Episode 9. Cooperate

5.1K 470 2
                                    

Gaara hanya pasrah dengan keadaan karena lengan kekarnya yang sudah ditarik paksa oleh sepupu tercinta. Ia dengan jelas tidak bisa menolak karena ia tidak ingin didiami oleh Sakura, bisa-bisa Gaara dibuat mati olehnya.

Kedua kaki mungil Sakura berjalan dengan tangan yang masih senantiasa menyeret Gaara ke dalam mansion besar yang diketahuinya adalah milik si Uchiha bungsu, Sasuke. Awalnya memang sulit untuk membujuk Gaara agar mau datang kemari karena di dalam sana terdapat Sasuke, musuh bebuyutan Gaara. Namun, ia harus menjalankan perintah kakaknya jika tidak ingin disangka adik durhaka.

Disinilah mereka, di ruang tengah mansion pribadi milik Sasuke. Emerlad Sakura dapat melihat keempat teman Sasuke di sana dan juga para Akatsuki. Yang membuat matanya membelalak kaget adalah ketika dirinya melihat keempat sahabatnya juga turut berada di sana. Sepertinya dunia terbalik sekarang, pikirnya.

"Kami datang!" sapa Sakura dengan senyumnya yang disambut hangat oleh para Akatsuki dan keempat sahabatnya, sedangkan Gaara hanya diam dengan tatapan datarnya.

"Ah, kalian sudah datang. Duduklah." Itachi mempersilakan Sakura dan Gaara duduk. Gaara menoleh kearah Sakura dengan pandangan memelas, dirinya tidak ingin duduk apalagi berada di tempat musuhnya. Sakura menatapnya tajam penuh ancaman hingga Gaara tak berani berkutik.

"Bahkan Temari-nee tidak sekejam ini kepadaku," batin Gaara kesal.

Akhirnya Gaara mengalah dan membiarkan lengannya ditarik oleh Sakura. Gaara dan Sakura duduk berdampingan di salah satu sofa.

"Baiklah, karena Gaara sudah berada di sini, maka kita akan mulai topik kita," utar Yahiko, sang ketua Akatsuki yang biasa dipanggil Pain oleh para anggotanya.

Semua pandangan mulai tertuju pada para Akatsuki karena merekalah yang mengundang alias menyuruh mereka untuk berkumpul kemari.

"Ini soal Otsutsuki," kata Itachi lengkap dengan nada dinginnya.

"Hn, lalu?" tanya Sasuke.

"Otsutsuki Toneri, dia adalah keponakan dari Otsutsuki Kaguya yang merupakan sektor mafia terbesar di dunia. Di sini, Toneri mencoba untuk membangkitkan kembali klan Otsutsuki melewati Hinata." Yahiko melirik sekilas Hinata yang gemetar ketakutan dan sekarang tengah ada dalam dekapan Neji.

"Otsutsuki Kaguya bisa dibebaskan jika Toneri bisa menjebol akses dari Crown Devil. Itulah tujuannya," lanjut Konan dengan tenang.

"Berarti Kaguya dan Toneri akan mulai mengemban kembali pekerjaan mereka," tutur Sai yang diangguki oleh para Akatsuki.

"Untuk mencegah hak itu kami membutuhkan bantuan Crown Devil dan The Red Psychopath," ujar Kakuzu.

Gaara yang sedari tadi diam hanya menatap onyx Sasuke yang juga menatapnya tajam. Dirinya mana sudi berkerja sama dengan Uchiha Sasuke yang notabenenya adalah musuhnya. Sama halnya dengan Sasuke, namun ia mencoba mengerti situasi, tidak seperti Gaara yang hanya mengertikan egonya yang begitu tinggi.

"Aku tidak ingin ikut campur dengan masalah ini," sahut Gaara dingin.

Sasori yang sudah mengerti keadaan mulai mengkode Sakura agar membujuk Gaara. Hanya Sakura yang bisa membujuk Gaara yang sangat keras kepala karena pemuda panda itu sangat menyayangi dan mencintai sepupu pinky nya.

