"guin...kalau kau tidak pulang sekarang...maka aku bisa saja memanggangmu, kebetulan perut ku lapar, dengan tubuhmu yang begitu terisi banyak tentu akan sangat enak!!"
Guinevere terdiam sebenar, ling yang melihat guin terdiam merasa rencananya berhasil namun,
tiba tiba suara bunyi kelaparan terdengar dari perut guin. keheningan seketika muncul sesaat, lalu ling tertawa mendengarnya, sedangkan guin hanya bisa merona malu."lapar?" tanya ling.
Guinevere mengangguk cepat.
"aku akan mencari makanan untukmu"
ling mengambil pedangnya dan berjalan keluar, tapi sebelum itu.
"ka ling, bisakah..hari ini aku bermalam disini? aku hanya ingin menunggu sampai granger tersadar setelah itu.."
"baik, tidak masalah jika memang itu maumu, tapi sebelum itu aku akan memberitahukan keluargamu bahwa kau sedang menginap dirumahku" ucap ling yang memotong perkataan guin tadi.
Guinevere mengangguk dan tersenyum. ling pun membalas dengan senyuman lalu pergi keluar membawakan makanan untuk Guinevere.
sementara itu dikediaman luo xi.
luo xi menghampiri ayahnya yang tengah menikmati acara teh malamnya dibulan purnama.
"a-ayah..."
"hmm?ada apa putriku?" tanya ayah luo xi.
"apa...ayah tahu tentang racun milik kita?" tanya luo xi dengan hati hati.
"ya, tentu saja, memangnya ada apa menanyakan hal itu?
"tidak..hanya saja...apakah ayah tahu apa penawarnya?"
"penawar? penawar itu sangat mudah, yaitu dengan tanaman obat berbentuk bunga merah muda, ada cahaya jika ditemukan dimalam hari, unik bukan? haha" ucapnya.
luo xi berpikir untuk meminta penawarnya agar bisa menyembuhkan granger secepat mungkin, tapi kelalainnya justru membuatnya dalam masalah.
"ayah, boleh kah aku..meminta penawarnya?" jawab luo xi dengan hati hati.
seketika wajah ayahnya berubah menjadi marah.
"jawab ayah, apa kau...mencurinya diruang bawah tanah?"
luo benar benar panik dengan hal itu, memang benar luo xi telah mengambilnya secara diam diam tanpa meminta persetujuan dari ayahnya sendiri. ayah luo xi sudah tahu sejak awal bahwa putrinya sudah mencurinya namun ia membiarkan dan menguji kejujuran dan rasa bersalah anaknya.
"a-ayah sudah tahu...ke..kenapa masih bertanya..."
"beraninya bicara seperti itu pada ayahmu!!" bentak ayah luo xi.
luo xi hanya terdiam patung menangis.
"selama ini kukira ayah sudah mendidikmu dengan benar, siapa sangkah bahwa putri dari keluarga bangsawan justru berperilaku hal serendah ini! bagaimana jika hal ini sampai tersebar diseluruh kota land of dawn? apa masih ada tempat harga dirimu didepan semua orang?!"
"a-ayah hiks maafkan luo xi... tapi kak granger sekarang diaa..."
"diam! kau masih mau menolongnya yang pernah membuatmu dipermalukan di hari pertunanganmu?!! bagaimanapun juga ayah tidak akan memberikannya!" kata ayahnya luo xi."ayah...hiks...aku sudah kehilangan ibu...aku tidak ingin lagi orang yang kucintai lenyap begitu saja, paling tidak biarkan putri mu yang satu ini mendapat apa yang dia inginkan terakhir kalinya..." kata kata luo xi cukup menyedihkan sampai sampai membuat hati ayahnya tergerak.
"baik, tapi dengan syarat, setelah itu kau harus janjikan satu hal denganku.."
dirumah ling.
guinevere masih terus menunggu granger sadar, karna sekarang sudah begitu malam ditambah hujan yang deras, membuat guinevere melamun. dipikir pikir ling belum juga pulang, mungkin karna cuaca hujan jadi sulit baginya untuk segera pulang awal. guinevere terlihat mengantuk dan ingin tidur, namun ia terus berusaha untuk tidak tertidur, kemudian guin memandangi wajah granger dengan teliti, dilihat lihat, granger memiliki bulu mata yang indah, wajah yang sempurna, wajar jika semua para wanita langsung jatuh cinta padanya, bibir yang pas, ingin sekali guinevere mencoba merasakan bibirnya tapi itu mustahil baginya. (nanti kok..nanti.. sabar guin hehe (●ˇ∀ˇ●) )
lalu tak lama kemudian setelah beberapa menit, jari tangan granger bergerak sedikit, dengan sadar guin segera menggenggam tangan granger dengan kedua tangannya lalu berusaha membangunkan granger.
