Sebelum baca jangan lupa :
Vote⭐
Commen.Dan maaf kalo ada kesalahan tanda baca, dll
Lisa berdecak kesal dengan kedua tangan yang sudah penuh dengan kantong plastik. Keningnya berkerut dan kakinya tidak henti-hentinya bergerak menunggu kedua sahabatnya, Jennie dan Rosse.
Jennie dan Rosse dengan santainya memilih berbagai Snack untuk acara berliburnya besok ah, bukan berlibur sih sebenarnya tetapi kampus mengadakan acara Study tour. Hari ini mereka cepat pulang karena harus menyiapkan barang-barang untuk acara kampusnya ke Paris, tetapi Jennie dan rosse menganggapnya kalau itu liburan selama empat hari tiga malam. Sebenarnya Snack sudah di siapkan oleh panitia tetapi Rosse dan Jennie tetap saja ngotot untuk membeli Snack sendiri. Disini yang menderita siapa? Ya tentu saja Lisa, ia harus rela menjadi suruhan dua sahabatnya itu. Dan sudah ada sepuluh kantong dengan nama toko yang berbeda di tangan Lisa. Sebenarnya Lisa tidak merasa terbebani tetapi emosinya tersulut jika melihat Jennie tersenyum penuh kebohongan padanya.
Flasback on
"Eonni kemarin kemana?" Tanya Lisa sinis saat keduanya berada di toilet untuk mencuci tangan setelah menyentuh zat-zat kimia di laboratorium.
Jennie terlihat gugup. Lisa mencari kebohongan di wajah Jennie, dan sangat jelas dia sedang mencari-cari alasan. Jennie menatap Lisa lalu tersenyum kemudian kembali mengalihkan pandangannya ke cermin. "Aku ke rumah sakit, aku sakit perut. Kata dokter aku kena gejala usus buntu."
Lisa menyipitkan matanya tidak percaya. Setelah selesai membersihkan tangannya, ia mengeringkannya. Begitu juga Jennie, sangat jelas jika Jennie sangat ketakutan jika ia akan melontarkan pertanyaan lagi padanya.
"Terus yang maksud eonni, kalau eonni sedang bersama temen maksudnya siapa?" Lisa melirik Jennie dengan ekor matanya, berusaha agar Jennie tidak curiga jika ia sedang menginterogasinya.
Jennie menggeleng, "Itu hanya temen les bahasa Inggris dulu. Kebetulan kita ketemu di jalan." Jawab Jennie ragu-ragu.
"Jinja?" Tanya Lisa terang-terangan menatap Jennie membuat Jennie semakin gugup. Jemarinya saling bertautan dan Jennie mengigit bibir bagian bawahnya dan kedua matanya tidak mau menatap mata Lisa.
Jennie menggeleng, "Kau tidak percaya padaku, Lice?"
"Bukannya tidak percaya eonni, aku hanya sedikit ragu dengan cupan eonni yang sekarang"
Flasback off
"Yak Lalisa, Snack apa yang kau mau?" Tanya Rosse membuyarkan lamunan Lisa.
Lisa menatap Rosse "Samakan saja dengan kalian."
Saat Lisa menatap Jennie, tiba-tiba saja Jennie mengalihkan pandangannya tidak membiarkan mata mereka bertemu. Lisa menghela nafas panjang, ia tidak tahu ada apa dengan Jennie, gadis itu merasa kalau Jennie sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Ia kemarin sempet menghubungi orang tua Jennie tetapi mereka berkata jika mereka sibuk sehingga ia tidak bisa menanyai mereka lebih.
Setelah selesai berbelanja, mereka langsung berpisah di sana juga. Lisa meminta Sehun menjemputnya dari pada ia berjalan dan menaik taksi dengan dua kantong supermarket di tangannya. Ia memilih menunggu di pinggir jalan, ia mengedar pandangannya guna menghilangkan rasa bosannya.
Lima belas menit kemudian, mobil hitam Sehun berhenti tepat di hadapan Lisa. Tidak lama Sehun keluar lalu menghampiri Lisa dengan wajah berseri. Sehun langsung mengambil alih kantong belanjaan di tangan Lisa lalu memasukannya kedalam mobil. Begitu juga dengan Lisa, ia langsung meleset masuk karena ia merasa kepalanya sudah sepanas setrika karena berdiri cukup lama di bawah teriknya matahari.