35

46 7 2
                                    

Happy reading...

---

Nabila menggebrak meja sekencang kencangnya, membuat beberapa siswa dan siswi melihatnya dengan bingung.

"Kurang ajar!! Jadi selama ini gue cuma dijadiin bahan pendekatan oleh Tristan??" Ujarnya penuh emosi, tangannya mengepal kuat,mukanya merah menandakan ia benar benar murka saat ini

"Cobaan apa lagi ini Tuhan? Gak cukup apa mereka pergi dari kehidupan gue dan sekarang? Orang yang gue cintai bahkan gue sayangi dengan teganya cuma jadiin gue bahan buat ngedeketin sahabat gue sendiri?" Ucapnya tak menyangka bahkan matanya sudah berkaca kaca pertanda cairan bening itu akan segera meluncur di pipinya.

Sambil menahan tangis,Nabila segera berlalu meninggalkan kelas menuju toilet. Untung saja keadaan toilet sangat sepi jadi Nabila bisa sepuasnya untuk menangis.

Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Tetes demi tetes air mata mulai berjatuhan di pipi Nabila, ia masih tak menyangka takdir hidupnya seperti ini. Bahkan Nabila sangat menyesal telah menjauhi sahabatnya karena egonya sendiri,tapi kini? Orang ia sayangi pun semakin membuatnya tak memiliki siapapun lagi sekarang. Apa Nabila tak pantas untuk bahagia?

"Mama.. semenjak mama pergi hidup Bila hancur ma.. Bila gak punya siapa siapa lagi,papa lebih milih Istri barunya dibanding aku ma, sahabat sahabat aku udah jauh dari aku sekarang walaupun mereka masih selalu menawariku main dan semacamnya tapi aku maluu,,dan sekarang aku disuguhkan dengan kenyataan kalau kak Tristan deketin aku cuma karena mau deketin Nabila,, Nabila harus apa ma?? Hidup aku hancur ma,,,Nabila udah gak punya siapa siapa lagi" isak demi isak pun mulai terdengar mengiringi kesedihan hidup Nabila

"Lo masih punya kita Bil" suara seseorang dibelakangnya membuat Nabila dengan cepat menghapus air matanya

"Ngapain lo kesini?" Tanya Nabila sinis

"Kita udah tau semuanya, lo pasti udah tau apa yang Tristan omongin kan? Tapi lo gak tau pembicaraan kita selanjutnya itu apa" ujar Freya sambil melipat kedua tangannya didada

"Iya gue udah tahu semuanya. dan gue kecewa sama lo Jel,,, selama ini gue percaya sama lo tapi malah hianatin gue! Lo dendam sama gue soal waktu itu hah??" Tanya Nabila sambil menjambak rambut Jelita

Sontak hal itu membuat Asyila dan Freya terkejut dan mulai melerai keduanya.

"Stop Bil!! Jelita gak salah, lo belum denger penjelasan dia dulu" pekik Asyila sambil berusaha menarik Jelita

"Penjelasan apa lagi hah?? Dia itu penghianat!!! Gue benci sama penghianat kaya lo!!!" Bentak Nabila sambil terus menarik rambut Jelita sangat kencang membuat Jelita menangis menahan sakit dikepalanya

"Stop Nabila!! Lo keterlaluan tau gak??!!" Bentak Freya yang tak dihiraukan oleh Nabila

"GUE BILANG STOP YA S----Argh!!!' ucapan Freya terhenti kala Nabila entah sengaja atau engga mendorong tubuh Freya hingga kepalanya membentur tembok wastapel dan langsung mengeluarkan banyak darah

"FREYA!!!!" Pekik mereka terkejut dan seketika jambakan tangan Nabila di kepala Jelita pun terlepas dan menatap Freya yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dikepalanya

"Freya? Bangun Frey!!" Panik Asyila sambil mengangkat kepala Freya dan ia letakan di atas pahanya,tak lupa ia menepuk pelan pipi Freya

"Tolonggggg!!!! Siapapun tolong gueeee!!!!!" Ujar Jelita berteriak meminta bantuan sedangkan Nabila masih diam ditempat masih dengan keterkejutannya

Tiba tiba Zaydan masuk kedalam toilet dan terkejut melihat Freya yang sudah tak sadarkan diri dipangkuan Asyila

"Astaga! Ada apa ini?"Tanya Zaydan sambil berlari menuju arah Freya

Love Of My Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang