Chapter Fourteen :
-Yabuki's Confession⚝✰⚝
Setelah pulang dari pertemuannya dengan Ino, Sai langsung ke asrama dengan hati berbunga-bunga. Dia tidak bisa berhenti tersenyum mengingat kejadian dibawah hujan tadi, menggelikan, sih. Tapi dia tidak perduli, Ino bilang dia suka hujan, 'kan? Pertemuan mereka kedua kalinya datang bersamaan dengan hujan.
Sai menyukai atmosfer seperti itu.
Mengingat kejadian tadi, Sai menjadi senang sendiri, dia tidak berhenti berguling-guling diranjang asrama sembari membalut tubuhnya dengan selimut. Bak seekor cacing yang sedang terkurung, Sai membiarkan kepalanya terlihat dan terus berguling membuat pertanyaan besar dikepala rekan-rekannya.
"Kau ini kenapa, Sai?" Kiba bersuara sembari mengelus bulu putih anjing kesayangannya yang dia beri nama Akamaru. Hazelnya menatap Sai yang masih berguling dan berakhir terjatuh dari ranjang dengan tidak elitnya. "Sai, kau sedang konslet, ya?" Cibir pria Inuzuka itu.
Naruto juga ikut kebingungan, apalagi saat terjatuh Sai langsung berguling lagi dilantai. Apa kepala anak itu tidak pusing, ya? Dia 'kan baru saja terbentur lantai asrama yang beralas lantai marmer dan sekarang berguling-guling? Naruto merasa ini bukan Sai. Sifat Sai bukan seperti ini.
"Sai! Kau jangan membuat aku dan Kiba takut!" Seru pria Uzumaki tersebut kemudian menghampiri Sai, melepaskan selimut dan menyingkirkan surai arang si empu.
"Kkkk~"
Mulut pria Shimura itu mengeluarkan kekehan dengan wajah merona merah. Naruto menjadi tambah takut dan memutuskan untuk menampar wajah Sai agar si empu sadar.
Plak!
"Akh!" Sai mengelus wajahnya-bekas tamparan Naruto sembari mendesis sebal. "Kau ini, apa-apaan!? Menamparku saja, tidak tahu apa tamparanmu itu menyakitkan!" Pria kelahiran november itu mendengus kesal kemudian menampar balik Naruto.
Plak!
"Sialan," Naruto mendesis. "Tamparanmu lebih keras daripada tamparanku tadi, Sai!"
Pria Shimura itu hanya mengedikan bahunya tak peduli dan mengalihkan pandangannya dari Naruto ke Kiba, "Ada apa memanggilku?" Tanya pria pucat itu.
"Kau kenapa, sih? Tadi kau bertingkah aneh, tau!" Jawab Kiba dengan nada ketus. Sai terkekeh pelan dan menggeleng. Sedangkan Kiba, dia bingung dengan sikap Sai sekarang, tidak biasanya. "Oh ya tadi kau bertemu dengan siapa?" Kiba mengganti topik pembicaraan, masih sibuk bermain kartu dengan rekan yang lain.
Sai menoleh kemudian menggeleng, "Kau akan tahu nanti." Setelah mengatakan hal tersebut, Sai melanjutkan kegiatan bodohnya yang sempat tertunda tadi.
"SAI SHIMURA, SIALAN! KAU HARI INI BENAR-BENAR MENYEBALKAN!"
⚝✰⚝
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN✔
FanfictionSummary : ❝𝑆𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑟𝑖𝑛𝑡𝑖𝑘 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑢𝑛, 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑑𝑖ℎ𝑘𝑎𝑛. 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑐𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢, 𝑎𝑘𝑎𝑛𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑢 𝑡...