7. {VICTOR = Kepingan masa lalu}

19.5K 1.4K 60
                                    

VOTE AND KOMENT SEBANYAK-BANYAKNYA!!!!!☄️☄️

VOTE AND KOMENT SEBANYAK-BANYAKNYA!!!!!☄️☄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan bilang kamu lupa sama wajah aku, karena aku ngnggak ada kabar selama setahun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan bilang kamu lupa sama wajah aku, karena aku ngnggak ada kabar selama setahun ini."-Victor Valdes Pradipta.


***

"

Melo!" panggil Victor kepada seseorang yang sepertinya dia kenali. Gadis cantik tadi menoleh begitu Victor memanggilnya. Dia terdiam sejenak begitu melihat Victor yang tampan dengan kaus oblong dan jeans selutut itu. Gadis itu menghentikan langkahnya yang sedang membawa troli, mencari keperluan yang ia butuhkan di Supermarket yang ada di Jakarta.
"Kamu manggil aku?" tanya gadis itu.

Victor mengangguk dan berjalan cepat menghampiri gadis itu. "Kamu inget aku, ‘kan? Jangan bilang kamu lupa sama wajah aku karena aku ngnggak ada kabar selama setahun ini," ucap Victor sambil menatap lekat gadis di depannya.

Gadis itu mengerutkan keningnya. "Maksudnya?" tanyanya, jujur gadis itu tidak mengerti.

"Ngnggak usah dipikirin, mana nomor ponsel kamu." Victor memberikan handphone-nya kepada gadis itu.
"Non Vera!" panggil Bi Lilis, perempuan paruh baya itu baru saja kehilangan anak dari majikannya yang sedang berbelanja dengannya. Namun, syukur ia melihat anak majikannya sedang mengobrol dengan seorang laki-laki.

“Oh, Vera? Nama kamu banyak banget, ya,” ucap Victor begitu mendengar panggilan wanita yang sekarang tengah berjalan mendekati mereka. "Iya, hehe," ucap Vera sambil terkekeh kecil, dirinya memang sering dipanggil berbeda-beda oleh setiap orang.

“Non teh dari mana, Bibi teh nyariin meni pusing," ucap Bi Lilis dengan napas tersengal-sengal karena lelah berlari mencari gadis itu. "Maaf Bi, tadi Vera lagi cari sesuatu," ucap Vera meminta maaf dengan sungguh-sungguh.

"Ini teh temen, Enon? Kenalin atuh ka Ibi," ucap Bi Lilis sambil melirik Victor.

"Sebenernya—"

"Nama saya Victor Bi, salam kenal, ya," ucap Victor memotong perkataan Vera. Dengan santun Victor menyalimi tangan Bi Lilis.

“Ini tuh temen Non Vera? Kenalin atuh sama Ibi," ucap Bi Lilis mengulangi, karena tak enak disalimi pemuda di depannya.

Victor tersenyum. "Ngnggak apa-apa Bi, sama orang tua ‘kan harus hormat, sekaligus kasih kesan pertama buat Ibi biar saya direstuin sama Non Vera," ucap Victor sambil terkekeh kecil.

Vera yang mendengarnya sontak pipinya bersemu. "Kamu apaan sih, baru juga ketemu."

"Kayak sama siapa aja, ‘kan aku bilang kalau ketemu aku lagi jangan canggung," ucap Victor.

Vera merenggut tak mengerti, namun ia segera mengabaikannya.

"Kamu sekarang mau SMA, ‘kan? Sekolah di mana?" tanya Victor.

"Di SMA Perjuangan," jawabnya.

"Kita satu sekolah berarti. Mana nomor ponsel kamu?" tanya Victor.

Vera memberikan ponsel Victor kepada pemiliknya.
"Makasih ya, nanti aku hubungin balik."

Vera mengangguk dan segera Victor menghilang dari pandangannya.

"Itu teh pacar Non Vera?" tanya Bi Lilis.

"Bukan Bi, ngnggak tahu tiba-tiba nyamperin terus bilang yang aneh-aneh ke aku."

"Mungkin temen Non—"

"Ngnggak mungkin Bi, kalau bener pasti dia cerita sama aku soal cowok tadi," potong Vera. Kemudian, gadis itu melanjutkan belanjanya.

Victor tampak memegangi sebuah foto dirinya dan Vera. “Di sekolah, ada murid baru yang nyebelin mirip sama kamu Ver, melihat dia buat aku terus ke ingat kamu yang dulu, kamu yang masih aku panggil Melo, bukan Vera.” Victor terenyum sendu.

****

Gue mau lo, Lio," ucap Kevin.

"Mau lo apa sih, Vin?"

"Gue bukan Alio, brengsek!" kesal gadis itu.

"Mau lo bilang berapa kali pun kalau lo bukan Alio, gue ngnggak akan percaya," ucap Kevin dengan seringainya.

"Brengsek!"

"Sebrengsek-brengseknya gue, gue ngnggak pernah nyentuh lo walaupun gue mau."

Gadis di depannya mendengus sebal. "Ck, ngnggak sudi gue disentuh sama lo."

"Ngnggak usah munafik!"

"Apa maksud lo?!"

"Udah seberapa jauh Victor nyentuh lo?"

"Dia ngnggak pernah nyentuh gue, dia bukan bajingan kayak lo!"

"Udah gue bilang, sebrengsek-brengseknya gue, gue ngnggak pernah nyentuh lo!"

Gadis itu membuang wajahnya, muak mendengar ocehan laki-laki di depannya.

****

VOTE AND KOMENT SEBANYAK-BANYAKNYA>_<

Hargai karya seseorang dengan memberikan vote.

07-04-2020

VICTOR (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang