Extra

20.1K 1.1K 177
                                    

Helloww welome back...
Sampai juga di last chap lapak ini..

Saya tutup lapak ini dengan satu extra part😂😂😂

Terimakasih banyak banyak untuk kaliann semua para pemirsa Fikri Dinda, Hayu dan Bagas😂

Luv u guyss

Happy reading

Fikri memandang istri cantiknya yang nampak cemberut menatapnya yang tengah menimang Husein diruang keluarga.

Bayi montok berusia lima bulan itu nampak sangat bahagia bermain dengan wajah ayahnya, tawa renyahnya selalu sukses meluluhkan hati siapapun.

"Kenapa nda?"

Tanya Fikri sambil beranjak mendekati Dinda yany berdiri diambang pintu kamar mereka.

Lelaki itu mengusap puncak kepala Dinda dengan sayang, lalu menyelipkan anakan rambut istrinya itu.

"Kamu dapet? Pengen sesuatu?" Tanya Fikri lembut.

Dinda semakin cemberut, wanita itu mengambil alih Husein yang mengarahkan kedua tangannya pada Dinda.

Wanita itu menghentak-hentakan kakinya berjalan melalui Fikri dan duduk diatas sofa.

Fikri mendesah pelan menyusul sang istri.

"Kamu kenapa sayangku? Ayah buat salah sama bunda?" Tanya Fikri merangkul Dinda.

Baiklah.. Dinda luluh, wanita itu berkaca-kaca menatap Husein kecilnya yang kini sedang asyik menyusu.

"Kamu kok tega bikin aku hamil lagi sih mas? Kasian Husein, dia masih terlalu kecil buat dapet adik." Tangis Dinda pecah, dan seketika otak Fikri mendadak kosong.

"Sik, sik.. sedilit." (Tunggu, tunggu.. sebentar)

Fikri masih mencoba mengumpulkan kewarasannya, ia hanya terlalu terkejut atas apa yang Dinda lontarkan.

"Kamu ngopo?" (Kamu kenapa?)

Khas Fikri sekali, saat sedang terkejut atau terlampau senang dan terkadang emosi, lelaki itu akan berbicara dengan logat jawa medok nya.

"Hamil mas! Hamil!" Pekik Dinda emosi.

"Nda? Hamil? Hamil loh nda? Kamu serius?" Tanya Fikri memastikan kembali, hey! Ia sangat bahagia saat ini!

Lelaki itu mengaduh kala Dinda menyubit perutnya.

"Mas ih! Pokoknya tanggung jawab! Aku HAMIL anak mas!" Teriak Dinda reflek dan sukses mengagetkan Husein hingga bayi tampan itu menangis.

Dan kemudian Dinda ikut menangis, hal itu sukses membuat Fikri kelimpungan.

Pertama lelaki itu mengambil alih Husein lalu mendekap Dinda yang awalnya meronta.

"Kenapa menangis heum? Kamu nggak mau punya anak lagi dari mas? Maafin mas ya Din, tapi ini semua diluar kendali mas, bahkan kamu pun sudah pasang IUD.. mas nggak tau kalau akhirnya kebobolan juga.. Mas seneng tapi lihat kamu nangis gini mas jadi ngerasa bersalah, maafin mas ya sayang? Maa--

Dinda mendongak menatap Fikri yang tiba-tiba berhenti bicara.

Betapa terkejutnya Dinda kala menemukan Fikri tengah mengadahkan wajahnya sambil mengusap lelehan air mata yang mengaliri sudut mata pria itu.

"Ayah.." lirih Dinda, namun Fikri masih setia pada posisinya, meski pelukan pada lengan Dinda dan gendongannya pada Husein semakin menguat.

"Maaf mas gagal tepatin janji mas buat nggak bikin kamu nangis. Kamu mau kan Din pertahanin calon adiknya Husein?"

HURTS [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang