Sebelum baca jangan lupa vote⭐
Comeent.Dan, maaf kalo ada kesalahan tanda baca, dll..
Sehun dengan kening berkerut meraih sebuah kotak kecil di depan pintu apartemennya. Beberapa saat yang lalu sura bel berbunyi dan tidak ada seorangpun di luar. Sehun hanya mendapati kotak tanpa nama pengirim sudah ada di depan pintu rumahnya.
"Apa ini?" Batin Sehun saat melihat kotak itu penuh rasa curiga.
Ia lalu membawa kotak itu kedalam apartemen, ia pikir itu bisa saja barang pesanan Lisa.
"Siapa?" Lisa bertanya ketika Sehun sudah kembali dengan sebuah kotak ditangan nya.
Sehun mengedikkan bahunya lalu meletakkan kotak aneh itu di atas meja, "Kau memesan sesuatu?"
Lisa menggeleng cepat. Tangannya mulai meraba kotak itu, berniat membuka nya.
"Kyaaaa— Apa ini?" Teriak Lisa terkejut sambil kembali menarik tangan nya menjauh dari kotak itu.
Sehun yang sedang meneguk air mineral di dekat kulkas segera mendekat dan ia sama hal nya dengan Lisa, ia terkejut saat melihat kotak yang dibawa nya berisi sebuah boneka perempuan berlumuran darah dengan sebuah mawar.
Tangannya langsung menuntun Lisa kedalam pelukan nya begitu melihat gadis itu panik. Tangan nya mengambil sebuah kertas yang sudah kotor karena terkena darah di dalam kotak itu.
Dear Oh Sehun & Lalisa Manoban
Bagaimana pernikahan kalian? Baik? Aku harap baik hingga aku bisa puas melihat kehancuran pernikahan kalian kelak.
Sehun meremas kertas itu. Rahang nya mengeras, ia sangat tahu siapa yang berani berbuat seperti itu selain Sejeong, mantan kekasih nya.
Sehun melirik Lisa yang masih menenggelamkan wajahnya di dalam dekapannya. Terlintas rasa takut dan bersalah saat ia harus menyeret Lisa yang tidak sedikit pun ada sangkut paut nya dalam masalah masa lalu nya.
"Lalisa—" bisik Sehun lembut. spontan Lisa mendongak menatap wajah Sehun yang masih memeluk gadisnya erat.
"Pulanglah kerumah Dad dan Mom sekarang! Ada yang harus aku urus." ucap Sehun.
Lisa menautkan alisnya bingung, ia melonggarkan pelukan nya, lalu bertanya, "Kenapa? Apa yang harus oppa urus?"
"Sesuatu yang akan menentukan masa depan kita." Ucap Sehun lembut.
"Apa itu? katakan padaku!" tanya Lisa setengah membentak.
Sehun menggeleng "Tidak Sayang. kau tidak perlu tau dan kau hanya perlu fokus pada ujian mu lusa."
"TIDAK! Aku tidak akan mengikuti kemauan oppa jika oppa tidak memberitahu ku. Ini hidup kita oppa, jangan berpikir jika oppa akan melakukan nya sendiri."
Sehun mendesah kesal, tetapi berusaha merendam emosinya. Kedua tangannya menyentuh bahu dan menyamakan tingginya dengan Lisa.
"Tidak Lice, kau tidak perlu tau. Kau harus menurut atau pernikahan kita akan berakhir dan kita berdua akan— mati." ujar Sehun dingin dengan sorot mata menusuk.
Lisa sempat goyah saat melihat mata tajam Sehun namun ia masih saja bersikeras ingin tahu "Beritahu aku atau aku yang mengakhiri pernikahan kita!" Ancam Lisa.
"TIDAK LALISA! IKUTI SAJA APA KATAKU ATAU KITA BERDUA DALAM BAHAYA, OH LALISA!" bentak Sehun melampiaskan emosinya.
Mata nya melemah "Aku tidak ingin kita berakhir Lice, tidak, Aku tidak ingin. Jadi ikuti saja apa kataku, arraseo?" Lirih Sehun dengan mata memelas.