• SUMMER RAIN • 4

204 34 0
                                    

Chapter Four :
Meet

❝ᴋᴀʟᴀᴜ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀᴘɪsᴀʜ, ᴀᴘᴀ ᴋɪᴛᴀ ᴀᴋᴀɴ ᴛᴇᴛᴀᴘ sᴇᴘᴇʀᴛɪ ɪɴɪ? ᴀᴋᴜ ɪɴɢɪɴ ʙᴇʀsᴀᴍᴀᴍᴜ, sᴇᴘᴇʀᴛɪ ɪɴɪ.❞
—Sai. Shim—























⚝✰⚝ 






















"Obat itu memang pahit, Sai."

"Yasudah, kalau obatnya pahit aku tidak akan meminumnya."

"Tapi itu bisa menyembuhkanmu, bisa memperbaiki daya tahan tubuhmu, jadi minum obat saja, ya?"

"Dari kecil aku tidak menyukai obat, Ino. Terlalu pahit dan hambar. Uek!"

"Sai! Jangan membuatku kesal! Lalu bagaimana kalau kau bisa sembuh, huh?!"

"Hump! Aku akan tidur seharian,"

Lelaki bersurai arang dan gadis bersurai pirang itu masih saja berdebat tentang obat. Padahal sudah setengah jam mereka memutari supermarket hanya tentang obat, obat, dan obat.

Yup! Mereka sedang berbelanja. Kebetulan bahan baku Ino habis dan Sai ikut-ikutan belanja. Meski pria Shimura itu tidak bisa memasak, setidaknya akan di ajari oleh Ino nantinya saat libur akhir pekan. Itu juga kalau Ino tidak ada tugas dan Sai sedang kosong.

Manusia berbeda kelamin itu berdiri di depan stan obat. Yamanaka pirang itu memegang dua jenis obat, ada obat 'Demam & batuk' kemudian 'Demam & Flu'. Sai tetap menolaknya mentah-mentah walaupun obat itu memiliki rasa buah.

Yang Ino pegang adalah obat untuk anak-anak

Padahal mereka berdua sudah dilihat oleh beberapa orang yang berlalu lalang disupermarket. Tapi mereka tidak mengindahkan tatapan heran dari mereka. Pokoknya ini tentang obat dan tidak ada bantahan!

Begitu kata Ino

"Sai, kalau kau tidak mau obat pahit, ada obat manisnya juga." Ujar Ino kemudian meletakan kedua obat itu kedalam troli yang sudah berisi beberapa daging, buah, camilan, sayur, dan makanan instant. Isi troli itu milik mereka berdua.

Obat yang baru diletakan Ino langsung Sai letakan ketempat semula membuat Yamanaka pirang itu marah. "Kenapa kau letakan lagi?! Ini untuk obatmu! Biar kau cepat sembuh!" Seru Ino. "Kau ini ya—"

"Itu obat anak-anak. Lagipula mana mungkin aku minum obat anak-anak, sudah gila aku." Potong Sai cepat kemudian mendorong trolinya dan mulai mengitari supermarket lagi. Para pengunjung wanita yang melihat Sai langsung menjerit histeris kala pria itu tersenyum kepada mereka.

"Kenapa mereka histeris sekali. Padahal kau hanya tersenyum menjijikan seperti itu," Sahut Ino yang tiba-tiba sudah disebelahnya. Manik aqua itu menatap pengunjung yang tiba-tiba menampakan raut wajah kesal. "Mereka marah kepadaku, he? Dasar aneh." Gumam Ino.

Sai menoleh kemudian tertawa sumbang sembari mengelus pucuk pirang gadis disebelahnya. "Mungkin mereka cemburu karena tidak bisa berjalan bersama dengan orang tampan seperti aku," Ucap pria Shimura itu sembari mengambil detergent. "Detergentmu habis?" Ino mengangguk.

SUMMER RAIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang