Part 7 - Hape terooos!

93 18 13
                                    

"Orang mah kena virus koronak, lo malah kena virus tiktok!" - Mark lee.
.
.
.

Kostan mereka kini terbilang cukup elite, berkat Chenle tentunya. Ia meminta ayahnya untuk mengirimkan beberapa barang elektronik seperti TV, kipas angin, kulkas, mesin cuci, Dan bahkan sofa.

Chenle bahkan sempat ingin membayar semua uang bulanan mereka, namun idenya di tolak keras oleh teman-temannya. Katanya, mereka hidup di kostan bersama-sama. Jadi, jika Chenle memperlengkap barang elektronik, maka soal uang bulanan, mereka akan patungan setiap bulannya.

"Hapeee trooosss!!" Jisung berujar keras. Ia menyindir abang-abangnya yang keasikan dengan handphone-nya masing-masing.

Chenle berdecak. "Tau, gak asik."

"Ya, maap."

Haechan membanting handphone--tentu dengan pelan. "GAESS, MAU CERITTA!!" Haechan berujar heboh. "Aku tuh kan yak, suka minta uang jaj-"

"HALAH BASII!!"

"Budak tiktok lo, yak?" Sarkas Jeno.

"Orang mah kena virus koronak, lo malah kena virus tiktok!" Gumam Mark.

"Lo maen tiktod, Chan?!" Tanya Jaemin dramatis.

"Tiktok jaem, Pliss!" Koreksi Renjun.

"Kadang sih." Jawab Haechan. Ia menggaruk hidungnya yang tak gatal. Merasa terintimidasi dengan tatapan Jaemin.

Jaemin menggelengkan kepalanya. "Parah lo!!"

"Gue waktu itu cum-"

"YA, AJAK GUE DONG!!" Potong Jaemin.

"Si anyinkk!!"

"Kenapa punya abang gini amat yak."

"Ku goblok."

Chenle pusing dengan kegoblokan ini semua. "Gaes, Laper gak?" Tanyanya.

Hening.

"Lumayan..." Sahut Mark.

"Jajan yuk?"

"Ah mageuur!!"  Haechan merebahkan tubuhnya di pangkuan Mark.

Chenle menatap Jisung. "Jajan yuk?"

"Mau jajan apa emang?" Tanya Jisung. Tak lupa dengan permen gagang di tangan kanannya.

"Apa aja. Yuk?"

"Mau makan dimana?"

"Bebas."

"Bungkus aja gimana? Gue lagi males di luar." Ujar jisung.

"Yaudah hayuk, gaskeun!" Chenle bangkit, ia kemudian menatap abang-abangnya yang juga sedang menatap dirinya. "Pasti mau nitip kan?"

"Heheh. Chenle kasep ih." ujar Haechan.

"Iya-iya, gak usah pake muji-muji. Gue udah tau siasat kalean!" ucap Chenle sarkas.

"Hati-hati lo bedua." Ucap Renjun.

"Gue ikut deh." Ujar Mark. Ia bangkit tanpa memikirkan Haechan yang masih berada di pangkuannya.

Haechan nyungsep.

Kemudian menghela napas pelan. Mau marah udah keseringan. Mau bacot apalagi. "Aing kalo sama kalian tuh kenapa sering banget sih, celaka..." lirihnya.

Mark memilih  mengabaikan Haechan, ia menyusul Chenle dan Jisung yang sudah berada di ujung pintu.

"Yaudah gue ralat. Hati-hati lo bertiga." Ujar Renjun.

Tentang Mereka | 7 DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang