chapter 8

721 76 6
                                    

Lancelot sudah lelah menghadapi guinevere yang benar benar nakal, dia juga tidak mau naik keatas dan menjadi kelinci percobaanya,lalu dia tersadar kalau masih ada satu orang yang mungkin bisa menukarkan tempatnya sebagai kelinci percobaan, yakni, granger.
"Ehem..kau ingin bertemu dengannya kan?...kalau begitu, pelayan ku akan mengantarkanmu ke tempat guin, aku masuk dulu untuk beristirahat, sampai nanti" lancelot berbalik dan berjalan masuk sambil melambaikan tangannya.
Granger sebenarnya datang kemari bukan untuk menjenguknya, melainkan mencari semua informasi tentang keluarga baroque, daripada membuang kesempatan bagus, mending menerimanya daripada mendapat apa apa. Granger mengikuti pelayan yang akan mengantarnya keatas, saat sudah sampai, granger mengetuk pintu guin, namun tidak ada panggilan darinya maupun tidak membukanya, perlahan lahan granger mencoba membuka pintunya, ternyata.

Damm!!

"Opsss!!" Guin tak sengaja menyemburkan beberapa magic kehadapan granger sampai membuatnya terjatuh kelantai.
"Guin...nevere!!"
"Ohh...habislah nyawaku...apa dia akan membunuhku....".

Guinevere membantu granger berdiri dan mengantarnya kekasur, membiarkannya duduk.
"Soal barusan...apakah...sakit?"ucap guinevere namun tak melihat wajah granger.
"Dia peduli padaku?ohh"

"Ya!sangat sakit, bahkan pinggangku seperti ditimpah oleh gajah 2 kali lipat"
Guinevere terkejut mendengar perkataan yang baru saja granger ucapkan.
"Hah?...apakah sesakit itu? Damage yang kuberikan hanya 250 ditambah jatuh palingan hanya 10, apakah sesakit itu??jangan jangan...dia membohongiku..."

"Oh begitu? Kalau begitu dari mana yang sakit?"kata guinevere tak percaya granger bisa terluka parah hanya sedikit damage.
Granger menarik tangan guinevere sampai membuat tubuhnya berada dipangkuan granger, tentu saja guin kaget, matanya bertatapan dengan granger, melihat hal itu mengingatkannya saat pertama kali bertemu dihutan, matanya sama persis seperti waktu itu, berwarna biru, wajahnya yang selalu membuat orang tak hentinya melirik kewajahnya.
"Dasar menyebalkan!!"
Guin mendorong tubuh granger membuat ia terbaring tapi granger justru menariknya juga kepelukannya. Guin bisa merasakan detak jantung granger dengan dekat, aroma wangian tubuhnya sulit membuat guinevere menjauh.
"Kau....makan apa selama ini?berat sekali!"ucap granger yang masih berusaha menahan tubuhnya.
"Uh!dasar tidak sopan! Aku ini tidak gendut!" Guin langsung berdiri dari kasurnya, memberi wajah cemberut.
"Kenapa kau kemari? Ada urusan apa kesini?"ucap guin yang tak melihat kewajah granger.
"Tidak ada"
"Tidak ada??kalau begitu kenapa kemari menemuiku??!"

"Kalau begitu,pergi sana!"
"Oh? Kau ingin mengusir tamumu?huhf...keluarga bangsawan memang tidak memiliki sedikit sopan santun dan etika yang benar,ckckck" ucap granger meremehkan

"Dasat menyebalkan! Kau sendiri juga sebagai tamu lebih tidak memiliki sopan santun! Seenaknya menarikku, lalu menghina tuan rumahnya! Apa itu disebut sopan santun huh??"

"Kenapa diam?" Granger mengerutkan keningnya.

"ahh!itu..bukankah tamu harus dlayani kan? aku kedapur dulu mengambil makanan"

granger hanya menganggukkan kepalanya, dia tau guin hanya menghindar darinya, tak sengaja mata granger tertuju satu boneka beruang, ia menjadi teringat tentang masa kecilnya, dulu saat dia masih berusia 6 tahun,ia pernah bertemu dengan seseorang.

