Chapter thirteen :
—Nearly?⚝✰⚝
Suasana dalam asrama kepolisian dalam kondisi sepi dan sunyi, semua penghuni asrama berada di aula tempat pelatihan khusus polisi. Semua anggota polisi sedang berlatih saat ini, mengingat sebentar lagi mereka akan melakukan wajib militer.
Matahari cukup terik di hari ini dan membuat mereka semua mudah lelah.
"Astaga! Apa jendral mesum itu tidak memberikan kita istirahat walau beberapa menit saja, huh!?" Gerutu Kiba kesal sembari melempar ban yang mereka gunakan untuk latihan. Manik hazelnya menatap 'jendral mesum' yang dikenal sebagai Kakashi Hatake itu dengan sebal yang sedari tadi sibuk membaca buku haramnya. "Hm.. Hei, jendral! Matahari cukup terik, 'kan? Aku ingin minum ini!" Sindir pria Inuzuka itu.
Kakashi menoleh kemudian menyahut, "Hm ... Ya, hari ini panas." Sahutnya santai, tidak peduli dengan sindiran bawahannya itu.
"Pfft.."
Naruto terkekeh tertahan melihat wajah miris Kiba, apalagi saat wajahnya benar-benar terlihat kesal tatkala mendengar jawaban si Hatake. Kiba mendelik tajam ke arah Naruto yang dibalas juluran lidah oleh si empu.
Sedangkan Sai, pria itu hanya diam duduk ditanah yang dibalut oleh rumput hijau memperhatikan dua pria berbeda marga itu yang sekarang saling mengejek. Hanya diam, tidak berniat nimbrung. Sai mendesah lelah sembari menengadahkan kepalanya ke atas, membiarkan peluh keringat membasahi garis wajahnya.
"Sai-san?"
Shimura itu menoleh tatkala mendengar suara Yabuki menyapa indera pendengarannya. Yabuki menghampirinya kemudian menyodorkan sebotol air mineral, "Sai-san, kau haus? Ini minumlah."
"Ya, terimakasih." Sai menerima botol mineral itu tanpa banyak bicara dan segera meminumnya, tenggorokannya benar-benar kering sekali untung saja Yabuki memberikannya air minum. Setelah meminumnya, Sai menuangkan air tersebut ke atas pucuk arangnya, membiarkan air itu turun menuruni wajah pucatnya.
Pemandangan yang boleh dilihat
"Sai!"
Sai menoleh ke sumber suara, pemuda bermata bulat seperti bola pingpong memanggilnya dari kejauhan, Sai beranjak dan mengenakan topi hitamnya kemudian menghampiri pemuda tersebut.
"Ada apa, Lee?" Tanya Sai pada pemuda yang dipanggil Lee tersebut.
"Ada yang mencarimu didepan, sana pergi! Dia ingin cepat-cepat bertemu denganmu itu," Lee senewen sendiri sebelum akhirnya melakukan push up dengan satu tangan. "Karena orang itu, aku melewatkan push up ini! Katanya, dia sudah menunggumu selama satu jam, tuh!"
Sai memandang Lee dengan datar, ada saja kelakuan nyeleneh yang dilakukan oleh pemuda berpakaian hijau ketat ini. Tanpa berpamit, Sai langsung meninggalkan Lee begitu saja menuju kedepan asrama kepolisian.
Manik jelaga itu menatap seseorang yang tidak asing baginya yang berada dihadapannya saat ini. Bersurai pirang yang dikuncir kuda, menggunakan sweater peach, rok span berwarna merah marun, syal abu-abu, serta sepatu bots hitam panjang. Sai sangat hafal dengan gaya pakaian ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/232694281-288-k153574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN✔
FanfictionSummary : ❝𝑆𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑟𝑖𝑛𝑡𝑖𝑘 ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑢𝑛, 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑑𝑖ℎ𝑘𝑎𝑛. 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑢𝑠𝑖𝑚 𝑐𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢, 𝑎𝑘𝑎𝑛𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑢 𝑡...