Gadis merah muda itu mengangguk pelan kemudian menoleh kearah Gaara yang menatap sekelilingnya dengan dingin dan tatapan benci. Ia tau Gaara membenci Sasuke, namun Sakura harus membujuk Gaara lantaran tidak ingin Hinata yang terus diincar nantinya oleh Otsutsuki Toneri hanya untuk hasrat obsesi.

"Gaara, kumohon terimalah. Apa kau tidak kasihan pada Hinata?" Sakura menggoyang-goyangkan lengan kekar Gaara lengkap dengan puppy yes dimatanya.

"Tidak!" Gaara memalingkan wajahnya, ia tidak tahan melihat wajah memelas Sakura yang bisa membuat pertahannya runtuh seketika.

Sakura menyentakkan lengan Gaara kasar hingga pemuda Sabaku itu mulai merasakan aura buruk dalam diri Sakura. "Jika kau tidak mau ikut, maka jangan berbicara lagi denganku!" Sakura meninggikan volume suaranya dan Gaara yakin itu adalah teguran serius untuknya.

Gaara menghembuskan napasnya pasrah. "Baiklah." Sakura memekik senang kemudian memeluk lengan Gaara erat yang membuat Sasuke mengeluarkan aura hitamnya.

"Jadi, apa keputusanmu, Rei Gaara?" tanya Yahiko serius.

"Dengan sangat terpaksa aku akan bekerja sama dengan kalian!" Ia menekankan setiap kata yang ia lontarkan dengan nada terpaksa dan Gaara harap Sakura tidak menyadari akan hal itu. "Aku lebih suka bekerja sendiri dibandingkan bekerja sama dengan orang lain. Jika ini bukan karena Saki, aku sudah menolaknya!"

Setelah Gaara menyetujui keputusan untuk bekerja sama dengan Crown Devil dan Akatsuki, Gaara beranjak dan mulai mengekori para Akatsuki yang masuk ke dalam suatu ruangan yang ia yakini adalah ruangan rapat.Di dalam sana, mereka mulai menjalankan strategi untuk perencanaan yang akan dilakukan untuk target terhormat mereka, Otsutsuki Toneri dan Otsutsuki Kaguya.

Sementara itu, di ruang tengah, Crown Devil menyeringai secara bersamaan karena kelima gadis di hadapan mereka tiba-tiba membeku seperti es di dalam freezer. Ya, itu karena mereka sudah mengetahui jika kelima pemuda yang ada di hadapan mereka ini adalah Crown Devil, salah satu kelompok mafia terkenal di Jepang.

"Aku tidak menyangka hal ini," bisik Ino ketakutan.

"Kalian terkejut, eh?" Sasuke memasang senyum miringnya. "Kalian berada dalam permainan kami."

"Dan kami tidak sudi masuk ke dalam permainan kalian!" batin mereka berlima serentak.

"Jangan macam-macam!" peringat Temari pada mereka yang mulai berjalan mendekat.

"Gaara! Tolong ak-- humph!" Belum sempat Sakura meneriaki nama Gaara, mulutnya sudah disumpal dengan ciuman dari Sasuke yang membuat gairah dalam tubuhnya terbakar. Itu adalah ciuman pertamanya yang bisa membuat dirinya hampir mati karena kehabisan oksigen.

Sasuke yang mulai merasakan gadisnya yang kehabisan napas pun melepaskan ciuman panjangnya. Napas Sakura tersegal-segal, ia mulai menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Sedangkan keempat sahabatnya mulai bergidik ngeri jika hal itu terjadi kepada mereka.

"Sstt, jangan panggil sepupu overprotective mu itu. Dia sedang sibuk," bisik Sasuke di telinga Sakura dengan sensual. Ia menggigit pelan daun telinga Sakura yang menciptakan ranum merah di sana.

Sakura mulai mendorong keras tubuh kekar Sasuke yang membuat bungsu Uchiha itu terhuyung ke belakang. Dengan segera Sakura mengusap telinga dan bibirnya agar bekas ciuman dan gigitan Sasuke menghilang.

Sasuke melihat Sakura menyeringai. Belum ada seorang wanita yang berani menolak pesonanya dan para sahabatnya, namun kelima gadis ini membuat mereka merasa tertarik seperti magnet.

"Kau semakin menarik, Cherry."


Handsome DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang