Lisa kembali melipat kertas tersebut lalu memandang ke arah bunga lavender di tangannya.
Rose yang duduk di samping meja Lisa, menengok ke arah sahabatnya itu. Detik itu juga, Rose menjauh dengan cepat sambil menutup hidungnya.
"Ke- ke kenapa bisa ada bunga di tangan mu, Cha?!" Kaget Rose yang sudah mengambil siaga satu.
Sedangkan Lisa tertawa kecil, "Aku mendapatkan bunga ini dari seseorang yang mengaku sebagai pengagum rahasiaku." Jelas Lisa.
Perlahan Lisa kembali memasukkan sebuket bunga itu ke dalam laci.
"Aku minta maaf, karena bunga ini mengganggumu." Ujar Lisa yang mulai bangkit dan mendekati Rose.
"Kau tidak apa- apa kan?" Tanya Lisa, khawatir.
Rose berdehem sebentar, mulai merubah ekspresinya menjadi tenang. Kalem, kalem~
"Ini bukan salahmu, seharusnya aku yang minta maaf. Karena aku, kau tidak bisa dengan bebas menyentuh bunga itu." Ujar Rose penuh rasa bersalah.
Lisa tersenyum lebar, "Ini bukan salah siapa- siapa. Lupakan saja, nanti bunga itu akan aku bawa pulang." Balas Lisa menengahi masalahnya.
Gadis itu segera kembali duduk di kursinya, Rose yang sudah tidak waspada lagi, mulai duduk kembali di kursinya dan menoleh ke arah Lisa.
"Ngomong- ngomong, aku baru tahu jika kau memiliki seorang pengangum rahasia," Rose mulai memincingkan matanya tanda curiga.
"Kenapa kau tidak pernah memberi tahuku? Apa aku tidak berarti bagimu, Cha?" Tanya Rose yang mulai kecewa.
Lisa tertawa kecil, "hahaha... sebenarnya saat kau masih di New Zealand, aku se---"
"Guru sebentar lagi masuk, jadi jangan ribut. mengerti?!" Ujar si ketua kelas dengan nada dingin membuat semua siswa siswi yang tengah ribut segera menutup mulut mereka termasuk Lisa.
Rose mencibir pelan sambil menatap Taeyong--- ketua kelas di kelasnya. Kemudian, Rose menoleh kearah Lisa.
"Cha, kau punya hutang penjelasan padaku. Akan ku tagih cepat atau lambat!" Desis Rose sambari menatap tajam kearah Lisa, sedangkan gadis berponi itu hanya bisa terkekeh pelan.
🌼
Bel istirahat akhirnya berbunyi, seperti yang Lisa katakan tadi pagi. Lisa segera mengajak Rose ke suatu tempat.
Setelah mereka sampai, Lisa dan Rose segera duduk di Gazebo. Rose menatap curiga dua benda yang di pegang oleh Lisa sekarang, sejenak Rose mengedarkan pandangannya. Kenapa Lisa mengajaknya duduk di gazebo yang jelas- jelas sangat dekat dengan lapangan basket?!
"Cha, kenapa kau bawa air mineral dan handuk kecil?" Tanya Rose yang akhirnya memutuskan untuk membuka suaranya.
Lisa tersentak, gadis itu kemudian melirik ke bawah lebih tepatnya ke arah dua benda di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESENCE || taelice
FantasySemua kekurangan di hidupnya selalu tertutupi karena kehadiran mereka--- sahabat dan juga pacarnya. Tapi dalam sekejap kehadiran mereka lenyap bengitu saja, meninggalkan bekas luka di hati seorang Kim Lisa yang susah untuk di sembuhkan. Kesedihan d...