39

42 8 0
                                    

Happy reading...

---

Sudah 2 hari Freya dirawat dirumah sakit dan belum sadarkan diri. Asyila dan Jelita pun melakukan aktivitasnya seperti biasa walau tanpa Freya dan Nabila. Bahkan keduanya tak pernah menegur sapa Nabila seperti saat sebelum kejadian dikamar mandi.

Kini Nabila hanya berteman dengan Jesika yang sekarang menjadi teman sebangkunya.

"Lo yang sabar ya,mungkin mereka belum bisa maafin lo untuk saat ini. Tapi mereka pasti bakal maafin lo dan kembali seperti semula" ujar Jesika mengusap pelan bahu Nabila.

"Iya gue ngerti kok. Ini juga salah gue yang terlalu kebawa emosi saat itu,gue syok saat tau hal itu makanya gue lepas kendali" ujar Nabila lirih. Jesika memeluk Nabila memberikan ketenangan untuk gadis itu.

"Uh kasian banget yaa dijauhin sama sahabat tersayang. Eh mantan sahabat maksud gue" ujar seseorang meledek Nabila yang masih memeluk Jesika.

Nabila mendongak menatap orang itu lalu ia berdiri menghadapi orang itu. "Lo! Ini semua gara gara lo tau gak!? Lo tuh siapa sih hah?" bentak Nabila sambil menunjuk wajah orang itu dan ditepis olehnya.

"Gak usah nunjuk gue! Karena gue gak suka ditunjuk kaya gitu. Dan apa kata lo? Salah gue? Denger ya, gue cuma menyampaikan fakta yang harus lo tau. Dan selebihnya itu tindakan lo sendiri. Oh dan satu lagi gue udah tau kebusukan lo selama ini"  ujarnya menyeringai membuat Nabila menegang.

"Ke-kebusukan apa maksud l-lo?" gugup Nabila membuat orang itu tersenyum miring.

"Gugup? Oh ayolah kenapa lo harus gugup seperti itu?bukankah emang kenyataan ya kalo lo itu emang sahabat yang fake?" Tanya orang itu santai lalu terkekeh. "Gimana ya kalo misalnya gue bongkar kebusukan lo sama mereka tentang lo yang sekongkol sama Felisha?kayanya seru tuh"Lanjutnya yang membuat Nabila menegang ditempat.

"Jangan dulu lah, kita tunggu Freya sadar dulu nanti kita kasih tau semuanya. Kan bakal lebih seru tuh ya gak?" celetuk Jesika yang membuat Nabila menatap Jesika tak menyangka.

"Lo? Jadi lo--" ujar Nabila terkejut dan ucapannya dibalas cepat oleh Jesika.

"Kenapa kaget?" Jawab Jesika tertawa sinis.

"Jadi ke bongkar duluan nih kita? Tapi gapapa lah ya biar semakin cepet masalah ini kelar" Ujar orang itu sambil berpura pura sedih. Lalu mereka berdua tertawa.

"Berengsek! Jangan macem macem lo sama gue!!" Bentak Nabila sambil mengepalkan tangannya.

"Yang ada elo yang gak usah macem macem sama kita! Inget, rahasia lo masih ada ditangan kita jadi kalo lo berani sama kita saat itu juga rahasia lo kebongkar semuanya" bentak orang itu sambil mencengkram dagu Nabila membuat gadis itu meringis kala merasakan kuku panjang dia menancap didagunya.

"Ngadu sana sama atasan lo yang entah kemana sekarang!!" ujar orang itu sambil menghempaskan dagu Nabila kasar dan segera berlalu meninggalkan Nabila yang tersungkur dilantai.

---

Zaydan berjalan menuju kelas Daniel dengan tangan yang memangku tumpukan buku milik kelas XI IPA 4. Dan dia akan menanyakan kabar Freya kepada Daniel.

Kelas Daniel sangat gaduh. Dan Zaydan segera mengetuk pintu yang membuat kelas IPA 4 langsung hening seketika.

Zaydan membuka pintu dan menyembulkan kepalanya yang membuat semua penghuni kelas ini menatap kearahnya.

"Sialan! Gue kira guru ternyata elo!!" celetuk Firman yang membuat siswa siswi kelas IPA 4 bernafas lega.

"Eh sorry, gue cuma mau ngasih buku ini dari bu Dina. Sekalian mau ketemu sama Daniel" ujar Zaydan kikuk.

Love Of My Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang