"Roseanne!" Jungkook menahan tubuh Rose yang ingin keluar gerbang sekolah.
"Lo mau ngapain?" Tanyanya.
"Gua mau pulang sendiri aja, Kook," balasnya.
Jungkook memutar tubuh Rose dan mendapati gadis itu menangis. Pria itu pun membawa tubuh Rose ke dalam pelukannya.
"Nangis aja selama itu bisa buat lo tenang." Rose menangis dengan kencang di pelukan Jungkook. Sudah lama rasanya ia tidak menangis karena seorang pria.
Jika dulu, Rose menangisi Jungkook dan Jaehyun yang memeluknya, tapi kali ini keadaan terbalik.
Jungkook membawa Rose ke tempat yang lumayan sepi agar gadis itu tidak malu untuk menangis.
"Gua gabisa di giniin, Kook," ujarnya di tengah isakan.
"Iya gua paham, Rose. Nangis aja, tapi janji habis ini lo gaboleh sedikit pun ngeluarin air mata berharga lo." Jungkook melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang turun di pipi chubby gadis itu.
"Gua nangis gini, gak lebay kan?" Tanyanya yang justru membuat Jungkook tertawa.
"Jangan di ketawaiin!" Rose mempout bibirnya karena Jungkook yang menertawakan dirinya.
"Gak Roseanne. Lo berhak nangis kok, tapi jangan tangisin Jaehyun. Dia belum mati soalnya."
Rose memukul bahu Jungkook. Orang lagi serius malah di bercandaiin.
"Gua masih sakit hati aja ngeliat dia yang bela Naeun."
Jungkook mengangguk mendengarnya. Ya dia juga terkejut sih karena Jaehyun yang masih sempat sempatnya ngebela Naeun.
"Udah, tenang aja. Kebusukan Naeun dan keluarganya bakal terungkap kok nantinya. Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga."
Rose mengangguk. Jungkook kembali membawa Rose ke pelukannya dan memberikan usapan lembut pada punggung gadis itu.
"Enak ya yang lagi romantisan di sini. Lupa sama temen yang dari tadi nyariin." Jungkook dan Rose saling melepaskan pelukannya ketika melihat Winwin yang berdiri di hadapan mereka.
"Hehehe, maaf koh, kelepasan."
•••
Mereka sudah kembali ke mobil sekolah, kecuali Naeun. Gadis itu bilang jika dirinya masih memiliki urusan di sekolah sana. Mrs Lee tidak masalah karena ia tau jika Naeun memiliki hubungan dengan pemiliknya.
"Win, gantian dong gua sama Jungkook di tengah. Mual kalau di belakang." Pinta Rose ke Winwin masuk ke dalam mobil. Pria itu mengangguk dan masuk ke belakang, bersama Jaehyun.
Dan kini, Jaehyun merasa panas. Selain karena ac mobil yang tidak mengarah ke arahnya, tapi juga pemandangan di hadapannya. Ya, Rose yang sedang menyenderkan kepalanya di pundak Jungkook.
Jaehyun mendecih dalam diam, lalu mengambil airpodnya dan memutar lagu. Berusaha untuk mengabaikan pemandangan 'manis' di depannya.
Sementara Winwin, pria itu sudah tertidur dari awal perjalanan. Dia itu tipikel cowok yang sleephead banget.
Di sisi lain, Rose dan Jungkook sedang menonton video konspirasi bersama. Rose sengaja meletakkan kepalanya supaya dia tidak pegal dan posisi nontonnya juga lebih nyaman.
Dan untuk alasan kenapa dia ingin duduk di depan bukan karena mual, tapi sengaja pengen bikin Jaehyun cemburu. Biarin aja, biar dia nambah panas. Siapa suruh bikin Rose nangis.
Setelah menempuh panjangnya perjalanan akhirnya mereka sampai di sekolah. Rose dan Winwin langsung menuju kantin, Mrs Lee yang langsung ke kantor guru. Sedangkan Jaehyun, pria itu ditarik paksa oleh Jungkook ke ruang musik.
"Lo tau semua rencana dia kan, Jae?" Tanya Jungkook segera. Jaehyun terdiam dan menatap Jungkook yang berdiri jauh darinya.
"Iya." Jungkook menghela napasnya dan berjalan mendekat ke pria itu.
"Gua udah denger semuanya. Gini, Jae, lo gausah takut sama rencana licik keluarga mereka. Jong Suk emang pemilik yayasan, tapi keluarga gua yang pegang saham terbesar di sekolah ini. Sekali pun lo gak turutin mereka, ayah lo gak bakal turun jabatan."
