• SUMMER RAIN • 15

179 29 0
                                    

Chapter Fifteen :
—Date or Confession?
































⚝✰⚝ 
































Suasana hangat memenuhi kantin asrama kepolisian yang biasanya sunyi. Sekarang suasana benar-benar ramai karena ada Tamaki dan Ino juga tentunya yang berkunjung ke asrama. Walaupun Kiba sudah berkeluarga, pria itu terkadang juga menginap di asrama. Tamaki tentu mengerti akan hal itu walaupun sekarang sedang hamil besar.

"Sai-san," Suara Yabuki memecahkan percakapan mereka. Semua orang yang berada di kantin asrama kepolisian menolehkan kepala mereka ke arah gadis bersurai cokelat tua tersebut. "Ano.. Apa aku boleh berbicara sebentar, Sai-san?" Pinta gadis pemilik marga Myoui tersebut dengan nada takut-takut.

"Untuk apa?" Tanya Yamanaka pirang tersebut. Perasaannya sudah tidak enak apalagi saat raut wajah Yabuki seperti mengajaknya bertempur.

Yabuki memainkan jarinya dengan gelisah, "Hanya sebentar saja, aku janji."

"Kenapa tidak disini saja?" Sekali lagi, Ino menatap tak suka atensi Yabuki. Katakanlah Ino cemburu, tapi itu memang benar. Apalagi dia mengingat tatkala Naruto pernah bilang kalau Yabuki dan Sai seperti sepasang kekasih.

Itu hal yang menyebalkan.

"Ini ... Pribadi."

Tuhkan!

Ino benar, pasti menyatakan perasaan yang aneh. Ino memang terlihat sangat over saat ini, mengingat masalahnya dengan Sai belum lama ini berakhir. Yang benar saja!

Sai melirik Ino dan Yabuki secara bergantian. Pria kelahiran november itu juga ikut kebingungan. Ingin menghargai Yabuki, tapi ingat kalau ada Ino disini. Apalagi air wajah Ino sudah tidak memungkinkan lagi.

"Memangnya pribadi masalah apa?" Tanya Sai. Yabuki nampak gelisah, bibirnya dia gigit. Sai mengernyit melihat tingkah Yabuki.

"Tentang ... Perasaanku."

Para polisi akhirnya pergi darisana, mengerti situasi yang terjadi. Kecuali Kiba dan Tamaki tentunya. Pasutri itu masih duduk diam memperhatikan cinta segitiga dihadapannya ini.

"P-perasaan..?"

Yabuki mengangguk mantap. "Ya! Aku ... Sebenarnya aku sudah menyukai Sai-san sejak lama. Saat kau mengajaku untuk berkeliling kantor kepolisian, kau begitu baik. Aku jadi tersentuh." Ungkapnya secara terang-terangan. "A-aku.. Aku ingin menjadi kekasih Sai-san!"

Byuur!

Spontan, Kiba menyemburkan soda yang sempat dia minum tadi dengan dramatis. Beruntungnya dia menyemburkan soda ke lantai kantin. Tamaki yang melihat hal itu langsung memukul punggung sang suami yang hanya dibalas kekehan oleh empu.

Ino juga sama terkejutnya dengan Kiba. Bahkan gadis Yamanaka itu mengepalkan tangannya kesal dengan tindakan Yabuki ini. Sai yang melihat gerak-gerik Ino merasa takut, wajahnya sudah seperti ingin menerkam Yabuki hidup-hidup.

Yabuki menatap Sai dengan mata penuh harap kemudian menggenggam tangan Sai, "Bagaimana, Sai-san? Kau mau, 'kan? Aku.. Aku yakin aku adalah cinta pertamamu." Ujar perempuan Myoui itu dengan percaya diri.

SUMMER RAIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang