Chapter 18

2.5K 270 44
                                        

Xiao Zhan tersenyum melihat bagaimana seriusnya seorang Wang Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan tersenyum melihat bagaimana seriusnya seorang Wang Yibo. Dia benar-benar belajar dari Yubin. Cara mengolah tanah, memberi pupuk, dan juga menanam bibitnya. Dia juga tidak malu bertanya kalau memang dia tidak mengerti. Bersyukur juga Yubin sangat sabar meladeni pertanyaan Yibo dan saat tingkah absurbnya keluar. Xiao Zhan meletakkan sepiring camilan dan juga air minum lalu memanggil mereka.

"Yubin! Yibo! Istirahat dulu!"

Yubin cengengesan lalu berlari menyerbu camilan buatan Xiao Zhan. Dia segera pergi cuci tangan. Sementara Yibo masih serius memahami apa yang tadi Yubin ajarkan.

Xiao Zhan mendekat. Dia mengambil beberapa lembar tisu dan mengelap wajah Yibo yang penuh keringat.

"Istirahat dulu. Setelah makan baru dilanjut lagi."

Yibo mengangguk. Dia meminta Xiao Zhan mengusap keringatnya.

"Tanpa kau minta, aku sudah melakukannya." Gumam Xiao Zhan.

Yibo mencuri ciuman kecil di bibir Xiao Zhan.

"Woi, jangan memamerkan kemesraan kalian dong! Aku masih belum punya pacar!" Teriak Yubin protes. Pasangan ini hanya senyam-senyum. Yibo malah mencuri lagi kecupan kecil beberapa kali.

"Wang Yibo! Yak!" Protes Yubin.

Xiao Zhan mengajak Yibo untuk berteduh. Selesai cuci tangan, Yibo ikut makan camilan dengan Yubin.

"Yubin-ah, almari besar di lantai dua itu sering kau bersihkan tidak?" Tanya Xiao Zhan.

"Seingatku tidak. Kami hanya membersihkan lantai dan barang lainnya, tapi tak pernah membuka almarinya. Kau mau membersihkannya? "

"Iya rencananya sih begitu."

"Bersihkan saja. Kan ini rumahmu. Siapa tahu ibumu meninggalkan sesuatu untukmu."

Xiao Zhan terkekeh karena Yubin tahu apa yang ada di otaknya.

"Baiklah nanti akan ku bersihkan. Semoga saja masih ada kenangan ibuku yang tertinggal."

🍑🍑🍑🍑

Feiyu sudah boleh pulang. Yunxi langsung memboyong Feiyu ke apartemennya. Mereka memang sudah kembali karena Yunxi harus kembali mengajar. Feiyu benar-benar bahagia karena sudah mendapatkan hati dan cinta milik Yunxi sepenuhnya.

Yunxi membantu memapah Feiyu ke tempat tidur.

"Laoshi, bisakah aku minta air. Tenggorokan ku rasanya kering."

"Ya, tunggu sebentar. Rapatkan selimutnya."

Yunxi kembali dengan segelas air dan juga beberapa butir obat.

"Ini juga waktunya kau minum obat. Lagipula kan kau sudah makan."

"Hah, setelah minum ini aku pasti tidur. Padahal aku masih ingin memandangimu." Rengek Feiyu.

Left & Right (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang