Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terasa sudah hampir tiga bulan, Yunxi dan Feiyu menjalani hubungan. Tentu saja dengan status yang belum go publik. Bagaimanapun status Yunxi sebagai dosen. Akan sangat berbahaya jika orang-orang tahu jika dosen mereka ternyata berkencan dengan muridnya sendiri. Feiyu hanya tak mau ketenangan Yunxi terganggu.
Namun, serapat-rapatnya mereka menutupi akhirnya kecolongan juga. Mendadak beberapa gosip mulai menyebar. Bahkan foto kebersamaan mereka mendadak terekspose. Tertempel di Mading kampus. Otomatis Feiyu lama-lama menjadi gerah. Bukan karena dia malu, tapi karena banyak orang yang menganggap remeh Yunxi.
Setiap pulang mengajar, wajah Yunxi selalu ditekuk dan tersenyum saat Feiyu disisinya. Mencoba menyimpan kesedihannya sendiri. Sepertinya hari ini batasnya. Yunxi pulang dan menangis di sofa. Feiyu yang kebetulan hari ini tidak ada jadwal kuliah panik. Rasanya tidak tega melihat Yunxi yang seperti ini.
Feiyu menggendong Yunxi agar bisa berbaring di ranjang. Oh ya, kaki Feiyu sudah sembuh total loh. Jadi, dia bisa bergerak bebas sekarang. Dia mencium kening Feiyu.
"Sialan! Apa mereka ini kelebihan mulut?! Kenapa seenaknya memperlakukan Laoshi seperti ini?! Sebenarnya siapa yang menempel foto-foto itu di Mading!"
Feiyu lalu mencoba menghubungi salah satu sahabatnya dan mencoba menanyakan apa yang terjadi hari ini. Kekasihnya benar-benar tertekan sekarang dan ini menyebalkan untuk Feiyu.
"Apa sih yang mereka lakukan pada Laoshi?! Kenapa dia pulang dengan keadaan menangis?!"
"............."
"Cheng Xiao ? Enxi?"
"............"
"Astaga! Gadis bar-bar itu! Awas saja kalau nanti aku melihatnya!"
Feiyu menutup teleponnya. Tentu saja dia mengerti kenapa Yunxi menangis seperti itu. Apalagi mendadak Yunxi tadi tak mau disentuh olehnya. Ternyata si Cheng Xiao! Gadis biang kerok itu! Lalu kenapa juga Dengan Enxi ikut-ikutan?!
Yunxi terbangun dengan kepala yang sedikit berat. Sepertinya sedikit demam. Entahlah, apa mungkin karena lelah menangis. Yunxi baru saja ingin bangun, tapi Feiyu melarangnya.
"Tetap disana." Yunxi menatap Feiyu lalu menyembunyikan wajahnya. Feiyu berjalan mendekatinya. Sayangnya Yunxi sekarang sedang kesal, dia berusaha menghindar dari Feiyu.
"Bisakah kau mendengarkan aku?" Tanya Feiyu.
"Aku sedang tidak mau mendengarkan apapun. Keluarlah."
"Kau harus mendengarkannya!"
"Aku sedang tidak mau! "
Feiyu memaksa. Dia menarik Yunxi agar menghadapnya. Mau tak mau Yunxi menatap Feiyu. Tatapan mata Feiyu benar-benar membuatnya tak tahan. Yunxi kembali menangis.