Chapter 10

3K 315 65
                                    

Dylan melongok dari pintu ke arah kamar Feiyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dylan melongok dari pintu ke arah kamar Feiyu. Bocah itu masih bergeming selimut di kasur. Dokter yang memeriksanya baru saja pergi. Tn. Xiong menepuk pundak putranya.

"Apa yang terjadi sebenarnya? Ayah belum pernah melihat bocah itu seperti ini? Apa terjadi sesuatu?"

"Ya. Terjadi sesuatu, tapi ayah terlalu tua untuk ikut-ikutan. Biar saja dia menanganinya. Jangan khawatir aku akan membantunya."

"Kalian ini selalu main rahasia-rahasia padaku. Ayahmu ini sudah tua."

"Justru karena ayah sudah tua, ayah tidak perlu memikirkan ini." Sahut Dylan.

"Xiong Ziqi, kau ini benar-benar mirip ibumu. Pintar bicara. Ya sudah. Ayah akan keluar negeri beberapa hari. Jaga adik sepupumu."

Xiao Zhan duduk di meja kasir sambil membaca buku. Ada kuis besok, jadi dia harus belajar. Tak lama beberapa mahasiswa hukum masuk. Terlihat dari kemeja rapi dan juga lencana yang mereka kenakan. Dua diantaranya berdiri di etalase peralatan mandi tak jauh dari kasir. Hingga Xiao Zhan bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

A, "Kudengar, Luo Laoshi akan resign."

B, "Loh bukannya dia cuti?"

A, " Tidak. Zhou Laoshi yang bilang. Ah..sayang sekali padahal Luo Laoshi sangat disukai mahasiswa. Dia baik meskipun pendiam."

B, "Kira-kira apa ya yang membuatnya resign?"

A, " Kalau yang aku dengar. Dia ingin tinggal bersama kakak tirinya. Dikampung halamannya
Sayangnya aku lupa tempatnya."

Mereka berbondong-bondong pergi ke kasir untuk membayar. Xiao Zhan meraih ponselnya dan menekan nomor Dylan.

Dylan sedang mengoperasikan kening Feiyu, saat telepon masuk dari Xiao Zhan. Dia melirik Feiyu yang masih tertidur. Dia berjalan keluar kamar dan berdiri menatap kolam renang.

"Hah? Resign? Kau tahu darimana?"

"................"

"Kalau Luo Laoshi resign, Feiyu tidak ada kesempatan untuk bertemu lagi dengannya?!"

"..................."

"Kakak tirinya? Dimana?"

"..........."

"Kurasa hanya Zhou Ting Wei yang bisa kita tanyai. Itupun kalau diaau menjawab. Sepertinya dia tidak suka dengan Feiyu."

"..............."

"Oke terima kasih infonya."

Baru saja Dylan menutup teleponnya, suara mesin mobil terdengar. Dia kaget saat melihat kamar Feiyu terbuka. Gawatnya lagi Feiyu sudah tidak ada lagi di kamarnya.

"Jangan-jangan...!"

Dylan baru saja membuka pintu saat mobil Feiyu sudah meluncur keluar.

"Aissshh! Bocah itu!"

Left & Right (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang