Ekstra Part

110 7 12
                                    

Happy reading...

---

1 tahun kemudian...

Sepasang kekasih yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan sedang memilih gaun yang akan mereka kenakan nanti.

"Kamu mau pilih gaun yang mana?" Tanya laki-laki itu sambil merangkul pinggang kekasih dengan posesif. Sudah cukup kejadian satu tahun lalu telah membuatnya seperti orang gila, ia ingin bahagia dengan calon istrinya ini.

"Yang ini aja, kamu suka?" Tanyanya sambil menunjuk gaun berwarna navy yang sangat sederhana namun elegan.

Laki-laki itu tersenyum sambil mengusap kepala calon istrinya dengan sayang "Aku akan selalu suka, apalagi yang akan memakai gaun itu adalah kamu" ujarnya menggoda gadis itu membuat gadis itu tersipu malu.

Lalu setelah selesai memilih baju, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktunya untuk bersama. Karena mereka akan melakukan acara pingit pengantin sampai hari itu tiba.

Kini keduanya tengah menikmati suasana danau yang indah dan sangat menyejukkan.

Tak ada suara bising yang mereka dengar, hanya suara burung dan suara air yang menjadi latar suasana mereka saat ini.

Daniel menarik kepala gadis yang sebentar lagi akan menjadi istrinya untuk bersandar didada bidangnya. Ia bersyukur pada Tuhan yang masih mengizinkannya untuk bahagia. Pikirannya kembali ke kejadian satu tahun yang lalu, dimana Freya yang pergi meninggalkannya.

#Flashback on

" Kita ikhlaskan dia pergi ya? Biarkan putriku tenang di sisi Alloh" ujar Frans sambil menguatkan hatinya. Hatinya berteriak dan menangis melihat putrinya sudah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"Enggak dad! Freya masih hidup!! Sayang bangun sayang tunjukin sama mereka kalau kamu kuat, kalo kamu masih ada sama aku" ujar Daniel sambil menciumi wajah Freya yang sudah pucat.

"Nak, tidak baik menangisi orang yang sudah tenang bersama Alloh, ikhlaskan lah ini sudah takdir Tuhan jika Freya harus kembali menghadap sang pencipta" ujar Tamara masih terisak.

"Engga mi, Daniel gak bisa ikhlasin Freya pergi. Freya cinta Daniel, Freya hidup Daniel, Daniel gak bisa hidup tanpa Freya!!!!" Teriaknya membuat orang yang menatapnya iba dan merasakan apa yang dirasakan Daniel.

Mereka segera meninggalkan ruangan Freya membiarkan Daniel untuk menerima semuanya dan melihat Freya untuk yang terakhir kalinya.

"Sayang... Mereka gak percaya kalau kamu masih hidup. Tolong Reya... Buka mata kamu dan buat mereka percaya kalau kamu masih disini" ujar Daniel sambil mencium tangan Freya berkali-kali.

"Kamu gak mau bangun juga sayang? Jadi kamu beneran mau ninggalin aku dan cinta kita?" Tanyanya mulai melemah.

"Aku harus gimana lagi, Reya? Aku udah berusaha bangunin kamu, tapi kamu tetep gak mau bangun. Kalau kamu udah bahagia disana, aku bisa apa? Katanya kamu mau hidup bersama aku sampai maut memisahkan, tapi apa? Kamu malah pergi ninggalin aku kaya gini. Kita belum mewujudkan mimpi yang udah kita rencanain, sayang. Aku boleh kan nyalahin takdir ini? Takdir yang udah mempermainkan aku dan udah menjauhkan kamu dari aku. Kamu udah nyerah ya, Reya? Padahal kata dokter pendonor kamu udah ada, tapi kamu malah lebih dulu nyerah sama takdir" ujarnya sambil menahan tangis.

"Jika ini yang terbaik kamu, aku akan mencoba mengikhlaskan kepergian kamu, sayang. Istirahatlah dengan tenang, bawalah cinta dan mimpi kita ke tempat terbahagia kamu, semoga kita bertemu lagi... Di surganya Alloh" ujar Daniel sambil memaksakan senyumnya " aku akan selalu mencintai kamu, sayang. Tak ada yang bisa gantiin kamu dihati aku. I love you princessnya Gio" lanjutnya sambil mencium kening Freya dan melepaskan genggaman tangannya dari tangan Freya. Namun......

Love Of My Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang