Selamat membaca kisah ini!
Jangan lupa vote dan komen.***
Mereka berkumpul di rumah Sasa untuk membahas tugas kliping yang diberikan oleh guru sejarah. Pengumpulannya masih minggu depan, tapi mereka mengerjakannya sekarang. Tidak, bukan mereka. Hanya saja sang ketua kelompok tidak bisa di hari lain. Ada sesuatu yang mendesak yang harus dia lakukan.
"Eh tadi kelompok kita siapa aja sih?" tanya Sasa pada cewek yang duduk di sebelahnya, Anti.
"Gue, lo, Rania, Zaen, Wahyu, sama si Andra," terang Anti yang memang tau teman sekelompoknya.
"Tu tiga curut lama banget datangnya. Ini lagi, tumben banget si Rania telat. Biasanya on time tu bocah."
"Mana gue tau, Sa," gerutu Anti dengan mata malas melihat kelakuan Sasa.
"Hello epribadihh," ucap seseorang memasuki ruang tamu di kediaman Sasa.
"Gak usah rusuh lo, gue geplak baru tau," hardik Wahyu yang sudah terlanjur memukul kepala Andra.
"Barusan itu apa. Udah digeplak duluan malah. Nih gue contohin." Andra membalas pukulan di kepala Wahyu. Sama-sama meringis karena pukulan mereka tidak pelan, tapi ya lumayanlah.
"Berisik banget lo berdua."
"Sans dong, Sa. Kek baru kenal aja," ucap Wahyu dan Andra sambil mencomot makanan yang tersedia di meja.
"Nanti makannya, ngerjain tugas aja belum udah makan duluan," perintah Anti dengan menarik piring makanan menjauhi dua curut yang baru datang.
"Yah yah yah," ucap Wahyu seolah kecewa.
"Di luar aja yuk, kali-kali dapat imajinasi," ajak Sasa yang diangguki ketiganya.
Hampir lima menit mereka duduk di luar,terlihatlah sebuah motor yang memasuki area halaman rumah Sasa.
"Itu si Zaen, 'kan?" tanya Wahyu memastikan, seolah apa yang dilihatnya sekarang adalah kesalahan.
"Iya itu si Zaen. Tapi sama siapa ya, kok berdua?" tanya Anti yang keheranan.
"Sa, besok pasang lampu lagi deh. Biar jelas siapa yang dateng ke rumah lo. Kalo ginikan jadinya makin penasaran," saran Andra.
"Ntar deh gue ngomong ke nyokap. Tapi itu sama siapa sih?" kesal Sasa yang semakin penasaran. Kenapa Zaen harus berlagak bikin orang-orang penasaran sih.
"Mana cekikikan dulu tuh bocah dua. Gak tau apa dari tadi udah lumutan nungguin dia," geram Anti.
Saat jarak semakin menipis barulah mereka sadar bahwa yang bersama Zaen adalah orang yang ditunggu-tunggu sejak tadi.
"RANIA?!" teriak Sasa dan Anti bersamaan.
Suara Sasa sendiri saja merusak telinga, sekarang ditambah dengan Anti. RIP mereka berempat yang menutup telinga."Gak usah teriak juga dong, budeg ni telinga gue," sindir Rania masih dengan mengusap telinganya agar tetap normal. Ya kali gara-gara teriakan maut mereka dia jadi tuli. Kan gak lucu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My (Idiot) Classroom
HumorRuangan persegi yang sering disebut dengan 3A5 selalu memiliki kisah. Tiap tahun akan berganti generasi yang didatangi oleh siswa-siswi. Di sana, di dalamnya terdapat banyak spesies manusia yang selalu terlihat kompak. Bahkan orang-orang yang meliha...