• SUMMER RAIN • 10

157 27 0
                                    

Chapter Ten :
—Situation (Yamanaka Ino's side)


































⚝✰⚝











































Yamanaka Ino keluar dari pintu bertuliskan 'Prof.Tsunade Senju Sp.BTKV M.kes' sembari membawa jas khas kedokteran yang sudah tersulam namanya disana, Dr. Yamanaka Ino Sp.BTKV. Ino bangga hasil belajarnya selama ini tidak sia-sia. Buktinya dia berhasil menggapai cita-citanya sebagai dokter bedah jantung dengan nilai yang bagus dan di usia yang muda.

Awalnya Ino sedikit ragu untuk masuk kedalam rumah sakit ini yang notabenenya berisi dokter-dokter yang berprestasi—setidaknya kemampuan yang berada diatasnya. Apalagi saat umur mereka matang, tidak seperti Ino yang baru 24 tahun, makanya saat tadi Prof. Tsunade sedikit ragu Ino akan masuk kedalam tim.

"Divisi bedah jantung sebelah utara, ruanganku dilantai tiga.. Yosh, baiklah. Aku harus kesana." Yamanaka pirang itu mengingat ucapan Prof. Tsunade tadi. Dengan langkah cepat, Ino menuju ke divisi miliknya.

Setelah sampai, Ino langsung membuka ruang kerjanya yang baru. Aroma khas lavender langsung masuk kedalam indra penciuman miliknya—menenangkan, pikirnya.

Ino mulai merapihkan ruangannya yang masih kosong melompong itu. Kemudian menyapunya hingga terlihat nyaman dan bersih. Sudut bibir itu tertarik dan membuat senyuman kemudian pergi keluar sembari menggunakan jas miliknya

Tok!

Tok!

Tok!

"Masuk,"

Setelah diizinkan masuk, tangan putih itu membuka knop pintu dan membungkuk sebentar. Ketuanya itu tersenyum kemudian mempersilahkan Ino duduk dihadapannya dan membuka file-file data timnya.

"Hm.. Yamanaka Ino, benar?" Ino mengangguk membenarkan ucapan ketuanya yang bername tag Dr.Hana Inuzuka Sp.BTKV.

Hana mengangguk kemudian kembali melanjutkan, "Usia 24 tahun lulusan.. Art Perfomance jurusan dokter jantung, wah! Usia mu masih sangat muda ternyata, jarang sekali ada yang minat dengan bedah jantung di usia dini sepertimu," Ujar Hana tersenyum dibalas juga senyuman oleh Ino. "Kau cocok menjadi asistenku."

"Tidak perlu seperti itu, Hana-san." Ino terkekeh dibalas kekehan juga oleh Hana. Sepertinya perempuan dihadapannya ini ramah juga.

"Baiklah, rekan tim yang lain akan datang untuk operasi. Ingat, ini operasi pertamamu. Dan kau harus membuktikan kepadaku kalau kau bisa." Ujar Hana kemudian menggunakan jas miliknya. Ino mengangguk kemudian berdiri dan berjalan dibelakang Hana.

"Hm.. Hana-san, operasi apa yang akan kita jalani? Sepertinya terburu-buru sekali." Tanya Ino tatkala melihat cara berjalan ketuanya itu dengan cepat. Seperti dikejar sesuatu.

Hana tersenyum, "Benar-benar sangat berbahaya, kita akan menjalani operasi pengeluaran peluru. Teman-teman yang lain sudah berada disana memberikan pertolongan pertama." Ino ber-ah ria—mengerti.

"AH! Itu Hana!"

Salah satu seorang dokter keluar dari ruangan operasi dan menunjuk Hana kemudian segera menghampirinya. "Keadaannya sangat kritis! Dia kehabisan darah, tapi tadi kita sudah memberikannya darah. Denyut jantungnya juga hampir melemah tadi, kami sudah siapkan alat kejutnya dan jantungnya normal kembali." Jelasnya kemudian menatap Ino yang terus menunduk—baru menyadari ada seseorang selain dirinya dan Hana. "Ah! Namamu siapa? Asisten dokter Hana, ya?"

SUMMER RAIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang