22. FAREWELL

1.1K 213 20
                                    

Aroma sedap tercium di mana-mana, seperti biasa, Vie membuat sarapan di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma sedap tercium di mana-mana, seperti biasa, Vie membuat sarapan di dapur. Vie tidak pernah mengeluh, karna itu dari kemauannya sendiri bukan paksaan dari Lisa. Toh juga ia sangat menikmatinya.

"Selamat pagi!" Sapa Lisa yang sudah siap dengan seragam sekolahnya, gadis itu tersenyum lebar lalu segera duduk.

Vie tidak menengok, pandangannya masih fokus pada wajan di depannya. "Hmm." Balasnya singkat.

Kedua tangan Lisa menopang dagunya, ia tersenyum-senyum kecil memandang setiap gerakkan pria yang membelakanginya itu. Terkadang Lisa tidak sadar, jika pria di depannya ini adalah malaikat maut, bahkan mungkin dia sudah lupa.

Tapi, melihat Vie dengan segala kemampuannya membuatnya ingat siapa pria itu, dan membuat Lisa semakin sadar jika mereka sejak awal memang BERBEDA! Jangan lupakan fakta itu.

Kedua mata Lisa yang awalnya agak sendu mulai berbinar saat Vie menyajikan sepiring nasi goreng lengkap dengan telur di hadapan Lisa.

"Lihatlah, air liurmu akan keluar sebentar lagi." Ucap Vie sambil melepas celemek yang terpasang indah di tubuhnya. Setelah itu ia duduk menghadap Lisa.

Lisa memanyunkan bibirnya sambil menatap Vie kesal, tapi ia tidak ingin marah-marah. Ini masih terlalu pagi dan makanannya akan menangis jika ia tidak memakannya. Menghiraukan Vie, Lisa fokus menghabiskan sarapannya.

Vie juga ikut makan. Awalnya Vie tidak memiliki nafsu untuk makan atau minum, tapi entah kenapa ia mulai tertarik dengan yang namanya 'makanan' dan ia pun mencobanya. Tidak buruk, walaupun bergitu, Vie hanya memakan minimal lima sendok saja.

Suasana sarapan pagi itu terlihat sangat damai seperti biasanya. Mungkin Vie akan merindukannya nanti jika masa kontraknya telah selesai.

🌼

Pukul 09:00 am.

Vie tengah berada di kamarnya, seperti biasa ia tengah membaca buku yang semalam sempat ia pinjam pada Lisa. Matematika kalau tidak salah. Ya, awalnya ia tidak mengerti, tapi setelah membacanya dengan seksama, ia paham, dan sebagian besar rumus-rumus di dalam buku itu sudah di luar kepalanya.

Tingg tongg...

Bel rumah berbunyi. Vie sejenak menghentikan aktivitasnya, ia sontak membuka kedua matanya dan segera turun kebawah karna dia sangat mengenali aura sosok di luar sana.

Seperti dugaannya, sosok itu memang benar-benar sosok yang ada di otaknya setelah pintu itu terbuka lebar.

"Ada apa kak?" Tanya Vie mengangkat kedua alisnya, ah! Seharusnya ia mempersilahkannya masuk terlebih dahulu!

Vie segera mempersilahkan sosok itu masuk kemudian mereka mengobrol, cukup serius bahkan atmosfer di sana mulai berubah drastis.

.
.
.
.

PRESENCE || taeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang