38

49 10 2
                                    

Happy reading...

---

Tamara dan Frans sedang menunggu Freya yang sedang melakukan operasi. Rasa cemas,takut dan sedih bercampur menjadi satu.

Tangan Tamara tak henti hentinya menggenggam tangan kekar Frans seolah menyalurkan rasa cemas yang ia rasakan. Padahal jauh dalam hati Frans juga sama sama merasakan apa yang istrinya rasakan.

Tak lama kemudian,pintu ruang operasi terbuka bertepatan dengan keluarnya dokter Wiliam.

Tamara dan Frans berdiri dari duduknya lalu menghampiri dokter Wiliam. "Bagaimana operasinya dok?" tanya Frans tak sabaran.

Dokter Wiliam membuka masker bedahnya lalu tersenyum tipis. "Alhamdulillah operasinya berjalan lancar. Tapi nona Freya masih dalam keadaan koma karena nona Freya banyak kehilangan darah. Namun semuanya tidak perlu di khawatirkan karena kondisinya mulai membaik walaupun saya tak tahu kapan nona akan bangun. Perkiraan medis nona Freya akan sadar dalam jangka waktu dekat. Semoga saja ia cepat sadar dan pulih kembali" jelas dokter Wiliam yang membuat keduanya sedikit lega.

"Syukurlah. Tapi dokter, apakah putri saya separah itu hingga dia mengalami koma" Tanya Tamara cemas.

Dokter Wiliam menggeleng "Lukanya memang tidak terlalu parah nyonya,tuan. Namun karena benturan yang keras dikepalanya serta banyaknya kehilangan darah yang membuat terjadinya penggumpalan darah diotak. Untung saja nona Freya tidak mengalami geger otak. Namun nona Freya tetap masih dalam masa pengawasan Dokter dan pihak medis. Jika nona Freya sudah sadar nanti akan ada kemungkinan besar jika nona Freya akan hilang ingatan" jelasnya lagi.

"Astagfirulloh, dokter lakukan yang terbaik untuk putri saya dokter" Ujar Tamara sendu.

Dokter Wiliam mengangguk. "Saya akan usahakan semampu saya. Dan kalian tidak perlu khawatir, kalaupun Nona Freya hilang ingatan namun itu biasanya bukan hilang ingatan yang permanen namun hanya sementara. Lebih lanjutnya lagi kita bisa lihat nanti setelah nona Freya sadar" Dokter Wiliam tersenyum tipis "Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Kalau begitu saya akan memindahkan nona Freya keruang inap" lanjutnya dan segera masuk kedalam ruang tersebut.

"Semoga putri kita baik baik aja ya mas" Lirik Tamara sambil memeluk Frans.

Frans membalas pelukan istrinya sambil mengusap punggung Tamara dengan lembut. Frans tersenyum tipis lalu mengangguk. "Iya. Putri kita anak yang kuat, dia pasti akan baik baik saja sayang. Sekarang kita makan dulu ya?udah adzan magrib" ajak Frans yang diangguki oleh Tamara.

Pasangan suami istri itu berjalan beriringan menuju kantin rumah sakit untuk mengisi perutnya yang keroncongan minta diisi.

---

Kini Asyila,Jelita dan Daniel dkk sedang berjalan beriringan menuju parkiran,karena pulang sekolah sudah 5 menit yang lalu.

Hari ini mereka berniat untuk kerumah sakit terlebih dulu untuk melihat keadaan Freya.

"Bi,aku gak tega liat Freya kaya gini" ujar Asyila yang memeluk tubuh Bian dari belakang. Yap kini mereka sedang diperjalanan menuju rumah sakit.

Bian mengelus tangan Asyila lembut. "Bi,Freya gadis kuat. Kamu jangan sedih kasian Freya kalau sahabatnya sedih kaya gini" ujar Bian yang masih fokus pada jalanan.

Asyila menyenderkan kepalanya dibahu Bian dan memeluk laki laki itu erat. "Kalau aja Bila gak egois,pasti kita lagi kumpul sekarang" gumam Asyila sendu.

Bian tak menjawab. Laki laki itu masih pokus kedepan sesekali tangannya mengelus tangan Asyila yang melingkar diperutnya.

Berbeda dengan Tristan dan Jelita, mereka sama sama diam. Tak ada yang membuka percakapan. Tristan yang sibuk mengendarai motor,dan Jelita yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Love Of My Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang