chapter 7

713 77 10
                                    

"Uhh menyebalkan!!"

Setelah itu,mereka membayar biaya pakaian itu dan pergi keliling kota. Saat dipertengahan jalan, ada beberapa gadis mendekati mereka, gadis gadis itu sepertinya sangat menyukai granger mmebuat guinevere menjadi ingin tertawa lepas.
"Kakak tampan, bisakah luangkan waktumu untuk kami?" Ucap salah satu gadis yang ada didekat Granger.granger melirik kearah guinevere, sedangkan guin, ia sengaja mengalihkan pandangannya kearah lain seakan akan tidak mengenali pemuda disampingnya.
"Guin....kau benar benar licik"
"Maaf,aku tidak punya waktu luang untuk kalian" ucap granger dengan wajah dingin.
"Jangan berkata begitu kakak tampan...lagian kekasih disampingmu ini tampaknya tak memperdulikanmu,pasti juga tidak keberatan bukan?"para gadis itu melihat keguinevere, guinevere tersenyum paksa mengangguk iya.
"Dia tidak keberatan, tapi aku keberatan"ucap granger.
"Ehh?kenapa keberatan?bukankah jauh lebih menyenangkan dihibur para gadis dari pada menghibur diri sendiri"

"Aiya, tuan, seleramu begitu buruk, kenapa ingin dengan wanita jelek seperti dia?sangat membuat oranf jijik!"
Para gadis itu memandangi tubuh guin dari atas sampai bawah dan memberi wajah meremehkan.
"Enak saja bilang aku jelek! Akan lebih menjijikkan jika menggoda para pria dengan paksaan dari pada tidak sama sekali!huh!"

"Maaf ya nona nona! Walaupun aku ini jelek, tapi pria ini akan setia padaku, dia tidak akan melirik wanita manapun!ayo kita pergi!" Guin menggenggam tangan granger, menariknya pergi meninggalkan para gadis itu. Garis senyuman kecil muncul dibibir granger, sepertinya guinevere terlihat benar benar kesal dengan perkataan para gadis itu, membuat tingkah konyolnya muncul.
"Huh! Menyebalkan! Wajahmu ini sepertinya harus kutata ulang agar tidak ada yang terpesona denganmu lagi dan tidak merepotkanku!" Ucapan guinevere tiba tiba keluar tanpa memikir ulang perkataannya.
"Apa gadis ini sedang cemburu?"

"Apa kau juga terpesona dengan wajahku?" Ucap granger dengan nada menggoda. Guin menjadi sadar apa yang dia ucapkan barusan.
"A. Aku..aku tidak bermaksud begitu"
"Oh?lalu kenapa tanganmu terus menggenggam tanganku? Bahkan sampai berkeringat begini masih tidak melepaskanny?"
Dengan cepat guin melepaskan tangannya.
"Guin!"
Suara itu berasal dari arah belakang,mereka secara bersamaan menoleh kebelakang, dan bertemu dengan gusion dan lesley.
"Granger, sejak kapan kau datang keland of dawn?"tanya lesley.
"Se-marin"
"Hah?"lesley menjadi bingung apa yang diucapkan oleh granger.
"Maksudnya sejak kemarin"gusion membantu menjawab.
"Ohh"
"Sepertinya kalian sangat mengenal satu sama lain, kalau begitu, kalian bicaralah dulu, aku akan pulang, kakak pasti sedang mengkhawatirkanku, sampai jumpa!"
Guinevere meninggalkan mereka dan membiarkan mereka mengobrol sebentar.

"Granger, aku harap...kau tidak melibatkan dia dalam masalahmu" gusion mencoba memperingati granger.
"...."
Granger hanya diam, dia hanya menatap gusion dengan pandangan datar.

Dikediaman baroque.
Guinevere kembali kerumahnya, tapi ia lupa bahwa ada seseorang yang telah menunggunya begitu lama.
"Dari mana?"ucap lancelot sambil menyandarkan badannya ketembok depan.
"Eheh...kakak..hari ini hari yang menyenangkan bukan?"
Guin mrncoba mengalihkan perhatiannya. Lance menghembuskan nafas lelah, ia menarik masuk guin kedalam.
"Sepertinya...aku akan dikurung lagi ...uh..menyebalkan!"

Dikamar guinevere.
"Duduk disini diam diam, tidak boleh keluar tanpa seizinku lagi, kalau tidak, jangan harap mendapat makanan enak" ancam lancelot. Guin hanya bisa memberi wajah cemberut padanya. Guin mendekati lancelot, menarik narik baju lengan lancelot dan memohon membelas kasihan.
"Kakak....kumohon maafin aku...ya?"
"..."
Tidak ada kata kata yang dikeluarkan oleh lancelot, guin kembali dengan wajah cemberutnya.pada akhirnya semua usaha guin untuk membujuk lance tidaklah mempan, dia sudah menyerah.

Beberapa hari kemudian.
lance sedang berada dikediamannya, dia bertanya pada pelayan yang menjaganya tadi pagi, kata pelayan itu guin sama sekali tidak meninggalkan ruangannya.
"Sepertinya kali ini dia mau menurutiku"
"Tuan, ada seseorang diluar ingin bertemu dengan nona guin, apa perlu..."
"Tidak, biar aku saja yang turun"

Digerbang depan.
"Yo! Ternyata granger yang kemari, ada perlu apa mencari adikku?"
"Menemuinya"
Lancelot menggelengkan kepalanya.
"Ckckck,adikku ini sekarang tidak bisa bertemu denganmu, dia sudah aku ku......"
"Tuan!!nona..nona guin..dia..."
"Kenapa??"

Slushh!!sling!!!bomm!!
Suara ledakkan bom magic terdengar keras,asap berwarna merah muda dicampuri dengan warna ungu keluar dari jendela ruangan guinevere.
Lancelot menepuk jidatnya dan menghela napas lelah.
"Adikku ini...sudah mulai kambuh lagi..."
Granger yang melihatnya hanya menyampingkan kepalanya kekiri seperti pemasaran dengan apa yang guin lakukan selama beberapa hari ini.

Bersambung

Granevere Story (guinevere & granger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang