[31]

2.7K 275 20
                                    

Sebelum baca jangan lupa :
Vote⭐
Commen.

Dan maaf kalo ada kesalahan tanda baca, dll


Lisa terbangun. Ia mengeliat kecil.

Terbangun begitu suara alarm menghujam pendengarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terbangun begitu suara alarm menghujam pendengarannya. Tangannya meraih benda berisik itu dan menekan tombol off disana.

Ia mengerjap-ngerjap kedua matanya sembari menatap jendela besar yang terletak disebelah utara kamarnya. Masih gelap, yah.. itu masih sangat pagi.

Lisa menoleh kearah dimana sang suami sedang tertidur pulas. Wajah yang terlihat tenang dan tentram. Lisa tersenyum kecil lalu mengubah arah tubuhnya sehingga berhadapan dengan Sehun yang tengah terlelap. 

Lisa sangat yakin jika suaminya itu kurang tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa sangat yakin jika suaminya itu kurang tidur. Bisa dilihat dari lingkaran kecil berwarna hitam di bagian kelopak matanya. Ia tidak bosan-bosannya menatap wajah pria itu, Lisa masih ingat jelas se-frustasi apa Sehun kemarin di kantor, meskipun Sehun hanya diam semenjak Seulgi mengatakan perihal saham yang tidak begitu Lisa ketahui maksudnya, kelihatannya itu yang sangat penting dalam dunia bisnis. Sehun terlihat sangat bingung, gelisah dan frustasi.

Karena kemarin malam hanya dihabiskan dengan kebisuan, Lisa tidak tahu sejak kapan ia terlelap di ruangan Sehun. Ia yakin jika Sehun—lah yang menggendongnya dan membawanya pulang kemarin malam.

Karena Lisa sudah hafal sekali aroma dari tubuh suaminya itu. Ia bisa merasakan saat Sehun mengusap kepalanya sebelum ia benar-benar jatuh kedalam dunia mimpi. Usapan dari tangan besar dan lembut Sehun memberikan candu pada Lisa. Setidaknya sekali, pria itu pasti mengusap kepalannya, baik itu saat berangkat ke kampus atau saat keduanya adu mulut.

Rasa nyaman mulai merasuki diri Lisa, nyaman saat bersama pria itu, rasa aman saat berada di pelukan pria itu. Lisa tidak begitu yakin akan perasaan yang sedikit demi sedikit tumbuh di dalam dirinya, perasaan tidak ingin berjauhan dengan pria dihadapannya itu.

Ponsel Sehun berbunyi, Lisa segera mengambil benda pipih itu, memastikan itu hal penting atau hanya pesan yang akan membuat tidur Sehun terganggu. Pria itu butuh banyak istirahat karena Lisa sangat tahu jika Sehun sangat kelelahan.

Lovely Husband [ Oh Sehun & Lalisa Manoban ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang