Karena bel masuk sudah berbunyi, Lisa dan Rose terpaksa harus kembali ke kelas mereka. Lisa juga belum sempat menceritakan kejadian semalam yang ia alami kepada Rose, mungkin jika ada waktu, Lisa akan memberitahu sahabatnya itu.
🌼
Sekarang Lisa sudah sampai di depan pintu rumahnya, gadis itu segera membuka pintu lalu masuk ke dalam.
Saat melewati ruang tamu, Lisa terkejut karena tidak mendapati tubuh pria itu di atas sofa. Jantung Lisa berdetak kencang, apa aku salah memasukkan orang ke dalam rumah? Haahhh... seharusnya semalam aku membiarkannya saja... batin Lisa merutuki kecerobohannya.
Lisa tidak menemukan hal- hal mencurigakan, bahkan roti panggang di atas meja masih utuh dan dalam kondisi yang sama saat terakhir kali ia melihatnya. Lisa memeriksa ruangan di rumahnya dengan teliti, Lisa yakin pasti pria itu masih berada di dalam rumahnya.
Dengan penuh kewaspadaan, Lisa berjalan menaiki anak tangga. Samar- samar Lisa mendengar sebuah suara tawa. Saat mengetahui jelas dari mana sumber suara itu, Lisa bergegas membuka pintu dengan sangat keras.
"KAMU SEDANG APA DI RUANGAN PRIBADIKU?!" Tanya Lisa, kesal.
"Eeehhhh..." Lisa mulai kebingungan, sebenarnya pertanyaan tadi tertuju pada siapa?
Lisa menatap dinding yang menampakkan video kenangannya selama setahun terakhir ini. Perlahan ia mendekati proyektor dan hendak mematikan rekaman, tapi niatnya itu terhenti saat melihat pria itu duduk sambil memeluk lututnya di samping meja.
"Aaaaaaaa..." Teriak Lisa terkejut.
Bukannya juga ikut terkejut seperti di film- film, Pria itu hanya mengerutkan alisnya, ia masih dalam posisinya. Tatapannya terus saja tertuju pada Lisa semenjak gadis itu masuk.
Lisa berjongkok, menatap pria itu, heran. Tidak ada rasa takut ataupun kewaspadaan, entahlah ketika melihat netra teduh itu rasa takutnya sirna begitu saja.
"Kau siapa? Dan siapa namamu?" Tanya Lisa.
Pria itu masih saja mengerutkan dahinya. "Kau bisa melihatku?" Balasnya bertanya balik.
"Eehhh, tentu saja aku bisa melihatmu."
Pria itu menggeser sedikit badannya ke kanan, "Sekarang, apa kau masih bisa melihatku?" Tanyanya lagi.
Lisa melongo mendengar pertanyaan aneh dari pria di hadapannya ini,
Ya tuhan, apa aku salah memasukkan orang ke rumahku?
Apa orang ini memiliki kelainan mental?
Haish, padahal tampangnya menarik tapi otaknya rendah.... kasihan...
"Tentu saja aku bisa melihatmu." Jawab Lisa lagi.
Pria itu terdiam, ia kembali pada posisi sebelumnya. Lisa masih kebingungan meladeni tingkah aneh pria ini, perlahan Lisa ikut duduk di sampingnya dan juga ikut memeluk lututnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESENCE || taelice
FantasySemua kekurangan di hidupnya selalu tertutupi karena kehadiran mereka--- sahabat dan juga pacarnya. Tapi dalam sekejap kehadiran mereka lenyap bengitu saja, meninggalkan bekas luka di hati seorang Kim Lisa yang susah untuk di sembuhkan. Kesedihan d...