Jaehyun terdiam. Benar juga, kenapa ia tidak pernah terpikir tentang keluarga Jungkook yang lebih berkuasa dari keluarga Naeun.
"Untuk masalah tadi, gua rasa Rose melakukan hal yang benar. Dia cuma melampiaskan kekesalannya, ya gua tau itu emang kasar, tapi setidaknya seimbang dengan apa yang Naeun lakukan ke dia."
"Kesalahan Naeun ke Rose bukan cuma ini doang, tapi banyak. Ya just information aja sih," ujar Jungkook panjang.
"Terus gua harus gimana? Rose udah terlanjur benci sama gua," tanya Jaehyun mengingat perlakuan dia ke Rose dan reaksi gadis itu.
"Perbaiki sebelum terlambat. Gua mau bantu lo, tapi di sisi lain kita juga bersaing buat dapetin dia kan? Jadi gua cuma bisa kasih saran aja, sisanya terserah lo." Jungkook menepuk bahu Jaehyun dan pergi dari sana.
Jaehyun terdiam memikirkan ucapan Jungkook barusan. Dia akan mencobanya, setidaknya hubungan mereka kembali seperti dulu lagi.
•••
"Gimana gimana? Menang gak?" Saat jam makan siang tiba, mereka menuju perpustakaan untuk tidur dan bersantai.
"Menang, sumpah gua gak nyangka banget," ujar Rose ke kelima temannya.
Eunha, Chaeyeon dan Mina memeluk Rose dengan senang, sedangkan Lisa dan Yuju cuma liatin doang, soalnya udah nyaman rebahan.
"Terus itu tuh yang debat gimana?" Tanya Yuju.
"Kalah, btw gua ada tea nih." Mendengar itu Lisa dan Yuju segera bangkit dari posisi tidurnya dan bergabung dengan yang lain.
"Apa tuh?"
"Jadi, kan tadi di sana gua ketemu mantan gua, si Mark itu loh. Terus kan ya pokoknya abis pengumuman menang gitu kita cari Naeun, soalnya dia misah. Eh ketemu sama mereka berdua di deket meja panitia. Dan sumpah, si Mark bilang kalau Naeun tuh curang,—
Rose menjeda ucapannya untuk mengambil napas sebentar.
— pertama, dia yang bayar sekolah buat gantiin posisi gua di tim debat, supaya dia bisa deket sama Jaehyun. Kedua, sebelum gua sama Jungkook tampil tuh ada kendala gitu kan, dan itu rencana Naeun. Terus terakhir dia awalnya nuker amplop pemenang yang asli sama yang udah dia manipulasi, untung aja si Mark tau jadi di gagalain sama dia."
"DEMI APA?!"
"Ssst..."
Lisa, Yuju, Eunha, Chaeyeon dan Mina langsung menutup mulut setelah mendapat teguran dari murid di sana.
"Sumpah?" Rose mengangguk.
"Terus lo gimana sama Jaehyun?" Rose terdiam mendengar pertanyaan Mina.
"Awalnya gua mau maafin, tapi tadi gua sempet emosi dan refleks nampar Naeun terus diomelin sama Jaehyun. Jadi kesannya gua salah, emang gaboleh apa gua nampar dia?"
Lisa dengan cepat menggeleng. "Malah lo harusnya bunuh dia woy, lu ngapa cuma nampar?"
"Kalau di sini udah gua bunuh Lis, masalahnya itu di sekolah orang."
"Eh, Jaehyun ngomel, gimana?" Tanya Chaeyeon penasaran. Karena selama ini dia tau kalau Jaehyun bukan tipikel orang yang suka marah ke cewek yang dia suka.
"Bilang, kalau gua gaboleh nampar Naeun, terus katanya kalau gua nampar itu sama aja gua kek Naeun gitu, tau dah." Rose menidurkan dirinya, hari ini adalah hari yang berat untuknya dan dia butuh waktu untuk rehat.
•••
Ups, berapa lama gak up?
Kemarin akun ini gabisa dibuka 1 minggu an, dan baru bisa kemarin, jadi baru sempet up.
Btw mulai seterusnya gabisa up cepet, palingan seminggu sekali, antara sabtu dan minggu.
Mau fokus belajar gengs😌
Jangan lupa Vomment nya✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐒𝐌𝐀
Fanfiction𝐣𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐱 𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐣𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 𝐟𝐭 𝟗𝟕 𝐥𝐢𝐧𝐞𝐬 Tentang keseharian mereka selama Sekolah Menengah Atas. Masa terakhir mereka memakai seragam. Diikuti dengan banyaknya masalah yang datang. Percintaan, pertemanan, dll diuji di masa...