30. Hah?!

3.6K 416 116
                                    

"Diem aja bro, kenapa lau?" Bambam yang tadi sedang bermain bola dengan sepupu Rose yang lain melihat ke arah gazebo, di mana Jaehyun yang sedang duduk sendiri.

Jaehyun diam sambil memperhatikan ke arah teman-temannya yang sedang bermain. "Kalau gua egois demi dapetin cewek tuh wajar gak sih?" Tanyanya.

Bambam menyerit mendengar pernyataan temannya itu. "Egois gimana dulu nih? Kalau membahayakan orang ya gak wajar lah."

Jaehyun menyeringai lalu masuk ke dalam rumah dan berjalan ke dapur, berniat untuk mengambil minum untuknya.

Tinggal beberapa langkah lagi sampai ia mendapati pemandangan yang tidak diinginkannya, Jungkook dan Rose yang sedang memasak bersama.

Dengan hati yang panas Jaehyun berniat untuk menghampiri keduanya, namun ia urungkan setelah mendengar ucapan Jungkook.

"One day, gua bakal tunjukin perasaan gua yang sebenarnya."

Mendengarnya membuat hati Jaehyun terasa panas. Sahabatnya itu semakin menunjukan perasaannya ke Rose, tapi dirinya? Masih diam di tempat dengan hanya menatap nanar keduanya.

Jaehyun juga ingin melangkah untuk memperjuangkan perasaannya, tapi melihat bagaimana dekatnya Jungkook dengan Rose —Yang bahkan sudah berteman dari kecil— membuat pria itu merasa sedikit minder.

"Rose?" Jaehyun keluar dari tempat sembunyinya dan mendekat ke mereka berdua. Rose berbalik dan tersenyum melihat Jaehyun, berbanding terbalik dengan Jungkook yang justru mendecih.

"Masih lama gak? Perlu gua bantu?"

"Gausah. Ada gua, lo mending main aja sama yang lain!" Bukan Rose, melainkan Jungkook yang menjawabnya.

Jaehyun melirik sinis ke Jungkook dan mengabaikannya. Ia berjalan ke sisi Rose dan mengaduk makanan yang sedang di masak.

"Bikin apa?" Tanyanya.

"Daging rica-rica aja nih." Sementara Jaehyun ikut membantu, Rose pergi untuk menyiapkan minuman. Jadilah mereka bertiga yang memasak untuk makan malam.

Di saat Rose sedang pergi untuk mengambil buah-buahan—sebagai makanan penutup— kini hanya tersisa Jaehyun dan Jungkook dengan keadaan canggung.

"Lo udah deket sama keluarganya Rosie?" Iya, setelah Jungkook memiliki nama khusus buat Rose, Jaehyun memutuskan untuk membuatnya juga. Garis bawahi, khusus untuk dirinya.

"Menurut lo?" Bukannya membalas, Jungkook justru bertanya balik.

"Deket si, secara juga katanya kalian berdua udah dari kecil deket."

"Deketin dulu keluarganya, baru anaknya," ujar Jungkook lalu pergi meninggalkan Jaehyun untuk membawa beberapa makananan di meja makan.

"Gayaan banget si anjing. Percuma deket kalau Tuhan bilang gua jodohnya, bisa apa dia?"

•••

"Kak Jae, ayo main sama Aya!" Jaehyun yang tadinya lagi bermain ponsel menoleh ke arah anak kecil yang datang menghampiri dengan bola karet di pelukannya.

"Boleh, kebetulan kakak juga lagi bosen." Aya menggandeng tangan Jaehyun ke taman belakang.

"Loh, ada lo juga?" Jaehyun menatap bingung mendapati Jungkook yang sudah berada di taman.

"Iya. Kata Kak Ochie, Kak Jaehyun sama Kak Jungkook harus temenin Aya main. Jadi sekarang kita main bareng okay."

Di balik itu semua sebenarnya adalah rencana ubin masjid ft toa masjid—minus Rose, Jungkook dan Jaehyun— untuk keduanya agar bisa bersaing mendapatkan hati keluarga Rose.

"Aya mau main apa?" Tanya Jaehyun yang duduk di sebelah Aya. Kini keduanya sedang duduk di balai taman.

"Apa ya Kak, Aya juga bingung nih. Kak Jaehyun sama Kak Jungkook ada saran gak?"

"Gimana kalau kita main tanya jawab aja?" Saran Jungkook sekalian ingin menggali lebih dalam tentang Rose. Jaehyun mengangguk setuju, begitu pun dengan gadis kecil itu.

"Okay, Kak Jungkook yang tanya pertama. Menurut Aya gantengan Kakak atau Kak Jaehyun?"

Gadis cantik itu membuat postur berpikir sambil menatap bergantian kedua pria tampan di depannya.

"Dua-duanya ganteng. Kata Kak Ochie kalau cowok itu selalu ganteng, kalau cewek cantik." Padahal belum saja Aya berjumpa dengan banyaknya cowok di luaran sana, yang tidak semuanya ganteng, bercanda ganteng.

"Kak Rose cocokkan sama Kak Jaehyun atau Kak Jungkook?"

Tanpa pikir panjang gadis itu menjawab. "Kak Taehyung!"

•••

"Halo?"

"Halo Rose, kamu udah di Bandung?"

"Udah dari kemarin. Maaf ya gak ngabarin, kelupaan hehehe."

"Gausah ketawa! Kamu mah kebiasaan. Oh ya, gimana di sana gaada aku? Seneng gak?"

"Biasa aja sih. Orang ada yang lain kok."

"Oh gitu ya! Yaudah aku matiin telponnya."

"Yaudah matiin aja, aku juga tadi di suruh pergi sama Teh Ayu."

"Yaudah, see you di Jakarta."

"See You too."

•••

HAI GAISEU AKU BALIK,

btw ini singkat buat pemanis sblm masuk ke konflik gitchu. btw klo endingnya bukan sama JaeJung gmn nih?

𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐒𝐌𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang