Rose keluar dari ruangan dokter, raut wajahnya terlihat kosong. Saat sampai di ruangan Lisa, gadis itu mulai membuka pintu dan masuk.
Di lihatnya wajah pucat Lisa, Rose menggigit bibir bawahnya. Merasa bersalah tentunya. Apalagi saat mendengar langsung kondisi Lisa dari Dokter. Tanpa sadar, ia mengepalkan kedua tangannya.
"Lisa masih harus di rawat sampai besok." Ujar Rose memecah keheningan.
Vie menoleh, ia baru menyadari kehadiran Rose. Mendengar itu, Vie kembali menatap Lisa.
"Aku yang bakal jaga Lisa di sini, kalian boleh pulang." Ujar Rose lagi.
Taeyong mengangguk setuju, tapi tidak dengan Vie. Pria itu hanya diam dan tidak membalas.
"Kalau gitu, aku pamit duluan ya. Hati-hati kalian." Pamit Taeyong, kemudian pergi dari ruangan.
Rose menatap Vie sedikit lama, lalu ia menghela napasnya.
"Hei, aku ingin bicara empat mata dengan mu."
Vie menoleh ke arah Rose, raut wajah gadis itu terlihat sangat serius.
"Iya." Balas Vie mulai bangkit dari duduknya.
🌼
1 minggu kemudian.
Lisa menguap beberapa kali, rasa kantuk perlahan-lahan mulai ia rasakan. Gadis itu begadang semalaman untuk mengerjakan tugas individunya. Hah... sangat melelahkan.
Jam istirahat sebentar lagi akan habis, Lisa yang sudah menghabiskan bekalnya mulai mengeluarkan buku untuk jam selanjutnya.
Tangan gadis itu mulai mencari-cari buku kimianya. Namun, ia tidak menemukannya sama sekali. Dengan wajah yang sedikit panik, ia mulai membongkar isi tasnya dan benar saja tidak ada buku kimia di sana.
Lisa diam sejenak, mencoba mengingat-ngingat terakhir kali ia menaruh bukunya. Gadis itu menghela napas gusar, seingatnya ia sudah menaruh buku itu ke dalam tas, tapi kenapa bisa tidak ada?!
Gadis itu memasukkan kembali isi tasnya, ia duduk dengan raut wajah sedih. Ia bisa membayangkan dirinya di hukum berdiri di luar kelas atau lari lapangan karena tidak mengumpul tugas yang ada di dalam buku kimianya. Apa lagi guru Kimianya termasuk jajaran guru menakutkan di sekolahnya.
Rose yang sedari tadi melihat gelagat Lisa hanya diam dan memperhatikan. Terlihat senyuman tipis terukir di bibirnya.
"Hei-hei siapa orang itu?"
"Kenapa?"
"Coba lihatlah di sana!"
"Iya, itu siapa? Wah lihat dia sangat keren!"
"Wahh...apa murid baru? Tapi kenapa baru datang sekarang?!"
"Kyaaa tampannya, auranya sangat kuat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRESENCE || taelice
FantasySemua kekurangan di hidupnya selalu tertutupi karena kehadiran mereka--- sahabat dan juga pacarnya. Tapi dalam sekejap kehadiran mereka lenyap bengitu saja, meninggalkan bekas luka di hati seorang Kim Lisa yang susah untuk di sembuhkan. Kesedihan d...