16. {VICTOR = Filosofi kopi}

14.8K 1K 37
                                    

Aku updatenya pas seteleh part 14 dan 15, 20 Komentar dan 35 vote ☄️☄️

Jangan lupa untuk vote dan koment sebanyak-banyaknya yaa, buat dukung author☄️☄️

Jangan lupa untuk vote dan koment sebanyak-banyaknya yaa, buat dukung author☄️☄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetaplah kopi, punya rasa pahit yang tidak mungkin bisa disembunyikan dan pasti membutuhkan gula sebagai pemanis, jadi perbolehkan aku untuk menjadi pemanis di kehidupan pahitmu?"-Victor Valdes Pradipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetaplah kopi, punya rasa pahit yang tidak mungkin bisa disembunyikan dan pasti membutuhkan gula sebagai pemanis, jadi perbolehkan aku untuk menjadi pemanis di kehidupan pahitmu?"-Victor Valdes Pradipta.

****

Kevin baru saja sampai di Apartemen miliknya, kediaman seseorang yang ia cintai. Kevin membuka pintu apartemen itu dengan memasukan password.

Ceklek

Saat Kevin membuka pintu, ia tidak menemukan siapa-siapa di sana. Kevin pikir, mungkin gadis itu tengah berada di kamar mandi. Kevin mendudukkan dirinya di sofa, ia membuka handphone-nya dan memainkannya. Sudah tiga puluh menit Kevin menunggu, tetapi gadis yang ia tunggu belum menunjukkan batang hidungnya. Kevin melempar ponselnya asal ke sofa di sampingnya, kemudian ia beranjak untuk mengetuk pintu kamar mandi.

"Lio, lo di dalem, ‘kan?" tanyanya. Namun, masih tidak ada jawaban. Tak menyerah, Kevin kembali mengetuk pintu kamar mandi.

Tok tok tok

“Lio, kalau lo di dalem jawab gue!" Masih tidak ada jawaban. "Jangan salahin gue kalau gue dobrak pintu ini!" ancam Kevin. Sepuluh detik tidak ada jawaban, akhirnya Kevin mendobrak pintu kamar mandi.

Brak

Kevin terkejut begitu melihat isi kamar mandi, ia tidak menemukan siapa-siapa di sana. Darah kevin berdesir hebat, urat lehernya terlihat, jakunnya naik turun, muka yang merah padam belum lagi kepalan kuat di lengannya. Kevin menahan emosi yang sebentar lagi akan meledak.

Brak

Ia memukul pintu kamar mandi dengan sekuat tenaganya. Kemudian, ia memasuki kamar gadisnya, tetapi tidak menemukan siapa-siapa di sana. "JANGAN COBA-COBA KABUR DARI GUE, BANGSAT!" teriaknya emosi. Kevin membanting segala macam barang yang ada di dekatnya. "ANJING! AWAS LO KALAU SAMPAI KETEMU!!"

VICTOR (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang