Sebelum baca jangan lupa :
Vote⭐
Commen.Dan maaf kalo ada kesalahan tanda baca, dll.
Sore ini cukup indah untuk hari di musim hujan. Langit berwarna keoranye an dengan semilir angin yang menusuk hingga lapis kulit terdalam. Pemandangan itu sangat mudah di tangkap dari ruangan Sehun. Dengan kaca besar menampakan deretan bangunan tinggi yang sedikit menyilaukan tetapi masih sangat terlihat indah.
Lisa sesekali menyungging senyum dengan tangan yang masih mengelus pucuk kepala Sehun yang masih terlelap di paha nya. Ia menghela nafas panjang karena kaki nya sudah mulai kram semenjak Sehun terlelap dua jam yang lalu. Ruangan itu sangat terasa sunyi, mungkin karena berada di lantai paling atas.
Lisa memainkan jemari nya di rambut hitam legam milik suami nya itu. Tangan nya mulai menyelusuri wajah tampan Sehun, mulai dari alis, mata, hidung dan berakhir pada bibir merah muda milik Sehun. Bagi Lisa, Sehun terlihat lebih tampan saat terlelap. Ia tak pernah bosan melihat wajah Sehun yang bahkan setiap hari dilihat nya. Pria itu memiliki daya tarik tersendiri yang Lisa saja bingung apa itu.
Tok..tok..
Lisa menjauhkan tangannya dari wajah Sehun saat mendengar pintu di ketuk. Ia berusaha menormalkan detak jantung nya yang terpacu tanpa sebab. "Masuk" jawab nya.
Seulgi muncul dari sisi pintu, lalu tersenyum lebar pada Lisa. "Lalisa, katakan pada Sehun jika aku pulang lebih dulu. Katakan saja aku pergi berkencan jika dia bertanya kemana aku pergi, okay?" Seulgi mengedip-ngedipkan mata nya seakan memaksa Lisa untuk berkata Ya.
Lisa mengangguk pelan, "Tentu" Jawab nya santai
Seulgi terlihat sangat senang lalu mengedipkan sebelah mata nya "Beristirahat lah, aku tahu kau lelah karena yang tadi."
Lisa mengerutkan kening nya, kemudian menghela nafas berat setelah pintu kembali tertutup. Tangan nya kembali meraba bibir Sehun, tanpa ia sadari, ia sesekali menyungging senyum lebar.
Karena keasikan dengan pikiran sendiri, Lisa tidak sadar jika Sehun sudah terbangun.
"Lisa, apa yang kau lakukan dengan bib—AWW—" Sebelum Sehun menyelesaikan kalimat nya, Lisa sudah lebih dulu mendorong tubuh Sehun hingga kepala nya terbentur dilantai.
"Oh oppa Mianhae— aku tidak sengaja." Ucap Lisa sembari membantu Sehun berdiri.
Sehun meringis kesakitan sambil memegangi kepala nya yang terbentur lantai. "Lalisa—" kata Sehun
"Mmm n-nde oppa?" Tanya Lisa gugup. Ia sudah siap di marahi Sehun.
"Apa yang kau pikirkan hingga kau mendorong ku sekuat itu? Apa aku salah jika aku bertanya apa yang kau lakukan dengan bibirku, memang nya apa yang kau lakukan dengan bibirku dengan wajah berseri seperti itu?" Keluh Sehun.
"Hmm, aku-aku hanha mengelap debu di bibir oppa" jawab Lisa asal.
Sehun tersenyum menyeringai, lalu mendekati wajah Lisa perlahan. Lisa hanya bisa melangkah mundur Samapi kaki nya menyentuh sisi sofa sehingga ia terduduk seketika. Sehun mengunci Lisa dengan menempatkan kedua tangan nya diantara Lisa.
"Apa hanya itu alasan nya?" Tanya Sehun dengan tatapan menggoda.
Lisa menelan ludah dengan susah payah.
"I-iya Sehun"
"Benarkah?" tanya Sehun mengulangi.
"Apa kau ingin menyicipi bibirku? Apakah kita harus berciuman?" Goda Sehun memperdekat jarak antara wajah nya dengan Lisa.
