• SUMMER RAIN • 16

163 23 0
                                    

Chapter Sixteen :
When?






























⚝✰⚝  









































Sai dan Ino kini duduk di foodchourt taman bermain sembari memakan makanan manis kecuali Sai tentunya yang hanya memakan beberapa potongan sashimi. Sai tidak menyukai makanan manis, berbeda dengan Ino menyukai makanan manis. Mereka beristirahat sejenak disini. Lagipula sudah malam dan mereka sudah menghabiskan berjam-jam untuk bermain bersama.

Seperti pasangan kekasih pada umumnya, mereka berdua pergi membeli permen kapas, memasuki rumah hantu, menaiki biang lala atau permainan extreme seperti rollercoaster kemudian singgah ditempat makan.

"Sai, ayo lihat kembang api!" Ino berseru riang sembari menyeret Sai pergi keluar dari foodchourt menuju ke jembatan yang memang berada disana. Sai menurut saja. Toh, dia juga ingin melihat kembang api.

Mereka berdiri bersebelahan dijembatan merah tersebut. Semua pengunjung sudah berada disana juga. Tak masalah tempatnya penuh, karena juga bisa dilihat dari biang lala ataupun dari balkon restoran.

Sai dan Ino saling menggenggam. Senyum kebahagiaan terpatri diwajah mereka berdua. Mereka senang kala menghabiskan waktu berdua disini. Hanya berdua.

"Sai, nanti kalau kita seperti ini lagi, apa kau akan tetap di sampingku?" Tanya Ino pelan. Sai mengelus pucuk pirang tersebut kemudian mengecupnya lantas Sai mengangguk, "Ya, kenapa tidak?"

"Benar?"

"Hm!" Sai mengangguk yakin. Gadis pirang itu terkekeh kemudian bersandar pada pundak Sai.

"Sai, kau masih ingat tidak saat kita berada ditaman waktu itu?" Tanya Ino. Sai mengangguk pelan menandakan bahwa dia tidak suka hal itu di ungkit kembali. "Kau saat itu kabur, 'kan? Kau cemburu ya saat aku membicarakan tentang Sasuke?" Ino tertawa geli.

Pria Shimura itu mendelik tak suka. "Memangnya tidak boleh? Saat itu aku sudah menyukaimu, tahu!"

Ino membeo, "Eh? Menyukaiku?"

"Memangnya kenapa?" Tanya Sai kemudian tersenyum jahil. "Tapi aku sudah tidak perduli dengan kejadian waktu itu, sekarang 'kan kau sudah resmi menjadi kekasihku." Sambungnya sembari membawa Ino kedalam pelukannya.

Ino tersenyum kemudian menelungkupkan wajahnya ke dada bidang Sai dan menghirup aroma khas Sai yaitu camomile. Gadis pirang itu memang suka kalau melakukan peluk memeluk seperti ini. Harum Sai memang menenangkan, Ino menyukainya.

Sai mengecup kening Ino lamat sembari memejamkan matanya. Tidak perduli dengan tanggapan oranglain mengenai tindakan mereka. Biarkan saja.

"Ayo, pulang."
































⚝✰⚝  




































Ino bergerak gelisah didalam selimut putih miliknya. Dia tidak bisa tidur padahal tadi saat perjalanan pulang, dia sudah mengantuk. Apa insomnianya kambuh? Ah Ino rasa tidak. Dia tidak mempunyai insomnia.

SUMMER RAIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang