Part 10 - Goes

71 15 11
                                    

"Sapi mana berani!"- Hwang Renjun.
.
.
.

"Bang Jaem-- OMAYGATT!!"

Jisung berseru heboh. Membuat orang yang di panggil bangun tergesa.

"Apa? Apa? Ada apa? Kenapa?" Jaemin bertanya sambil merem-melek.

"Ya Maulana, bang Jaemm!! Sadar gak sih, ini tuh udah jam berapa??!" Ujar Jisung seraya mendekat pada Jaemin yang baru bangun tidur.

Jaemin melirik dinding. "Jam 7?"

"Iya."

"Lah terus?"

"Abang kesiangan!"

Jaemin diam, "Ini weekend jancuk."

"Lah emang kalo weekend kenapa? Harus bangun siang gitu?"

Jaemin memijit pelipisnya. Mimpi indahnya harus terganggu hanya untuk mendengarkan omong kosong ini?

"Ini weekend Sung, pliss..." Lirihnya.

"Ya pokoknya mau weekend mau nggak, kalo udah waktunya bangun ya bangun. Yang lain juga udah bangun..." Ucapnya, "Kecuali bang Haechan sih."

"Nah itu si Haechan kagak lo bangunin!"

"Aku nyerah bangunin bang Haechan," Jisung menghela napas lelah, "Bang Haechan tuh, Astaghfirullah... Ngingetnya aja udah pengen baca istigfar mulu."

"Serahh!" Jaemin kembali merebahkan tubuhnya.

Jisung mendengus.

"Bang, jangan gitu lah. Bangun dong!" Jisung menarik-narik badan Jaemin agar bangun, tapi emang dasar Jaemin yang hobi rebahan, digeplak sekeras mungkinpun tak kunjung bangun.

"Bang, bangun!! Temenin gue goes, bang!"

"Jeno aja sono."

"Yaiya. Justru karena gue minta temenin sama bang Jeno, dia bilang sekalian ajakin bang Jaem."

"Gak. Berdua aja sono."

"Bang, ayolah!"

"Gue mau tidurrr!!"

"Gak seru lo bang, gue ngambek!"

Jaemin diam. Tidak menjawab, juga tidak bergerak.

Jisung melirik jaemin. Biasanya Jaemin kalo udah diancem ngambek langsung gercep.

"Fiks, gue ngambek!" Ujar Jisung. Ia bangkit, berniat keluar kamar dan ngambek seperti yang di rencanakannya. Namun tiba-tiba Jaemin ikut bangkit.

"..."

Jisung nyengir.

Ia menghampiri Jaemin dengan wajah sumringah, "Gitu dong.." Ucapnya yang di balas cibiran oleh Jaemin.

"Mandi gih,"

"Bangunin si Haechan dulu sana."

"Ngapa??"

"Biar adil!"

....

Jisung sudah memantapkan batinnya. Kini ia sedang berada di depan pintu kamar Haechan. Setelah berdebat dengan Jaemin, akhirnya Jisung mengalah dengan di minta membangunkan Haechan.

Tangannya terulur hendak mengetuk, namun terhenti di udara, "Bego kali. Terobos aja lah..." Jisung langsung memutar knop pintu, memasuki kamar tempat Haechan berada.

Ia menghela napas pelan.

Melihat Haechan yang terbaring dengan gaya yang paling tidak elite membuat Jisung membaca istigfar berkali-kali.

Tentang Mereka | 7 DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang