Our Angels (Bagas Hayu Side)

13.1K 876 187
                                    

Helloooowwwww
Team BagasHayu sini yuk merapat..
Vote dan komen ya guyss

Hepiiiii reading🔥

Bagas menggenggam tangan dingin Hayu dengan begitu erat, lelaki itu sesekali mengusap keringat yang mengucur di dahi istri cantiknya yang sedang mengalami kontraksi

"Kamu bisa, pasti bisa sayangku." Ujar Bagas memberi semangat Hayu, kontraksi itu datang semakin intens.

"Mas..sakit."

Bagas mengecup kedua kelopak mata Hayu "kamu kuat demi anak-anak kita, demi aku, demi keluarga kecil kita."

"Makin sakit mas.."

"Ibu panggilkan dokter, sabar ya nduk.. cah ayu"

Dan disinilah Bagas, duduk disofa sambil menggendong salah satu putri cantiknya.

"Papa, sudah siapkan nama?" Tanya Hayu yang mendekap putrinya juga.

Bagas tersenyum "Aurelia Bayu Djadmiko" ujarnya menyentuh pipi bayi mungil dengan pipi kemerah-merahan yang ada digendongannya.

"Dan dia, Aludra Bima Djadmiko." Imbuh Bagas mengusap dahi putri kecilnya yang kini menyusu pads Hayu.

"Suka?"

Hayu mengangguk "suka banget."

Bagas kembali tersenyum lelaki itu duduk disamping Hayu lalu menarik dagu wanita yang benar-benar sempurna dimatanya itu.

"I love you so much yesterday, today tomorrow, and forever." Ucap Bagas diakhiri dengan kecupan panjang di bibir Hayu yang masih nampak pucat.

Bagas belum pernah merasakan kebahagiaan seperti ini, rasa cinta yang melebihi apapun sebelumnya, Ia mencintai Hayu, dan kedua malaikat kecil mereka.

"I love you too papa."

Lelaki itu meletakan kedua bayi mereka di dalam sebuah box bayi khusus yang telah disediakan.

Bagas pun kembali mendekati Hayu dan mengusap pipi wanita itu.

"would you be my life partner?  be my home, be my last love to spend the rest of my life?" Ujar Bagas sungguh-sungguh sambil menyodorkan sebuah kotak bludru berisi cincin emas putih dengan batu safir berwarna biru dengan taburan berlian disekelilingnya pada Hayu.

Hayu tak kuasa menahan tangisnya, wanita itu mengangguk  membiarkan Bagas memasangkan cincin  itu di jari manis tangan kirinya

Wanita itu menangis haru dala pelukan Bagas.

"Cinta banget sama kamu mas."

Bagas terkekeh "udah.. jangan nangis." Lelaki itu mengusap pipi Hayu.

"Nggak bisa berhenti nangis." Rengek Hayu memandang Bagas dan cincin indah itu bergantian.

"Uluh uluh istri cantikku." Kekeh Bagas menarik perlahan hidung lancip Hayu.

Saat Bagas hendak kembali meraup bibir Hayu tiba-tiba Aludra menangis kencang.

Bagas cemberut lalu mengambil putri kecilnya "Anak papa kenapa? Heum?"

Tangis Aludra berhenti dan kembali menggeliat dalam bedongnya.

"Coba mama susuin dulu pah."

"Udah tidur lagi kok yang." Hayu mengangguk.

"Kamu juga tidur gih.. istirahat." Titah Bagas.

Lelaki itu meletakan kembali princessnya kemudian mengecup lembut bibir Hayu.

"Papah juga tidur sini.. mamah pengen dipeluk." Bujuk Hayu manja, Bagas mengalah lalu menaiki brankar besar milik Hayu.

"Mas nggak pernah menyangka akan dititik sekarang ini."

Hayu tersenyum "ya iyalah enggak.. orang mas bayanginnya masa depan sama mbak Dinda." Kekehnya

Bagas mencubit bibir Hayu gemas "kamu ngerusak momen romantis yang  mas bangun susah-susah." Cibir lelaki itu

"Nggak usah nge gombal lagi.. udah overdosis aku mas.. udah.. adik nggak kuatt." Ujar Hayu.

"Yaudah.. tidur yuk."

Saat kedua insan itu hendak tertidur tiba-tiba pintu kamar inap Hayu diketuk.

"Masuk" seru Bagas.

Pintu kamar itu terbuka, menampilkan orangtua Bagas dan Hayu.

"Assalamuaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Bagas dan Hayu serempak.

Dengan tak enak hati dan canggung Bagas turun dari brankar Hayu lalu menghampiri keempat orang yang sangat ia hormati itu dan mencium punggung tangan mereka dengan takdzim.

"Pengantin baru lagi ya Gas?" Goda Ibunda Bagas.

Kedua nenek baru itupun heboh menggendong cucu cucu cantik mereka.

Sementara Bagas menemani kedua ayahnya mengobrol dan Hayu akhirnya kembali tertidur.

Cut ah.. maaf ya pendek

HURTS [END/COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang