Kriiinggg... kriiinggg...
Suara alarm berhasil mengusik ketenangan seorang gadis yang terlelap di atas kasurnya. Lisa, gadis itu sedikit mengerang. Mencoba mencari posisi yang pas, sejenak ia membuka kedua matanya. Memandang langit-langit, satu tangannya sudah berhasil mematikan alarm yang sedari tadi berbunyi tanpa henti.
Sepertinya ada yang kurang. Pikirnya sambil berkedip beberapa kali menatap langit kamar berwarna putih itu.
Perlahan ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, setelah selesai bersiap-siap seperti biasa, Lisa turun kebawah untuk sarapan. Setiap langkah yang diambilnya terasa ganjil, dan mengganggu benaknya. Selalu terasa kosong, hampa, dan aneh.
"Vie! Selamat pa.... gi." Lisa tersentak, senyuman lebar itu dalam hitungan detik menghilang.
Lisa berjongkok sambil mencoba menghapus air matanya. Pantas saja sedari tadi ia merasakan sesuatu yang ganjil, pantas saja ia merasakan sesuatu yang hilang. Tertanya ia sudah sendirian lagi, kenyataan begitu menamparnya dengan keras.
Lisa bangkit, ia berjalan menuju meja makan. Dilihatnya secarik kertas di sana, Lisa membuka isi surat itu dengan setengah hati.
Biginikah rasanya benar-benar sendirian?
Lisa duduk sambil membaca ulang surat itu dengan seksama, saat ia menemukan nama Vie di dalam sana.
Selamat pagi Lisa:)
Aku tahu pasti kau habis menangis sebelum membaca surat ini, jangan menangis. Kau pasti kesal karna aku menyuruhmu untuk tidak menangis semauku.
Lisa, aku harap kau bisa menjalani harimu seperti biasanya. Seperti saat kau dan aku belum bertemu, aku tahu itu pasti sulit untukmu. Asal kau tahu, itu juga sangat sulit untukku.
Maafkan aku karna pergi lebih awal, tolong jangan salahkan dirimu sendiri, aku tidak pernah membenci atau marah padamu. Malah, aku sangat senang karna bisa bertemu denganmu, waktu singkat itu akan terus ku ingat. Kau juga ya, jangan lupakan aku, hehehe.
Masih ada Roti di meja, jika kau sangat buru-buru untuk berangkat, makanlah roti itu.
Tetimakasih banyak Lisa, karna kau menerimaku di rumahmu dan mengajarkan aku untuk menjadi seperti manusia. Bisakah aku minta tolong satu hal lagi?
Tolong bertahanlah untukku:)
Dari malaikat yang selalu membuatmu kesal: Vie.
Lisa mencoba untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.
Jangan menangis, jangan menangis, Lisa. Bukankah si Bodoh itu menyuruhmu untuk tidak menangis? Tahan, tahan, kau bisa Lisa.
Sekuat apapun Lisa menahannya, air mata itu tetap nakal dan berhasil menerobos pertahanannya.
🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESENCE || taelice
FantasíaSemua kekurangan di hidupnya selalu tertutupi karena kehadiran mereka--- sahabat dan juga pacarnya. Tapi dalam sekejap kehadiran mereka lenyap bengitu saja, meninggalkan bekas luka di hati seorang Kim Lisa yang susah untuk di sembuhkan. Kesedihan d...