DUA PULUH

1.2K 67 0
                                    

Selamat datang dichapter aku yang 20

Happy reading...

1 Minggu lamanya Melfa tidak belajar di kelas karena diculik dan dibawa keperpustaan seperti peserta lainnya yang mengikuti olimpiade dengan mata pelajaran yang berbeda.

Kebetulan di sana hanya ada 3 siswa kelas X, selebihnya diisi dengan kelas XI. Sedangkan kelas XII tidak berlaku lagi mengikuti ajang perlombaan seperti ini, karena lebih dipinta untuk dapat memfokuskan atau mempersiapkan diri  dalam menghadapi berbagai ujian-ujian sebelum berakhirnya perjuangan mereka di masa putih abu-abu.

Pusing, jenuh, bingung, bosan, semua satu paket yang menyebabkan Melfa tak betah berada di ruangan AC itu karena terjebak dengan rumus-rumus fisika yang kebanyakan belum pernah ia pelajari di kelas X.

"Kak energi mekanik awal truk yang ini rumusnya apa?"

Tanya Melfa sembari membolak-balikan modul yang berisi rumus-rumus fisika, namun belum juga ditemukan apa yang dicarinya.

"Kalo itu EM awal = 0 dik."

Jawab Reni yang juga ikut olimpiade Fisika sama seperti Melfa.

"Akhirnya?"

Tanya Melfa kembali.

"EM akhir = 1/2 mv²"

Ucap Kristan.

"Lalu untuk perubahan energi mekanik ∆EM = 1/2 mv²."

Sambung Reni.

Sumpah, Melfa benar-benar minder dan menjadi lebih Insecure. Mereka berdua pantas mengikuti olimpiade tidak seperti Melfa yang belum sepenuhnya menguasai materi pembelajaran yang akan dilombakan.

"Kak, bang aku rasa lebih baik mengundurkan diri sebelum hari h nya."

"Loh gimana si kamu dik, gitu aja nyerah. Semangat dong, di sini kita semua sama-sama belajar, jadi wajar kalo masih agak lelet pemahamannya."

Jelas Kristan.

"Betul tuh kata Kristan, seharusnya adik bersyukur karena banyak siswa lain ingin di posisi kita sekarang, tapi itulah mereka belum dipilih. Sedangkan kita yang sudah dipilih malah menyiakan kesempatan begitu aja karena hanya merasa minder dan tak pantas."

Tambah Reni.

"Aku takut kalah, dan itu semua pasti malu-maluin sekolah."

"Kalah menang dalam pertandingan itu biasa, yang penting kita udah berusaha."

"Udah lah dari pada pusing-pusing memikirkan itu, akan lebih baiknya kita nonton video di YouTube, kalinya ada pembahasan soal di sana."

"Ide yang bagus."

Mereka bertiga sibuk menonton video di YouTube, di mana mata fokus menatap layar laptop, tangan masih setia mencatat materi yang dianggap penting, dan otak sibuk mencermati juga mencoba memahami.

Kebetulan guru privat yang khusus mengajar Fisika sedang sakit. Lagipula di sekolah itu hanya ada 1 orang guru Fisika.

Maka mereka bertiga harus pandai-pandai memecahkan rumus, jika tidak bisa. Reunianlah jalan terakhirnya.

Siswa lainnya dengan bidang berbeda di ruangan itu juga sibuk dengan urusan mereka didampingi guru bidang masing-masing, ada yang menulis, mendengar, membaca, bahkan tidur. Saking lelahnya otak, dengan tidurlah jalan keluarnya.

Ada sebanyak 7 bidang yang diikuti mereka seperti Fisika, Mtk, Kimia, Astronomi, Biologi, Ekonomi, Sosiologi. Dari perwakilan setiap bidang terdapat 3 orang utusan yang telah dipilih dan ditentukan oleh guru.

***

Tepat hari Selasa mereka semua akan berjuanglah dengan bidangnya masing-masing. Di mana otak pada hari itu secara sadar maupun tak sadar akan sangat lebih diperas ketimbang hari biasanya.

Melfa mengikuti perintah Keysal agar ia lebih memfokuskan diri keolimpiade, dengan melupakan kejadian kemarin, meskipun perutnya kini akan buncit.

"Gimana enak gak soal osk matematika?"

Tanya Melfa yang baru saja keluar dari ruangan setelah selesai mengerjakan soal, kepalanya terasa ringan dan lega rasanya.

"Entahlah mau muntah gue nengok soalnya, yang kami pelajari perasaan gak ada masuk sedikitpun."

Keluh Tania, teman sekelas Melfa.

"Emang soal kalian ada berapa?"

"15 Objektif, 5 esay."

"Banyak bener."

"Terus kalian?"

"Kami cuma 8 soal, tapi anehnya angka gak ada sedikitpun keluar."

"Jadi cerita dong kayak bahasa Indonesia aja."

"Soalnya bentuk cerita, jawabannya bentuk rumus plus logika."

"Gue gak yakin bakalan dapat nilai bagus kali ini."

"Samanya Tan, gue juga berpikiran seperti itu."

"Doain aja semoga diantara kita semua ada yang mewakili SMA Negeri 2 Bangko Pusako yang lolos ketingkat provinsi."

"Aamiin."

•••

Vote and comentnya guys...

Putri Safira ✍️

Rasa Tak Bernama (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang