Chapter One :
—Nice too meet you, Sai Shimura!❝—ᴀᴋᴜ ᴘɪᴋɪʀ, ᴏʀᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴀᴋᴜ sᴜᴋᴀɪ ʏᴀɴɢ ᴀᴋᴀɴ ᴅᴀᴛᴀɴɢ ᴅᴀɴ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪᴋᴀɴᴋᴜ sᴇʙᴜᴀʜ ᴘᴀʏᴜɴɢ ᴅᴀɴ ʙᴇʀᴊᴀʟᴀɴ ᴅɪʙᴀᴡᴀʜ ʜᴜᴊᴀɴ. ʜᴀɴʏᴀ ʙᴇʀᴅᴜᴀ.—❞
—Ymnk. Ino—⚝✰⚝
Gadis berbalut sweater ungu lembut itu mendekap dirinya sendiri dibawah hujan deras yang melanda kota hari ini. Duduk tak berdaya dibawah naungan hujan. Membiarkan tubuh ringkihnya tertusuk beribu-ribu jarum yang mengakibatkan kedinginan. Tidak perduli kalau dia ditemukan dengan tubuh membeku dengan suhu tubuh yang tidak wajar. Dia hanya ingin merasakan kebahagiaan yang utuh. Pelukan hangat, ciuman dan kebahagiaan. Itu yang dia mau. Hanya sederhana dan tidak terlalu mewah.
Yang maha kuasa, baru saja meletakan kedua orangtuanya kedalam pelukannya. Atau biasa disebut dengan tutup usia dan meninggal dunia.
Padahal baru kemarin, Yamanaka Ino berulang tahun. Sang ibu masih membuatkannya kue cokelat dengan taburan chochochips yang melimpah, memberikan sebuket bunga kesukaan Ino, semak semanggi ungu dan menemani anaknya itu untuk menanam bunga dihalaman belakang. Bahkan kemarin ayahnya masih sempat bersenda gurau dengannya dan melemparkan senyum hangatnya meski sudah termakan usia dan memberikan susu hangat sebelum tidur. Kemarin malam, mereka bertiga, keluarga kecil itu masih duduk bersama di satu sofa, menikmati cokelat panas dan kue ulangtahun yang manis. Mengembangkan senyum dengan tawa bahagia ke seluruh penjuru rumah.
Dan satu minggu sebelum kedua orangtuanya pergi, Yamanaka pirang itu harus menerima penyataan pahit kala sang pujaan hatinya, Sasuke Uchiha menjalinkan hubungan cinta bersama sahabatnya sendiri, Haruno Sakura. Hari-hari sebelumnya, Sasuke dan Ino masih berbincang hangat dan saling mengenalkan teman satu sama lain.
Seharusnya Ino tidak mengenalkan Sakura dengan Sasuke kalau tahu begini jadinya.
Tapi Ino tetaplah Ino. Dia tidak berani menggertak Sakura maupun Sasuke. Ino bukanlah wanita murahan atau pelacur yang selalu membiarkan tubuhnya tersentuh dan memberikan satu ranjang hangat dengan kurun waktu semalaman. Yamanaka pirang itu menyimpan semua masalahnya sendiri dibalik senyuman setipis selambu miliknya. Tidak ada yang tahu, dibalik senyuman yang terpatri selalu ada sayatan kesakitan yang gadis Yamanaka itu derita.
Hujan mulai turun bertambah deras, seolah menangisi jiwa Ino yang perih. Benar-benar perih kalau bisa dibilang. Jiwa pirang yang rapuh dan tidak bisa menahan beban penuh, tetap membangkitkan semangat hidupnya seolah hidup tidak pernah ada satupun beban masalah.
Ino tetaplah manusia. Tetap merasakan sakit hati atau semacamnya.
Tangisan Ino bertambah deras seiring bunyi hujan yang nyaris memenuhi gendang telinga. Menangisi hidupnya yang benar-benar ... Ah, pokoknya seperti itu. Apa si pirang ini mempunyai dosa besar dimasa lalu? Atau semacamnya? Melakukan hal bejat yang tuhan tidak sukai? Atau apa? Padahal kehidupan Ino jauh-jauh hari baik-baik saja.
Bolehkah Ino menyalahkan tuhan saat ini yang menyebabkan hidupnya seperti hujan saat ini? Musim panas. Itu yang Ino sukai. Hujan, Ino juga menyukai hujan. Bisa dibilang musim panas kali ini, musim panas yang benar-benar menyesakan namun ada juga kebahagiaan yang terselip. Sedangkan hujan, terlihat menenangkan namun menyakitkan secara bersamaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/232694281-288-k153574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN✔
FanfictionSummary : ❝𝑆𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑟𝑖𝑛𝑡𝑖𝑘 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑢𝑛, 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑑𝑖ℎ𝑘𝑎𝑛. 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑐𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢, 𝑎𝑘𝑎𝑛𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑢 𝑡...