Back Then, I Adored You

981-990

Bab 981: Cinta Datang Dengan Lembut (9)

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Dia terus berbaring sambil waktu perlahan berlalu. Ketika dia melihat waktu di layar berubah menjadi 5:00 pagi. Waktu berlalu dengan lambat sampai akhirnya Xu Wennuan melihat waktu di layar ponselnya berubah menjadi 5:00 pagi. Zero tidak online sepanjang malam, dan dia belum pernah menerimanya. 3:00 lelucon dari dia. Dia memegang teleponnya sampai langit berubah cerah di luar jendela, di mana dia meringkuk di tempat tidur dan menutup matanya.

Tunggu ... Aku seharusnya bertemu Lu Bancheng di bawah jembatan tadi malam sebelum semuanya berantakan ... Aku bisa menggunakan alasan ini untuk memanggilnya ...

Xu Wennuan segera meraih teleponnya dan memanggilnya. Setelah panggilan masuk, dia mendengar peringatan yang mengindikasikan ponsel telah dimatikan.

Matikan? Mungkinkah dia sudah berada di pesawat menuju Amerika? Jadi, dia sudah pergi ...

Suasana hati Xu Wennuan jatuh ke perutnya, dan dia meletakkan teleponnya dengan canggung. Meskipun dia tidak tidur sepanjang malam, dia merasa semakin terjaga ketika dia menatap langit-langit untuk waktu yang lama, tidak dapat pulih dari kesadaran bahwa Lu Bancheng telah pergi ke Amerika.

...

Xu Wennuan selalu berpikir bahwa begitu Lu Bancheng pergi ke Amerika, dia akhirnya tidak lagi harus berurusan dengannya lagi dan bahwa dia masih akan memiliki Zero sebagai laki-laki dalam hidupnya. Mereka dapat terus mengobrol dan bermain game bersama seperti biasanya. Dia bisa menghiburnya ketika dia marah dan mengirim hadiahnya selama acara-acara meriah untuk membuatnya merasa seolah-olah dia bukan orang yang ditinggalkan di dunia.

Tetapi, pada kenyataannya, dia terlalu naif. Pada jam 3:00 pagi pada hari ketiga, Zero masih belum mengiriminya lelucon, dan ponsel Lu Bancheng juga tetap mati ketika dia mencoba meneleponnya. Itu sama pada hari keempat, kelima, dan keenam, dan butuh sebulan penuh sebelum Xu Wennuan dipaksa untuk menerima kenyataan bahwa Lu Bancheng dan Zero sama sekali menghilang dari hidupnya. Sama seperti air, mereka menguap sepenuhnya ke udara tanpa meninggalkan jejak.

...

Saat April tiba di Beijing, cuaca menjadi semakin hangat. Suatu Sabtu sore ketika Xu Wennuan meninggalkan spa, dia menerima telepon dari Wu Hao, yang mengajaknya makan malam malam berikutnya. Meskipun dia tidak punya rencana, dia menemukan alasan untuk menolaknya.

Dua bulan setelah penculikannya, Wu Hao masih mengajaknya makan malam, dan dia kehabisan alasan yang masuk akal untuk menolaknya. Wu Hao sadar bahwa dia memberinya alasan, tapi dia menjadi jauh lebih sabar dengannya sekarang dibandingkan dengan ketika mereka berkencan. Ketika dia akan menolaknya, dia dengan ramah akan menerima penolakannya dan dengan santai menyebutkan bahwa mereka bisa berkumpul di lain waktu. Dia kemudian akan memberitahunya bahwa dia akan pergi dalam perjalanan bisnis selama beberapa hari dan bertanya apakah dia ingin dia mengembalikan apa pun padanya. Dia menerima penolakannya dengan anggun kali ini, dan menerima penolakannya untuk menginginkan sesuatu yang asli.

Setelah Xu Wennuan mengakhiri panggilan, dia membuka pintu mobilnya, masuk. Lalu melaju di jalan yang dikenalnya menuju apartemennya. Setelah berhenti untuk makan malam di restoran cepat saji di lingkungannya, dia melanjutkan ke rumah dan mulai mencuci pakaiannya begitu dia sampai di sana. Pada saat dia selesai, sudah jam 11:00 malam. dan, setelah berolahraga pagi itu, dia segera tertidur begitu dia naik ke tempat tidur.

Ketika kepalanya penuh dengan tidur, dia mendengar suara yang tidak terdengar tetapi akrab di sebelah telinganya. "Nuannuan."

Dia tanpa sadar mengerutkan kening tetapi kemudian dengan cepat menyadari bahwa itu adalah suara Lu Bancheng, yang dengan lembut terus berbisik ke telinganya.