Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yu Yijie sedang membeli sarapan untuk Feiyu. Dia yakin kalau sobatnya itu masih tiduran di kasur. Kondisinya entah sudah membaik atau belum. Tak lama telepon masuk ke ponselnya.
"Dashi Xiong! O..aku sedang beli sarapan untuk Feiyu."
"..........."
"Ah..maaf, aku lupa tak bilang padamu soal itu. Lagipula kau sedang banyak tugas, aku tak mau mengganggu."
".............."
"Iya..iya..maafkan aku. Aku mau kesana sekarang."
"............"
"Kau juga? Oke aku tunggu ya. Dashi Xiong belikan dia buah. Setidaknya kalau tak makan nasi masih ada buah. Kau tahu kan seperti apa dia kalau sakit."
".........."
"Oke. Aku tutup teleponnya."
🐈🐈🐈🐈🐟🐟🐟🐟
Sementara itu.....
"Yunxi-Ge, aku sudah tidak bisa menahannya lagi..."
Feiyu mulai menyerang Yunxi dengan tidak sabaran. Dia mengoleskan cairan Yunxi ke lubang milik dosen cantiknya itu. Perlahan satu jarinya ikut masuk dan membuat Yunxi mengerang pelan. Feiyu menambah satu jarinya lagi. Kali ini erangan Yunxi lebih keras. Saat tiga jari Feiyu masuk, Yunxi berteriak kesakitan.
"Sakit! Keluar...keluarkan! Hentikan!"
Feiyu mulai menggerakkan jarinya. Tentu saja ini terasa sakit untuk Yunxi yang baru pertama kali melakukannya. Tanpa sadar dia menangis. Feiyu hanya mencium kening Yunxi.
"Maaf..maaf." bisik Feiyu. Sebelum akhirnya dia memasukkan miliknya dan langsung menggerakkannya tanpa menunggu lubang Yunxi terbiasa dengan miliknya. Jeritan pilu Yunxi seakan tak sampai ke telinga Feiyu. Yang dia rasakan hanya kepuasan yang tak bisa diungkapkan.
"Sakit..aahh..sakit...keluarkan..!"
Namun, seiring dengan tusukkan Feiyu yang kian cepat dan tepat pada sasaran, Yunxi seakan melupakan rasa sakitnya. Tubuhnya panas dan rasa nikmat menjalar begitu saja. Perlahan desahan keenakan mulai terdengar mengalun merdu.
Yijie sudah sampai di apartemen milik Feiyu. Dia menenteng seplastik berisi sarapan untuk sobatnya yang sedang sakit. Yijie langsung masuk saja karena password nya dia dia sudah sangat hafal, 900225. Entah apa arti dari nomor itu. Yang jelas sangat mudah diingat. Baru saja dia masuk telinganya mendengar suara-suara dari kamar Feiyu.
Wajah Yijie memerah dengan sempurna. Bagaimana tidak, dia jelas tahu suara apa itu. Dia pikir Feiyu sedang menomton sesuatu di laptopnya.
" Dasar! Katanya sakit, tapi masih sempat nonton!"