(END-Compeleted)
Tentang Victor yang kekasihnya di kabarkan meninggal satu tahun lalu, namun kematian nya masihlah menjadi misteri yang tidak bisa di ungkap, dan juga tentang kemunculan Alio sebagai murid baru yang wajahnya sangat mirip dengan kekas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Untuk apa melanjutkan hubungan ini, kalau kamu aja tidak menganggapku."-Marsyelina Priwata.
****
"Venus ke mana, sih? Gue kesel tahu ngnggak?! Gue pacaran tapi berasa jomblo!" gerutu Mars, ia dan Julia kini berada di rumah Alio.
"Loh, semalem dia baru aja ikut nonton Victor balapan," ucap Alio heran.
"APA?! OMG! Dia anggap gue apa sih sebenernya?!" teriak Mars kesal, matanya sudah memerah menahan tangis.
"Ngnggak usah lebay deh Mars, kita di sini hari minggu mau happy-happy, bukan buat denger lo nangisin kak Venus," ucap Julia kesal.
"Lo tuh ngnggak ngerti jadi gue! Gue sama Venus itu pacaran, ‘kan? Tapi di sekolah aja dia jarang nyamperin gue, sapa-sapaan pas ketemu juga engnggak! Mana gue selalu di nomor duakan, terus waktu dia buat gue itu sedikittt!! Ngnggak ada malah!" Mars menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ia menangis.
"Mungkin Venus punya alasan di balik semua sikap cueknya ke lo," ucap Alio menenangkan, ia membawa Mars ke dalam pelukannya.
"Bego! Cowok tengil kayak dia mana bisa cuek?! Kok gue ngnggak percaya?" ucap Julia heboh.
Alio memutar bola matanya malas. "Buktinya Mars sampai nangis." Alio menunjuk Mars dengan tatapannya.
"Gue mau putus aja," ucap Mars melepaskan pelukan Alio.
"What?" pekik Julia.
"Jangan deh menurut gue, semua pasti ada jalan solusinya buat memperbaiki hubungan lo sama dia," nasihat Alio.
"Ngnggak ada, dia itu egois Lio, selama ini rasanya cuman gue yang mempertahankan hubungan ini." Mars menggelengkan kepalanya yakin, tidak setuju dengan ucapan Alio.
"Udah biarin aja Lio, orang keras kepala kayak dia percuma dibujuk juga," ucap Julia menengahi saat Alio hendak kembali bersuara. "Asalkan kalau lo nyesel mutusin Venus, jangan nangis di depan gue! Kalau engnggak, gue tendang lo ke Afrika!"
"Sialan!" umpat Mars kesal yang mengundang tawa Alio dan Julia.