Tangisan Hinata tak ada henti-hentinya. Toneri pergi dari kamar setelah merenggut kesuciannya, apalagi yang ia harapkan?
Naruto akan mencintainya, begitu?
Selangkangannya sakit, dengan darah serta sperma percintaan yang menyatu dalam sprei putih.
Hatinya sakit, keperawanannya direnggut secara paksa oleh Otsutsuki Toneri.
"Hiks.. hiks.. Naruto-kun," tangis Hinata tiada henti, ia merasa bersalah kepada Naruto. "Maafkan aku hiks.."
Sementara itu di lantai bawah, Toneri tengah menyesap rokok dan bir untuk menghilangkan sekejab rasa kantuknya. Ia ingin mengingat percintaannya bersama Hinata yang ia video pula.
Kali ini Hyuuga Hinata hanya miliknya.
"Kau bertindak cepat rupanya."
Isshiki datang dengan sebotol bir di tangannya. Isshiki duduk di sebelah Toneri, melepas tutup botol bir dan menuangkannya ke gelas Toneri yang telah kosong."Benar, katamu. Aku harus memilikinya sebelum bedebah kuning itu," sahut Toneri membenarkan ucapan Isshiki tempo hari lalu.
Isshiki tersenyum licik. "Kau hutang padaku soal itu." Ia menyodorkan gelas berisi bir yang ia bawa pada Toneri. "Minumlah, rasanya menyengat."
Toneri meneguk habis bir tersebut, Isshiki pun berulang kali menuangkan bir yang ia bawa hingga habis.
Wajahnya kini memerah merona apalagi pada bagian pipinya. Bagus, Toneri mulai mabuk berat sekarang.
"Kau tau, Hinata menikmati permainanku semalam!" seru Toneri merangkul leher Isshiki, bersemangat bercerita. "Ahh.. ahh.. Toneri berhentihh. Erotis sekali." Kemudian ia tertawa.
"Orang sepertimu hanya menghalangi tujuanku," ujar Isshiki menatap datar Toneri yang tengah mabuk tak berdaya. Semua isi otaknya keluar begitu saja dengan bir kadar alkohol yang begitu tinggi.
"Apa kau bilang?" Toneri bertanya dan kembali tertawa. "Aku menyimpan semuanya, video seks kami tadi malam. Adikku tegang menontonnya haha!"
"Mungkin adikku juga akan tegang." Isshiki tersenyum remeh, sebagus apa servis Hinata hingga Toneri menggelinjang kesenangan?
"Sangat tegang, payudaranya sangat besar!" Toneri berseru kemudian kepalanya terbaring di meja tak kiat melawan tingginya kadar alkohol yang ia minum.
"Baiklah, jika memaksa." Isshiki beranjak berdiri menatap Toneri yang mabuk dengan tatapan kasihan. "Aku akan mencoba servis wanita itu."
"Jangan! Dia milikku!" teriak Toneri.
Isshiki mengedikkan bahunya acuh. "Siapa peduli? Bagiku semua wanita hanya jalang di dunia ini."
"Bajingan!" Toneri berteriak keras, bahkan Hinata yang sudah mereda tangisannya pun tersentak. "Kau penipu!"
"Pernahkan kau melihat barang berharga dibuang?" Isshiki bertanya dengan nada remeh. "Barang yang tak berguna akan dibuang, itulah hukum alam."
Isshiki menunjuk Toneri dengan angkuhnya. "Itu juga berlaku untukmu dan juga wanita itu."
"Aku akan membunuhmu." Dengan sempoyongan Toneri berdiri menahan pusing, membawa sebuah pisau hendak dilayangkan ke arah Isshiki.
Isshiki mendorong pelan bahu Toneri dan pria itu terjatuh tak berdaya, tak kuat menahan kadar alkohol.
"Kuberitahu sesuatu." Isshiki berjongkok menghadap Toneri. "Spyritus Rektyfikowany, itulah bir yang kau minum. Bir dengan kadar alkohol paling tinggi di dunia."
"Kadarnya 96%. Minta sesuatu dalam doamu sebelum mati." Isshiki meninggalkan Toneri yang terseok-seok ingin mengejar langkah lebar kaki Isshiki.
-o0o-
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Devil
FanficMature. "Ada apa kemari?" ketus Sakura tak ingin berlama-lama. "Cepatlah aku tak punya waktu untukmu." "Aku ingin..." "Ingin apa?" "Sasuke, minggir!" suruh Sakura yang tak dituruti oleh Sasuke. Justru pemuda itu terus maju dan maju. "I want you to b...