Waktu istirahat tiba dan para murid mulai berhamburan keluar kelas menuju ke tempat yang akan mereka kunjungi, termasuk Sakura dan para sahabatnya. Mereka berlima seperti biasa akan berada di rooftop sekolah sembari memakan bekal dari rumah.
Namun, ada yang berbeda dengan hari ini. Tiba-tiba saja para Crown Devil juga berada di rooftop sebelum para gadis itu datang. Dan itu membuat mereka heran sendiri.
"Hinata," panggil Neji dengan tatapan tajamnya.
Hinata yang terpanggil pun menunduk takut. Ya, ia takut diintimidasi oleh Neji karena dirinya bolos sekolah. Sementara itu Sakura melirik Hinata sekilas.
"Kemarilah, aku ingin bicara empat mata denganmu," titah Neji dengan suara datar dan wajah yang dingin.
"Apa dia akan membunuh Hinata dengan tatapannya itu? Mengerikan!" batin Ino histeris.
Sakura yang melihat itu tidak diam saja mengetahui Hinata yang ketakutan seperti saat ini. "Oi, Rapunzel. Kuberitahu sesuatu. Kau bisa membunuh Hinata secara tidak langsung dengan tatapan tajam dan menusukmu itu."
Naruto yang mendengar ucapan Sakura hanya melirik ke arah Neji yang tengah menahan amarah, sedangkan Sasuke yang tengah tersenyum smirk kearah Sakura. "Kurasa akan terjadi perang dunia ketiga, dattebayo."
"Kau tidak usah ikut cam-"
Ucapan ketus dan pedas Neji terpotongkan oleh Tenten. "Hei, Kurenai-sensei memanggil kita ke ruangannya. Ayo, kita ke sana!" Tenten menarik tangan Ino dan berjalan mendahului Hinata, Sakura dan Temari.
"Hm, ayo. Aku juga tidak betah dengan orang pemalas berkepala nanas," sindir Temari yang diakhiri dengan kekehan Sakura.
Akhirnya mereka berlima meninggalkan rooftop juga para murid baru yang mereka anggap remeh. Sementara itu mereka berlima mengeluarkan seringai kejamnya.
"Berani sekali si cepol itu memotong ucapanku," ujar Neji remeh.
"Mereka memang pemberani, dattebayo! Tapi berbeda dengan Hinata," komentar Naruto yang terbayang akan sesosok Hinata yang bersikap lembut, pemalu dan keibuan.
Neji melirik Naruto tajam. "Awas kau jika sampai Hinata kenapa-kenapa. Kau akan habis nanti ditanganku!" Naruto yang mendengar itu, bulu kuduknya langsung berdiri tegak seperti tiang bendera.
"Ya, gadis ponytail itu seperti boneka barbie," utar Sai dengan senyum palsunya.
"Oi, Shika. Apa kau tau sesuatu tentang mereka?" tanya Naruto kepada Shikamaru yang tengah berbaring di kursi panjang dengan mata yang terpejam.
"Mereka adalah anak konglomerat. Haruno Sakura, adik kesayangan Sasori. Yamanaka Ino, adik dari pembuat peledak Akatsuki. Xio Tenten, adik dari pemuja Jashin. Dan Sabaku Temari, kakak dari the red psychopath," jelas Shikamaru panjang lebar.
"Hm, menarik." Sai kembali menyunggingkan senyum palsunya. "Jika kita bermain dengan mereka pasti akan seru."
The Red Psychopath, seorang pembunuh berantai yang notabenenya adalah adik dari Temari dan Kankuro. Dia tak lain adalah Sabaku Gaara atau yang lebih dikenal dengan nama Rei Gaara.
Gaara memiliki berbagai cara untuk melumpuhkan musuhnya, namun ia hanya bekerja sendiri. Ia tidak suka bekerja secara berkelompok karena baginya jika berkelompok pastinya salah satu atau anggota kelompoknya akan mengkhianati dirinya. Juga dengan cara kerja sendiri, ia lebih leluasa mengatur apapun sesuai keinginannya.
Kenapa Gaara dijuluki sebagai The Red Psychopath? Tentu saja karena ciri fisiknya. Rambutnya yang berwarna merah bata serta di sekitar matanya dilingkupi oleh cairan hitam yang sudah mengering dan itu membuatnya terlihat menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Devil
FanfictionMature. "Ada apa kemari?" ketus Sakura tak ingin berlama-lama. "Cepatlah aku tak punya waktu untukmu." "Aku ingin..." "Ingin apa?" "Sasuke, minggir!" suruh Sakura yang tak dituruti oleh Sasuke. Justru pemuda itu terus maju dan maju. "I want you to b...