__________________________________________________________________________________________________________

waktu hujan deras,granger menangis,dia kehilangan orang tuanya, tidak ada yang memperdulikannya, dirinya selalu dijahui oleh banyak orang hingga suatu saat, seorang gadis membawa boneka ditangannya, dengan payung yang ia pakai dengan tangan kanannya, gadis kecil itu menyodorkan sedikit payungnya ke granger.

"jangan menangis, biarkan aku menemanimu sampai hujan reda, ya"

gadis kecil itu memberi senyuman hangat membuatgranger bisa merasakan kehangatan dari senyumannya itu.

"kakak, kenapa kau menangis?'

saat mendengar hal itu, granger menundukkan kepalanya,menangis tanpa megeluarkan suara

"aku..kehilangan kedua orang tuaku"

"tidak apa apa,semua telah berlalu, mulai sekarang aku yang akan menjadi bagian keluargamu"

granger tak menyangka masih ada yang ingin memperdulikannya.

"kalau begitu, berjanjilah padaku, kau tidak akan meninggalkanku!"

granger mengulurkan jari kelingkingnya pada gadis kecil itu, kemudian muncul senyuman manis dari gadis itu,dia juga membalas dengan jari kelingkingnya

"janji,janji,janji dihujan hari,tiada bisa memisahkan kita berdua,selalu bersama ditemani jatuhan air dari atas langit, bersumpah pada langit tidak akan berpisah--"gadis kecil itu bernyanyi dengan suaranya yang lembut,hati granger benar benar dibuat tenang olehnya.

"lagu apa yang kau nyanyikan?"

"ibuku yang menyanyikannya sewaktu aku kecil, katanya lagu itu hanya boleh didengar bagi anak yang baik saja"senyumnya.

setelah itu mereka menjadi begitu dekat,setelah dua tahun, granger terus menunggu gadis kecil itu,tetapi tidak ada pertanda munculnya,akhirnya granger memutuskan untuk menemui rumah gadis kecilnya.

"bibi,paman, apa kalian tau gunni dimana?aku ingin bertemu dengannya"

"dia tidak ada didisini,pulang lah sana!'

"tapi..dia temanku..."ucap granger dengan suara memelan.
"teman?anakku adalah anak dari keluarga bangsawan yang terhormat! Tidak pantas berteman dengan anak murahan sepertimu!"

mereka mendorong granger keluardengan kasar.

"gunni..kau mengingkari janjimu....aku benci padamu!"

pada saat itulah kenapa granger sangat membenci keluarga bangsawan.

__________________________________________________________________________________________________________

setelah mengingat kembali masa lalunya,ia menjadi memikirkan tentang teman kecilnya.

"apa aku masih bisa bertemu dengannya lagi?"guman granger.

"siapa?"tiba tiba guin tak sengaja mendengarnya,sambil membawa kue dan jus

"tidak ada"

"eh?apa...kau memiliki kenangan masa kecil?"

"ya, saat melihat bonekamu, aku menjadi teringat dengan temanku dulu"

guin mengangguk mengerti, diaa memberi kue itu pada granger, kemudian duduk disampingnya.

"tak kusangka...ternyata pria pendiam sepertimu punya daya ingatan kenangan temanmasa kecil...aku saja tidak bisa mengingat dengan jelas apa dulu aku punya teman sewaktu kecil atau tidak" seketika guin meundukkan kepalanya,wajahnya menjadi murung

"itu sudah begitu lama, tak semua orang dapat mengingatnya" ucap granger sembari memotong kuenya.

"mungkin saja,tapi......ah,sudahlah, tidak penting juga, oh iya, apa kau sudah bertemu dengan teman kecilmu itu?"tanya guinevere penasaran.

"tidak"

"hm....sayang sekali...tidak apa apa, aku yakin suatu saat pasti akan bertemu dengannya!" Guinevere mencoba meyakinkan granger agar ia tak putus asa dan bersedih trus terusan.

"kau juga"

kedua nya tersenyum dan saling menatap satu sama lain, setelah beberapa detik, keduanya melakukan kembali aktivitasnya.

"aku,pulang dulu"

"hmm"

gwen mengantarkan granger sampai kegerbang luar.

setelah meninggalkan rumah  baroque,granger menjadi teringat, dia datang kerumah guin sebenarnya untuk mengecek tentang hubungan keluarganya dengan kematian kedua orang tuanya.

"sial!kenapa bisa lupa masalah itu??"

bersambung

Granevere Story (guinevere & granger)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang