalkan vote dan komentar
Agar Mumu makin semangat
.
.
.
Selamat membacaBy : Aqueensha29
-----------------------------------------------------------
Dulu, ia pernah bercita-cita menjadi tentara. Mendamba janji tak melindungi rakyat semata namun jua lengkungan di garis bibir ibunda. Lalu ketika menapaki awal remaja, si labil beralih fantasi. Ingin jadi pandai membanggakan keluarga yang sedang menunggunya kembali. Namun semakin lanjut usia yang ia pikul di semesta, angannya sederhana. Berkecukupan dan hidup berkeluarga.
Katanya dosa orang tua bukan anak yang 'kan menanggungnya. Tapi dalam kitab filsafat manusia jelas beda cerita. Gunjingan tetap ada. Rungu-rungu tak mengenakkan bercap meski seribu kebaikan sudah dilakoninya. Paling gampang istilahnya anak haram. Hasil hubungan terlarang manusia beda gender tanpa ikatan karena seenaknya keluar di dalam akhirnya terjadilah proses pembuahan.
Dan Taraaaa ... lahirlah Naruto yang tak disangka-sangka.
Ia anak haram, katanya. Padahal Tuhan tak pernah menyebut kata itu ada, maksudnya adalah seorang anak yang tidak diinginkan untuk ada. Setiap rumah tangga selalu berhajat mengundang buah cinta. Sempurna kian terasa jika rengekan-rengekan manja mengisi ruang keluarga. Namun si ratu tak menyangka, jika ia ditakdirkan menjadi wanita tak sempurna. Lalu raja berkhianat, cinta satu malam berbuah bumerang. Si janin tumbuh dalam rahim wanita yang tak pernah diharapkan. Hingga jutaan detik sang anak melewatinya dengan hanya punya ibu saja, Minato Namikaze datang menawarkan kasta. Bersama Kushina Uzumaki mereka diboyong masuk dalam jajaran keluarga.
Hidup bahagia yang dirancang sayang berakhir nestapa. Mereka dicerca juga dicela keberadaannya. Sudah hidup laksana cinderella, kebebasan sang putra mahkota pun diatur sedemikian rapi. Benalu-benalu yang hinggap pun disuruh pergi. Minato Namikaze, sang pengusaha diktator yang mengendalikan negara ini.
Ceklek
Si pirang setengah mencibir, melodi hentak sepatu membuyarkan lamunan masa lalu. Tanpa salam, si pria rupawan main selonong duduk di sofa ruang kerja. Sudah mood-nya pagi ini dirusak Sakura sekarang pria yang mengaku sebagai sahabatnya datang dengan senyum cengengesan.
"Enak ya kalau jadi cucu yang punya universitas. Ada rapat, telat pun tak masalah." Sengaja menyindir, pria berbalut jas hitam masih setia memasang paras ejekan.
Mendengus saja. "Apa sih! Pagi-pagi cari gara-gara," gerutunya sebal sembari meletakkan semua dokumen tercecer dalam tas. "Tidak perlu menjemputku, aku ingat rapat senat jam sepuluh."
"Aku ke sini ingin lihat tampang masammu," goda Sasuke tertawa. "Ada cerita apalagi soal istrimu?"
Seketika muram bertandang di paras.
Sasuke Uchiha, dosen muda fakultas kedokteran yang masih setia tak ingin merajut asmara. Status lajangnya tak pelak menjadi incaran para ciwi-ciwi semester tua, muda juga dosen wanita. Apalagi jika berjalan menggenakan jas putih kebanggaan, pesonanya bak Lee Min Ho jilid dua.
Perhatikan kaki menjulang dengan bahu lebar jua pesona yang ditebar lewat mata menyipit saat memberi senyuman. Para mahasiswi bimbingan ingin mengerang di bawah tubuh sang adam. Hidung mancungnya tegak menantang. Dua tampan adalah julukan yang pas untuk mendeskripsikan mereka. Hanya sayang saja Naruto sudah berkeluarga, hati yang sempat ingin singgah melipir pulang arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Straight Way to Hell (Season 1)
Fanfic(The End) *Bahasa : Semi formal *Semi Hurt Semesta memang bukan panggung biasa. Tak harus menderita layaknya cinta Jack dan Rose yang dipisah buana. Impian Hinata sederhana, sesederhana arti namanya. Menikah lalu hidup bahagia hingga tua renta. Hany...