Lisa dan Vie seketika menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak. Mereka berdua berangkat bersama bahkan sepanjang mata melihat, Vie tidak pernah berniat melepas gandengan tangan mereka. Tapi lain halnya dengan Lisa, gadis itu malah tertunduk malu karena menjadi sorotan.
Setelah sampai di kelasnya, gadis itu bernapas lega. Mereka berdua sudah duduk di tempat masing-masing. Lisa masih terdiam sambil mengatur detak jantungnya.
Sedangkan Vie, pria itu tengah diam sambil memainkan rambut gadis di depannya. Menyadari jika ada yang menyentuh rambutnya Lisa membalikkan badannya.
"Ada apa?" Tanya Lisa
Vie menggeleng, namun ia kembali meraih helaian surai Lisa. Membuat yang punya semakin bingung.
"Kenapa menyentuh rambutku lagi?" Tanya Lisa sekali lagi.
Vie kembali menggelengkan kepalanya dan ia tersenyum lembut menatap kedua manik Lisa. "Aku hanya ingin menyentuhnya saja." Jawab Vie.
Lisa mencibir dalam hati, kemudian ia membalikkan badannya seperti semula. Tidak memperdulikan Vie yang masih memainkan rambutnya, Lisa mengambil ponsel miliknya lalu memainkan benda pipih tersebut.
Lisa tersenyum saat melihat beragam gambar di album ponselnya. Wajah gadis itu perlahan mulai serius, ia tampak berpikir dan menimbang-nimbang saat melihat foto-foto itu.
Sesaat berikutnya, merasa yakin dengan pilihannya. Lisa memilih foto dirinya dan Vie yang memakai efek telinga kucing itu sebagai walpaper ponselnya. Lisa sekali lagi tersenyum, memandang layar ponselnya.
Menyadari jika Lisa sedari tadi memandangi ponselnya, Vie sedikit mengangkat tubuhnya kedepan, hendak melihat apa yang membuat gadis itu tersenyum. "Apa itu?" Tanya Vie, tubuh Lisa kembali menegang setelah merasakan deruan napas lembut di samping lehernya serta suara berat yang sangat dekat dengan telinganya.
"Kau membuat ku kaget!" Ujar Lisa sambil sedikit menjauh ke samping, jantungnya kembali berdetak kencang.
"Aku juga ingin melihat ini." Balas Vie, dengan tampang tidak berdosa pria itu mengambil alih ponsel Lisa lalu kembali duduk di kursinya.
Melihat itu, Lisa spontan membalikkan badannya. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Lisa ingin tahu.
Tidak memperdulikan pertanyaan Lisa, Vie mulai mengangkat kedua ujung bibirnya lalu merogoh ponselnya sendiri. Sedikit mengotak-atik kedua ponsel tersebut, akhirnya Vie mengembalikkan ponsel di tangan kanannya kepada sang pemilik.
Pria itu menunjukkan layar ponselnya pada Lisa, "Lihat, walpaper kita sama." Ujar Vie dengan senyum manisnya.
Melihat itu ingin rasanya Lisa menghilang saja dari muka bumi ini, bagaimana bisa malaikat maut yang seharusnya mengerikan bisa berubah menjadi ironman! Eh maksutnya menjadi ahli gobal?!
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESENCE || taelice
FantasíaSemua kekurangan di hidupnya selalu tertutupi karena kehadiran mereka--- sahabat dan juga pacarnya. Tapi dalam sekejap kehadiran mereka lenyap bengitu saja, meninggalkan bekas luka di hati seorang Kim Lisa yang susah untuk di sembuhkan. Kesedihan d...