"granger! apa kau sudah sadar? hei!".
tidak ada suara atau pergerakan lagi dari granger, sepertinya ia masih saja belum tersadar.
keesokan hari nya, hujan yang turun semalaman sudah menjadi cerah, guin tertidur dengan posisi duduk menyampingkan tubuhnya, dengan kepala menyandar dilengan granger.
granger yang berada disampingnya pun mulai tersadar, perlahan lahan ia membuka matanya, granger merasa lengannya terasa begitu berat seperti ada yang menimpanya, granger melihat kesamping yang ternyata guinlah siberat itu. granger tersenyum tipis dengan bibir yang pucat, sebenarnya granger ingin bangun dari kasur, tapi karna melihat guinevere begitu lelah, ia tak tega bergerak supaya tak membangunkan gadis yang telah menjaganya semalaman.
tak lama kemudian, ling pun pulang dengan lesuh, ia membawa dua ekor ayam dengan baju yang berantakan, tiba tiba ling terkejut melihat granger yang sudah bangun.
"woah, akhirnya kau bangun juga, bagaimana dengan kondisimu?"
"syuttt...."granger mengisyaratkan untuk tetap bersuara kecil agar guin tidak terbangun. ling melihat guinevere tertidur lelap diatas lengan granger, ia mengerti dan mengambil obat lalu memberikannya pada granger.
"makan obat ini kalau kelinci kecil ini sudah bangun" bisik ling yang kemudian meletakkannya disamping guinevere. maksud kelinci kecil yang dikatakan oleh ling adalah guinevere, nama hewan itu terdengar lucu bagi granger, granger hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis. ling pun juga berpikir hal yang sama.
lalu guinevere pun terbangun dikarenakan mencium bau obat yang begitu kuat.
"uh...pekat sekali aroma dari obat ini...ehh?granger! kau sudah bangun? baguslahh!!" seru guin.
"guin kecil sudah rindu padaku?" ucap granger sambil mengelus elus kepala guinevere dengan lembut.
guin mengembungkan pipinya seakan akan masih tidak menerima namanya diganti.
"ho...nama panggilan granger padamu guin kecil? padahal aku baru saja ingin memanggilmu kelinci kecil...huff.." ucap ling kecewa.
"uhh!!!kalian pikir namaku ini tidak ada ya sejak lahir sampai harus diberi nama oleh kalian?!" kesal guin.
kedua pria itu terkekeh mendengarnya.
"granger, kenapa kau masih belum memakan pil obatnya?" ucap ling sembari menyandarkan tubuhnya disamping pintu.
guin menatap pil obat yang diberikan oleh ling disampingnya.
"bukannya harus diisi dulu perutnya baru boleh makan obatnya?" ucap guin.
"oh ya, aku kenapa bisa lupa hal itu!" ling memukul pelan keningnya yang kelupaan.
guin berpikir orang sakit pasti harus makan yang bergizi, jadi ia berencana akan membuatkan sup untuk granger, guin memang tidak begitu suka memasak, tetapi, ibunya pernah mengajarkannya satu resep makanan yang sangat mudah untuk diingat dan dibuat, tak lain adalah sup.
"biar aku yang membuatnya" tawar guin.
"baiklah, tapi aku hanya ada beberapa bahan, tidak tahu apakah itu cukup atau kurang...."ucap ling.
"tidak masalah, pasti akan cukup!" ucap guinevere dengan percaya diri. granger berpikir dalam hati bagaimana guinevere bisa memasak untuk dirinya.
"aku akan menanti masakanmu, guin"
(diberi dukungannya dunkkk kakak adik >_<)
-bersambung
next chapter gimana ya kelanjutannya? ada yang udah bisa tebak jalan cerita selanjutnya gimana? atau... kalian masih pada bingung? hmmm.
nexttttt yaaa see youu
KAMU SEDANG MEMBACA
Granevere Story (guinevere & granger)
RomansaDikota land of dawn,bangsawan baroque adalah salah satu bangsawan yang paling hebat diantara bangsawan lainnya, seorang gadis cantik dari bangsawan baroque menarik semua perhatian pria manapun, tapi tidak dengan satu orang, orang itu adalah seorang...