Part 6 - She's

100 16 6
                                    

"Gue capek ribut mulu, tapi gue juga gak bisa bersikap manis di depan lo. Bukan gak bisa, tapi emang harus."
.
.
.

Selepas pertandingan futtsal yang di akhiri dengan adegan baku hantam, Mark Dkk kini tengah lesehan di depan kelas X.

"Sebel banget aing Sama si Sam, Eh Samsul deng." Celetuk Haechan.

Chenle ngakak. "Samsul." 

"Btw, Lo tau dari mana nama panjangnya?" tanya Jaechan pada Jaemin.

"Gue pernah denger temennya manggil gitu." Jawab Jaemin yang sedang menyedot es ale-alenya.

"Lo gak papa jen?" Tanya Mark.

Baku hantam tadi emang cuma Jeno sama Sam yang mendominasi, yang lainnya sibuk memisahkan.

Untungnya guru-guru gak tahu, murid yang lain juga gak ada yang nge-laporin.

"Gapapa, udah biasa gue mah..." Jawab Jeno santai.

"Icung gapapa?" Haechan mendramatis. Ia mengelus-ngelus rambut Jisung dengan raut sedih yang di buat-buat.

Jisung natap Haechan jijik. "Lebay bang." kemudian menghempaskan tangan Haechan. "Enyah!!"

"Mampus!" Renjun ngakak.

Haechan mendesis. "Dibaikin malah ngelunjak, aihsia."

"Gak butuh."

"Awas lo yak!"

"Ya, jangankan Jisung, gue aja yang liat jijik bang." Sahut Chenle.

"Eh, anak piyik gak usah ikutan!"

"Bodo."

Semuanya kembali hening.

Mereka kehausan. Ucapan Chenle untuk membelikan mizone memang betulan ia belikan. Kecuali Jaemin yang minta Ale-ale rasa Sirsak.

"KAK RENJUNN!!" Teriak seorang gadis di ujung koridor kelas. Sedangkan yang di panggil mendengus kasar. Waktunya akan kembali di ganggu.

Gadis tersebut berlari dengan semangat ke arah Renjun. Sambil memamerkan deretan gigi-giginya.

"KAK RENJUNN!"  teriak gadis tersebut di hadapan semuanya.

"APA?!"

Teman-teman Renjun ngakak, sedangkan Caca-- gadis yang memanggil Renjun tadi berjengit kaget, ia mengusap-ngusap dadanya sambil menggelengkan kepalanya.

"Udah berani yak?"

"Apasih?" Ketus Renjun.

"Kalo jadi cowok tuh jangan galak-galak brow..." Jaemin menasehati.

"Ya, dia-nya juga yang resek. Udah di depan muka juga masih aja tereak-tereak!"

"Ya, maap euyy!" Sahut caca.

"Mau ngapain Ca?" Tanya Mark. Kali ini lebih ramah dari Renjun.

Caca nyengir. "Mau ngajak clubbing."

"Hah?"

Yang lain terheran-heran. Sedangkan Renjun mendengus, sudah tau tabiat Caca.

Kenapa bisa tau? Karena Caca emang udah keseringan gangguin Renjun kayak gini.

"Ya mau ngasih ini lah, apalagi memangnya? Kaka gak liat emang?" Jawab Caca sembari menunjukan botol minum air putih sekaligus handuk kecil berwarna merah muda.

Mark tersenyum canggung, sialan juga.

"Gak usah, gue udah minum." Renjun menyela.

"Kapan?" Tanya Caca.

Tentang Mereka | 7 DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang