Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yibo akhirnya terbangun. Lehernya sakit sekali karena mungkin seseorang memukulnya hingga dia pingsan. Begitu dia sadar sepenuhnya, dia ada disebuah ruangan dengan nuansa putih mewah. Dia tahu ini kamarnya yang biasa dia tempati saat di rumah pamannya. Yibo tersadar. Bagaimana dia bisa sampai di sini.
Yibo mencari-cari ponselnya, tapi tak dia temukan. Mungkin pamannya sengaja mengambilnya. Yibo ingat seorang pengawal pamannya sempat mendorong Xiao Zhan hingga jatuh. Padahal istrinya sedang hamil.
Yibo menggedor pintu.
"Paman! Ku mohon lepaskan aku! Istriku sedang hamil! Dia membutuhkanku!"
'Duagh! Duagh!'
Yibo menendang pintu itu berharap pintu itu jebol. Dia kebingungan. Mau lompat jendela, tidak bisa karena berteralis.
"Paman! Izinkan aku menelepon istriku! Kumohon!"
Namun, Paman Huang hanya diam tak melakukan apapun meski mendengar bagaimana Yibo berteriak-teriak.
"Biarkan saja dia. Setelah lelah dia akan berhenti."
Yibo menangis. "Zhan-ge, maaf..maaf..maafkan aku. Tuhan tolong lindungi Zhan-ge dan juga baby."
Bibi Meng memegangi tangan Xiao Zhan saat Xiao Zhan merasa kesakitan. Mereka ada di rumah sakit. Yubin yang membawanya ke rumah sakit saat Xiao Zhan pingsan. Dalam tangisannya, Xiao Zhan memanggil nama Yibo berulang kali.
"Hiks..hiks..Yibo..hiks..hiks..Yibo. Ini sakit..Yibo.."
Dokter akhirnya memberikan obat penenang dosis ringan. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akhirnya mengatakan bahwa sepertinya Xiao Zhan mengalami stres dan juga tertekan. Setelah mendengar penuturan Bibi Meng, sang dokter bisa mengerti. Dia lalu menuliskan resep beberapa vitamin yang harus di konsumsi.
"Jangan khawatir. Ini terjadi sangat mendadak, dan Xiao Zhan mengalami stres dan juga tekanan. Akan mereda dengan bantuan keluarga pasien."
Haikuan datang bersama dengan Zhuocheng yang menggandeng Xiao Guo. Dia kaget saat Yubin menghubunginya. Sedangkan sebenarnya dia sedang berada di Jepang untuk liburan. Segera pulang karena takut terjadi sesuatu pada adik dan juga iparnya.
"Apa yang terjadi?!" Tanya Haikuan yang memang belum mengerti apapun.
" Tuan besar membawa Yibo dan memaksa Yibo pulang ke Beijing. Sedangkan Xiao Zhan terlalu shock apalagi dalam kondisi hamil."
Zhuocheng menurunkan Xiao Guo dari gendongannya. Mendekati Xiao Zhan yang tertidur akibat obat.
"Dia sedang hamil? Astaga!"
Yubin mengambil sesuatu dari tasnya.
"Tuan muda Haikuan, bisakah anda membawa Yibo pulang? Kasihan Xiao Zhan. Dia membutuhkan Yibo."
"Aku pasti akan membawanya kembali. Pasti."jawab Haikuan.
"Ini mungkin bisa membantumu menjelaskan kesalahpahaman antara ayah anda dan juga ibu Xiao Zhan. Mungkin dengan begini, Tuan besar mengizinkan Yibo kembali."