Jungkook POV
"Agggrrhhhh....!!"
Aku mengerang saat aku mencoba untuk bangun tapi rasa sakit di kepalaku terlalu kuat yang tidak bisa aku abaikan, aku terpaksa berbaring kembali ke tempat tidur.
"Aku tidak akan pernah minum sebanyak itu lagi!!"
Aku bergumam sambil menutupi mataku dengan lenganku, untuk menghalangi mataku dari sinar matahari yang masuk melalui celah-celah ventilasi jendela.
"Itulah yang dikatakan semua orang setelah mabuk, tapi mereka tetap akan minum sangat banyak setelah mengatakan itu!"
Sebuah suara yang sudah lama tidak aku dengar selama beberapa hari dan sekarang aku baru mendengarnya lagi.
Aku membuka satu mataku, melihat ke arah dari mana suara itu datang dan aku melihat Dahyun berdiri di dekat kusen pintu, memegang nampan di tangannya.
Rambutnya diikat ekor kuda. Dahyun mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jeans hitam. Dengan sedikit make up, tapi Dahyun masih terlihat begitu cantik.
Aku merindukannya...
Dahyun tersenyum kecil padaku saat dia berjalan lebih dekat ke tempat aku berbaring. Dia meletakkan nampan di lantai karena aku belum memiliki meja kecil untuk di taro di samping tempat tidur.
Dahyun juga membantuku bangun dan bersandar di sandaran tempat tidur. Dia kemudian kembali mengambil nampan yang dia bawa, mengambil segelas air dan obat pereda nyeri untuk aku minun.
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Keheningan mulai melanda di antara kita berdua. Aku diam-diam mengamati setiap gerakan yang Dahyun lakukan dari meletakkan gelas, membuka tirai jendela dan kembali duduk di sisi tempat tidurku.
Dahyun menyelipkan rambutnya yang tak terikat kebelakang telinganya. Dia akan mengatakan sesuatu, tapi aku menghentikannya.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanyaku, berusaha tidak bersikap dingin dan cuek pada Dahyun.
Tapi, ekspresi wajahku tetap tidak bisa aku sembunyikan karena aku sekarang memang bersikap dingin dan cuek padanya.
Dahyun terlihat terkejut tapi dia berusaha mengabaikan semua sikapku ini.
"Barang-barang yang kita beli waktu itu akan sampai hari ini, kan? Desain interiormu ini memang seharusnya berada di sini untuk membantumu mengatur setiap furnitur itu ke tempatnya, bukan? ” Dahyun menjawab sambil tersenyum.
"Apa kamu ingin makan sesuatu? Aku bisa memasakannya untukmu, tapi jangan meminta makanan yang sulit untuk aku buat, ok?"
"Jam berapa sekarang?"
Aku bertanya sambil mencari keberadaan ponselku dan mengabaikan pertanyaan yang Dahyun tanyakan padaku. Dahyun melihat jam tangannya sekilas.
“Sudah jam 1 siang. Kamu pasti lapar kan? Apa yang ingin kamu makan? "
"Aku bisa membuatnya sendiri, kamu tidak perlu repot memasak untukku. Dan aku belum lap--- “ perkataanku terputus saat aku mendengar suara dari perutku.
Dahyun tertawa lalu mencium pipiku, yang membuat jantungku berdetak lebih cepat.
Aiisshh....ada apa dengan jantungku? Kenapa aku bertingkah seperti remaja yang di mabuk cinta gini!
"Bahkan kamu tidak bisa berbohong padaku, Jeon Jungkook. Aku tahu kamu pasti lapar. Jadi, lebih baik kamu mandi, sementara itu aku akan menyiapkan sesuatu untuk kamu makan." Dahyun memberitahuku sebelum dia berjalan keluar dari kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY [ KDH x JJK ] ✔
Hayran Kurgu"Tidak ada lagi kita, Hyunie." . "Buang cincin itu!" . "Day, pernikahannya batal! Tidak ada lagi kita!! " . "Namamu sangat cocok untukmu. Kecantikanmu juga sangatlah natural. Ya, itu kamu, Jung Eunha. Dan itu sebabnya aku mencintaimu, Eunha-ya." . "...